Kolecer, Cara Unik Tingkatkan Literasi Membaca Warga Sambil Bersantai di Taman

FAKTA mengenai tingkat literasi masyarakat Indonesia sangat miris.

Pada tahun 2011, hasil survei UNESCO menyatakan bahwa budaya literasi masyarakat Indonesia berada pada peringkat paling rendah dengan Indeks hanya 0,001.

Artinya, dari sekitar 1.000 penduduk Indonesia, hanya satu yang memiliki minat membaca buku.

Fakta lain yang juga miris adalah tingkat literasi Indonesia hanya berada pada tingkat ke-64 dari 65 negara yang disurvei dan Indonesia juga belum memiliki budaya membaca seperti halnya Jepang.

Menurut data BPS diketahui bahwa persentase penduduk berumur 10 tahun ke atas yang membaca surat kabar atau majalah sebesar 18.94% pada tahun 2009 atau turun dari angka sebelumnya sebesar 23.46% pada tahun 2006.

Tentu saja hal ini merupakan berita yang menyedihkan bagi Negara berkembang yang ingin maju seperti Indonesia.

Literasi diartikan sebagai sebuah kemampuan seseorang untuk membaca, menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian yang diperlukan.

Namun saat ini literasi dapat diartikan secara luas, literasi dapat bermakna literasi media, literasi teknologi, literasi ekonomi, literasi informasi, dan literasi moral.

Literasi dapat dijadikan sebagai suatu budaya untuk dapat meningkatkan kualitas bangsanya.

Budaya literasi menjadi sangat penting untuk diterapkan mengingat masih rendahnya tingkat literasi di Indonesia.

Kualitas suatu bangsa biasanya berjalan seiring dengan budaya literasi.

Sebagai upaya untuk mendekatkan masyarakat dengan budaya literasi, Pemerintah Provinsi Jawa Barat meluncurkan Perpustakaan Jalanan atau dinamakan Kolecer (Kotak Literasi Cerdas) yang
merupakan salah satu program kerja 100 hari Gubernur Jawa Barat.

Harapannya, Kolecer mampu meningkatkan minat baca masyarakat melalui kemudahan akses informasi dan tempat baca alternatif yang menarik.

Seperti dituturkan oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil atau Kang Emil seusai launching Kolecer di Taman Sempur, Kota Bogor, Sabtu (16/12/2018).

“Generasi setelah kita harus lebih pintar dari kita apalagi sekarang ada serangan revolusi digital yang juga kalau tidak ada benteng, khawatir budaya literasi akan tergoda oleh entertainment yang datang dari gadget. Oleh karena itu kita lakukan upaya
peningkatan literasi di Jawa Barat dari banyak program salah satunya Kolecer. Hal ini diharapkan mampu melahirkan generasi yang tidak mudah dibodohi serta generasi yang cerdas dan lebih pintar,” ucapnya.