Pilpres 2019

Jawab Tantangan Jadi Imam Sholat, Prabowo : Saya Merasa Tahu Diri, Saya Tak Pantas

Dalam Konferensi Nasional Partai Gerindra 2018 di SICC Sentul, Prabowo pun mengakui kalau dirinya tak pantas untuk menjadi imam sholat.

Penulis: yudhi Maulana | Editor: Yudhi Maulana Aditama
TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy
Prabowo menghadiri undangan kopdar Forum Gabungan Roda 02 (Forgab) di lapangan parkir Sirkuit Sentul, Kabupaten Bogor, Minggu (16/12/2018). 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Calon Presiden nomor Urut 02, Prabowo Subianto menjawab sejumlah tudingan berbau agama yang dilontarkan kepadanya.

Salah satunya, yakni tudingan soal Prabowo yang tak bisa menjadi imam sholat.

Dikutip dari TribunWoW.cim yang melansir tayangan YouTube Metro TV, Mantan Politisi Gerindra, La Nyalla melontarkan sejumlah pernyataan yang kontrobersial.

Salah satunya yakni dirinya menantang Prabowo untuk menjadi imam sholat.

"Pak Prabowo berani suruh mimpin salat? Nggak mungkin berani, ayo kita uji keislamannya Pak Prabowo, ayo suruh baca Al Fatihah, suruh baca Al Ikhlas, suruh baca bacaan salat, kita semua jadi saksi," kata La Nyalla.

Namun, kemudian La Nyalla enggak membicarakan Prabowo karena saat ini dirinya sudah mendukung Jokowi-Ma'ruf.

Calon Presiden no urut 02, Prabowo Subianto Susai bertemu relawan dan warga Yogyakarta di Sasono Hinggil, Alun-alun Selatan Kraton Yogyakarta Rabu (28/11/2018)(KOMPAS.com/ MARKUS YUWONO)
Calon Presiden no urut 02, Prabowo Subianto Susai bertemu relawan dan warga Yogyakarta di Sasono Hinggil, Alun-alun Selatan Kraton Yogyakarta Rabu (28/11/2018)(KOMPAS.com/ MARKUS YUWONO) (Kompas.com)

"Lupakan, lupakan Prabowo, tidak usah ngomong Pak Prabowo lagi. Kita sudah mau memenangkan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin. Yang jelas saya tidak akan banyak omong dalam kerja saya. Silakan Anda tanya di Jawa Timur, kita sudah punya yang namanya Rumah Rakyat Jokowi, itu di kantor saya," ujar La Nyalla dikutip dari Kompas.com.

"Kita turun ke daerah, door to door, kita merangkul pemain pemain sepak bola, supporter sepak bola itu semua barisan sama kita."

Tak hanya itu, La Nyalla juga sempat berjanji akan memotong lehernya jika Prabowo menang di Madura saat Pilpres 2019.

Gelar Konferensi Nasional Partai Gerindra, Prabowo: Saya Panggil Kalian untuk Minta Uang dari Kalian'

VIDEO - Sebut Ada Wartawan yang Menunggunya Salah Bicara, Prabowo Joget Lagi Di Depan Ribuan Ojol

“Pak Jokowi itu ahli puasa. Makanya pantas 2014 menang. Orang Indonesia yang berdoa semoga diberikan pemimpin dan presiden terbaik. Yang dikasih kan Pak Jokowi. Berarti kan Pak Jokowi orang baik,” kata La Nyalla yang dikutip dari Tribunnews.

“Potong leher saya kalau Prabowo menang di Madura. Sebab dulu Prabowo menang karena orang percaya bilang Pak Jokowi PKI. Begitu ini dibuka bahwa itu tidak benar sama sekali. Akan kebalik," tuturnya.

Dalam Konferensi Nasional Partai Gerindra 2018 yang digelar di Sentul International Convention Center (SICC), Sentul, Bogor, Prabowo menjawab tudingan itu.

Prabowo pun mengakui kalau dirinya tak pantas untuk menjadi imam sholat.

Dihadiri Prabowo, Kopdar Forgab di Bogor Diklaim Dihadiri 8.000 Driver Ojek Online

Prabowo dan Titiek Soeharto Temui Ojek Online di Sentul Bogor, Dibonceng Ojol Saat Datang

"Jadi ada upaya selalu mencari-cari kesalahan, suatu saat saya dibilang islam garis keras, besoknya saya dibilang kurang islam. Saya gak bisa jadi imam solat katanya. Ya saya merasa tahu diri, yang jadi imam ya harus orang yang lebih tinggi ilmunya. betul? Saya tidak takut mengakui saya merasa tidak pantas saya menjadi imam solat, lebih baik saya ikuti orang yag lebih tinggi ilmunya dari saya," ungkapnya dalam tayangan Gerindra TV yang dibagikan di twitter Partai Gerindra.

Prabowo juga mengatkan tak ingin berbohong dan berpura-pura terkait hal tersebut.

Jokowi Jadi Imam Sholat

Para korban gempa di Lombok, NTB mendapat kunjungan dari Presiden RI, Jokowi.

Jokowi tiba di Lombok, NTB pada Senin (13/8/2018) dengan didampingi oleh Gubernur NTB, M Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB).

Selama di sana, TGB terus mengawal Jokowi menemui para pengungsi korban gempa Lombok.

Bahkan di satu kesempatan, TGB membonceng Jokowi menggunakan motor trail.

Selama hampir seharian, Jokowi dan TGB melakukan kunjungan ke beberapa titik lokasi pengungsian di Lombok.

Saat memasuki waktu petang, TGB dan Jokowi menyempatkan untuk Sholat Maghrib terlebih dahulu.

Jokowi tak sungkan untuk menjalani sholat Maghrib di musholla darurat.

Temapt wudhunya pun dibuat darurat dengan air yang ditampung di drum besar.

Peristiwa itu pun diabadikan dan diunggah di akun Instagram TGB.

Jokowi : Pak La Nyalla Minta Maaf Tiga Kali, Saya Maafkan

Timses Teriak Kampret, Jokowi : Komprat, Kampret, Opo?

Mereka kompak berwudhu saling berhadapan.

Dalam keterangan yang ditulis TGB, air di musholla darurat tersebut juga minim dan kondisi mushollanya tidak layak.

Namun Jokowi bersikeras ingin sholat di sana.

"Di tengah jalan, mampir ke tempat pengungsi di tengah lapangan. Datanglah waktu maghrib, Beliau ajak kami shalat. Ajudan ingatkan, musholla tidak layak dan air minim untuk wudhu, Beliau tetap berkeras. Jadilah, kami shalat disitu. . ."

Awalnya, Jokowi mempersilahkan TGB untuk menjadi imam Sholat Magrib.

Namun TGB menghormati Jokowi dan mempersilahkannya untuk menjadi Imam Sholat Maghrib.

"Tiga kali kali Pak Jokowi mempersilahkan saya jadi imam, "Ayo, Tuan Guru". Saya minta Beliau yang jadi imam. Menghormati tamu. Sekaligus ingin tahu bacaan shalat sehari-hari Beliau."

TGB juga membeberkan surat pendek yang dibaca Jokowi saat menjadi imam Sholat Maghrib.

"Ternyata bacaan Beliau sangat terang. Rakaat pertama membaca Surah Al-Humazah dan rakaat kedua membaca Surah Quraish.
Habis shalat, zikir ditutup doa Beliau: Allohumma innaka 'afuwwun kariim tuhibbul 'afwa fa'fu 'anna. Lalu doa Ashabul Kahfi, "Rabbana aatinaa min ladunka.." dan ditutup dengan doa sapujagat. Terakhir mushafahah dengan jamaah.

Terima kasih Bapak Presiden. Maghrib yang berkesan. Lombok 13 Agustus 2018.
"

Sebelum salat, Jokowi dijadwalkan untuk mendengar paparan di Posko utama di Tanjung.

Naru 5 menit berlangsung, Jokowi ingin menemui langsung warga.

"Shalat maghrib di mushola darurat ini tidak direncanakan. Mulanya, di jadwal Beliau (Presiden @jokowi) mendengar paparan di posko utama di Tanjung. Paparan baru berlangsung 5 menit, tiba-tiba Beliau gelisah, tengok saya lalu bilang, "Kita jenguk masyarakat saja, Tuan Guru".

Saya tanya, Pak Presiden mau jenguk di lokasi mana? Beliau jawab, terserah Tuan Guru. Lantas semua kalang kabut. Naik mobil, lalu turun di salah satu lokasi dekat pinggir selokan.

Bapak Presiden kemudian bincang-bincang dengan masyarakat yang ada, mendadak berkerumun mengelilingi Beliau, tanya ini-itu terkait kondisi terakhir sambil bagi-bagi kerudung, buku dan sembako. Setelah itu kembali ke tenda karena sudah menjelang malam. . ."
tutup TGB.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved