Pilpres 2019

Arie Kriting Protes Twit Tim Prabowo soal APBN, Faldo Maldini: Ini Plintiran Tak Lucu Komedian Idola

Komedian Arie Kriting dan jubir Prabowo-Sandiaga Faldo Maldini beradu argumentasi soal hubungan antara elektabilitas petahana dengan APBN.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Ardhi Sanjaya
Twitter/Arie_Kriting dan Faldo Maldini
Arie Kriting dan Faldo Maldini 

Arie Kriting Protes Twit Tim Prabowo soal APBN, Faldo Maldini: Ini Plintiran Tak Lucu Komedian Idola

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Komedian Arie Kriting mempertanyakan cuitan yang disampaikan oleh Jubir Prabowo-Sandiaga, Faldo Maldini.

Protes itu disampaikan Arie Kriting di akun Twitternya, @Arie_Kriting, Jumat (21/12/2018).

Ia awalnya mempertanyakan maksud cuitan dari Faldo Maldini soal APBN, pada hari sebelumnya.

Arie Kriting mempertanyakan apa hubungannya antara APBN dengan elektabilitas Jokowi.

Ia juga memposting dua twit Faldo Maldini soal kasus tersebut.

Faldo Maldini menjelaskan, dirinya mengungkap elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Amin versi LSI yakni sekitar 50 persenan.

Kemudian menurutnya, saat dirinya menanyakan soal kemantapan memilih petahana, peneliti LSI yang bernama Adrian Sofa mengatakan kalau kemantapan itu hanya 30 persen.

Lalu, Faldo Maldini menghubungkan antara hal itu dengan APBN sejumlah 8.000 T lebih.

Ia juga membandingkan dengan sumbangan yang diteriman tim Prabowo-Sandiaga.

Meski tidak memakai APBN, kata dia, kemantapan memiliki oposisi sedikit demi sedikit naik.

"Barusan saya d Inews TV brg peneliti LSI, Adrian Sofa.

Elektabilitas petahana yg dirilis 50%-an.

Saat saya tanya soal kemantapan memilih petahana, dia bilang hanya 30%-an.

Sudah pakai 8000T lbh APBN, tentu angka itu sgt kecil.

PrabowoSandi naik dikit2 meski pakai uang sumbangan," tulisnya.

Arie Kriting juga memposting cuitan Faldo Maldini atas balasan komentar netizen.

Prabowo Subianto dan Tim Sukses Bertemu SBY

TGB Gabung ke Partai Golkar, Timses Jokowi Merasa Semakin Kuat

Pada postingan itu, Faldo Maldini berusaha  maksud dari cuitannya soal hubungan antara elektabilitas dan APBN.

Bahkan, ia pun tak segan menyebut buzzer dalam twit-nya itu.

"Dunsanak, hubungannya kalau 8000T itu dipakai kerja benar2 untuk sejahterakan sebagian besar warga Indonesia, ga perlu lagi bayar buzzer2 yang merusak demokrasi buat bela mati-matian.

Sesederhana itu aja," tambahnya.

Rupanya dua cuitan Faldo Maldini ini dikomentari oleh Arie Kriting.

Ia mempertanyakan maksud dari twit Faldo Maldini soal APBN dan elektabilitas petahana tersebut.

Bahkan, ia mengingatkan kalau yang merusak demokrasi saat ini adalah hoax.

"Jadi gimana sih ini maksud Bung @FaldoMaldini ? Petahana pakai APBN buat kepentingan elektabilitas? Petahana pakai duit APBN untuk bayar buzzer?

Anyway yang merusak demokrasi itu hoax yang terus menerus coba disebar, salah satunya lewat Hoax Ratna kemarin.

STOP HOAX," tulisnya.

Komentar itu kemudian ditanggapi lagi oleh Faldo Maldini.

Ia mengatakan kalau Arie Kriting sudah memplintir twit-nya.

"Saya bicara kemantapan memilih, Bung, jangan asal plintir.

Org klw merasakan manfaat kebijakan dan APBN secara optimal, pst mantap memilih petahana lagi, logikanya gitu.

Survey itu bahan evaluasi pekerjaan, bukan untuk pengultusan. Klw tidak senang, silakan komplain ke CS-nya LSI," balasnya.

Arie Kriting kemudian membalas lagi twit tersebut.

Ia juga mengatakan kalau memang APBN digunakan untuk menaikkan elektabilitas, Jokowi tak mungkin membangun di Indonesia bagian Timur.

"Itu saya nanya. Hubungannya sama APBN apa?

Karena kalau mau maksimalkan APBN demi elektabilitas semata, kebijakan pemerintah pasti diarahkan untuk memuaskan orang kota besar yang jumlah pemilihnya banyak.

Makanya selama ini Indonesia Timur ditinggal. Suaranya dikit," balasnya lagi.

Tak mau kalah, Faldo Maldini kemudian membeberkan data pembangunan di Indonesia.

Di mana menurutnya, pembangunan di Indonesia Timur masih sangat sedikit.

"Silakan Bung lihat data pemerintah ini. Seberapa berpihak pemerintah pada Indonesia Timur.

Semuanya diarahkan di Jawa dan Sumatera kok, 70% lebih menurut Bappenas.

Saya bingung kenapa byk yg bilang pembangunan diarahkan ke Indonesia Timur, data apa yang dipakai??," tulisnya.

Tak membalas tanggapan Faldo Maldini, Arie Kriting kemudian menuliskan lagi kalau kubu Prabowo cukup berbahaya jika nanti berkuasa.

"Bahaya neh kubu Bung @FaldoMaldini kalau berkuasa.

Nanti pemanfaatan APBN diarahkan untuk meningkatkan dan menjaga elektabilitas mereka semata.

Kawasan yang tidak menjanjikan suara banyak, bisa dianak tirikan kalau begitu," tulisnya.

Cuitan itu kemudian ditanggapi lagi oleh Faldo Maldini.

Ia lagi-lagi menyebut kalau twit itu merupakan plintiran yang tak lucu.

Apalagi hal itu disampaikan oleh komedian favoritnya.

"Ini plintiran yg tidak lucu dari komedian idola saya.

Tentu, pemerintah menggunakan APBN utk jaga kepercayaan publik, yg bisa diukur dari kepuasan, elektabilitas, dan kemantapan memilih.

Jgn sampai APBN malah bikin kecurigaan publik, berarti ada yg salah dgn cara menggunakannya," tandasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved