Hari Ibu

Mahfud MD Kenang Kebohongan yang Dilakukan Ibunya Saat Usia 9 Tahun, Itu Karena Sangat Sayang Padaku

Di momen hari Ibu ini, mahfud ini tekenang akan kebohongan yang dilakukan ibundanya saat ia masih kecil.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Soewidia Henaldi
Twitter/Mahfud MD
Momen kenangan Mahfud MD di Hari Ibu 

Mahfud MD Kenang Kebohongan Ibunya Saat Usia 9 Tahun, 'Itu Karena Ia Sangat Sayang Padaku'

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Momen Hari Ibu ini ternyata diperingati juga oleh Mahfud MD untuk mengenang ibundanya.

Mahfud MD pun menceritakan kenangannya bersama sang ibu saat ia berusia 9 tahun.

Rupanya kenangan yang diingat Mhafud MD yakni soal kebohongan yang dilalukan oleh ibunya.

Hal itu kemudian diceritakan oleh Mahfud MD di akun Twitter miliknya, @mohmahfudmd, Sabtu (22/12/2018).

Ia mengingat dengan jelas soal kebohongan yang dilakukan ibundanya saat ia berusia 9 tahun itu.

Saat itu, ibunya bilang sudah makan karena ingin Mahfud MD makan banyak dari makanan yang ada.

Kemudian ibunya juga bilang ia tidak mengantuk saat menjaga Mahfud MD yang sedang sakit saat tengah malam.

Rupanya, sang ibundanya itu berbohong.

Ibunya berbohong dengan berkata sudah makan dan tidak mengantuk.

Hal itu dilakukan sang ibu, tentu saja karena ia sangat menyayangi anaknya.

Mahfud MD pun mengatakan, itu adalah kenangannya bersama sang ibu.

Di akhir kalimat, ia menulis ucapat Selamat Hari Ibu.

"Ibuku bilang sdh makan krn ingin sy makan byk dari makanan yg ada.

Ibuku bilang tdk ngantuk saat menjagaku hingga tengah malam krn aku sakit.

Ibuku berbohong, bilang sdh makan dan tdk ngantuk, krn sangat sayang kpd-ku.

Itu kenangan ttg Ibuku saat aku umur 9 th.

SELAMAT HARI IBU," tulisnya.

Kemudian, Mahfud MD juga menjelaskan kalau surga ada di telapak kaki ibu.

Mahfud MD Beri Alasan Ogah Sebut Nama Habib Bahar bin Smith, Bandingkan dengan Kasus Setya Novanto

Sejarah 22 Desember Diperingati sebagai Hari Ibu, Ini Asal Usul Penetapannya

Maka masa depan seorang anak itu ada pada cara seorang ibu mendidiknya.

"Sorga itu di telapak kaki ibu.

Masa depan dan kebaikan budi setiap orang ditentukan oleh sepak terjang ibunya dalam membimbing dan mendidik.

"Aljanbatu tahta aqdaamil ummahaat".

SELAMAT HARI IBU," tulisnya.

Ia juga menyebut kalau perempuan adalah tiang negara.

""Perempuan adl tiang negara".

Baik buruknya suatu negara sangat ditentukan oleh kaum Ibu.

Banyak tokoh2 besar jatuh krn isterinya tamak, banyak anak sesat jalan krn ibunya tdk benar.

"An-nisaa' imaadul bilaad".

SELAMAT HARI IBU," tulisnya lagi.

Keluarga Mahfud MD

Mahfud MD menikah dengan Zaizatun Nihayati, SH. (Yatie), gadis teman kuliahnya di Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, pada tahun 1982.

Yatie adalah perempuan kelahiran Jember, 18 November 1959 anak kedua dari delapan bersaudara pasangan Sya’roni dan Shofiyah.

Zaizatun Nihayati berijazah Sarjana Hukum dan pernah bekerja sebagai guru SMA.

Tetapi ketika Mahfud MD diangkat menjadi Menteri dan harus berpindah ke Jakarta maka pekerjaannya sebagai guru ditinggalkannya sampai sekarang.

Mahfud dan Yatie bertemu pertama kali di kampus Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia pada 1978 saat keduanya sama-sama aktif di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).

Sejak 1979, keduanya mulai dekat dan akhirnya berpacaran.

Hubungan keduanya bertahan lama, sehingga pada 2 Oktober 1982, Mahfud dan Yatie resmi menikah di Semboro, Jember.

Dari pernikahan itu, Mahfud dan Yatie dikaruniai tiga orang anak yaitu :

1. Mohammad Ikhwan Zein, laki-laki kelahiran 15 Maret 1984, Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada

2. Vina Amalia, perempuan kelahiran 15 Juli 1989

3. Royhan Akbar, laki-laki kelahiran 7 Februari 1991.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved