Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Tsunami di Banten dan Lampung

Duka Korban Tsunami di Banten : Ayah Terseret Ombak hingga Suami Histeris Lihat Jenazah Istri

Sehari pasca tsunami keluarga dari puluhan jenazah korban musibah tsunami di Pantai Carita, terus berdatangan

Editor: Yudhi Maulana Aditama
istimewa
51 jenazah korban gelombang tsunami Anyer yang berada di Puskesmas Carita, Kabupaten Pandeglang, Minggu (23/12/2018). 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Tsunami menerjang Banten dan Lampung Selatan, pada Sabtu (22/12/2018) Malam.

Sehari pasca tsunami keluarga dari puluhan jenazah korban musibah tsunami di Pantai Carita, terus berdatangan ke Puskesmas Carita, Pandeglang, Banten, Minggu (23/12/2018).

Secara bergantian, mereka terus membuka dan menutup puluhan kantong mayat yang ada di Puskemas Carita untuk mencari anggota keluarganya yang tewas.

Pantauan TribunJakarta.com, tak bisa menerima kenyataan anggota keluarganya jadi korban tewas musibah tsunami, tampak sejumlah warga menangis hingga menjerit memeluk kantung mayat.

Sementara itu, sejumlah warga yang masih belum menemukan anggota keluarganya pun terus mencari diantara tumpukan puluhan kantung mayat.

1. Pria Ini Histeris Lihat Jenazah Istrinya

Seorang pria berbaju oranye menangis histeris di Puskesmas Carita usai mengetahui istrinya menjadi korban tsunami di Pantai Carita, Minggu (23/12/2018).
Seorang pria berbaju oranye menangis histeris di Puskesmas Carita usai mengetahui istrinya menjadi korban tsunami di Pantai Carita, Minggu (23/12/2018). (TribunJakarta.com/Dwi Putra Kesuma)

Setengah jam lebih mencari istrinya, akhirnya pria berbaju oranye ini mendapati istrinya sudah terbujur kaku di dalam kantong mayat yang ada di Puskesmas Carita, Pandeglang, Banten.

Istrinya adalah Tahijah, yang menjadi korban tewas musibah tsunami di Pantai Carita pada Sabtu (22/12/2018) malam.

Mendapati istrinya sudah terbujur kaku dan mulai membengkak di kantong mayat berwarna kuning bernomor lima, ia pun langsung menangis hingga menjerit-jerit.

"Astaghfillah mah, astaghfirullah mah," ucapnya berlinang air mata di Puskesmas Carita, Minggu (23/12/2018).

Terdengar, ia pun memastikan pada petugas bahwa jenazah di dalam kantung mayat nomor lima tersebut adalah istrinya.

Aa Jimmy Meninggal Dunia, Ifan Seventeen Lihat Langsung Jenazah Hingga Arie Untung Ucapkan Duka

2 Rekannya Tewas dan Drummer Masih Hilang, Ifan Seventeen : Cepet Pulang Sob, Aku Tinggal Sendiri

"Iya pak ini istri saya Tahijah namanya, ya Allah mamah kenapa harus kaya gini," jeritnya menangis.

Tak berselang lama, ia pun dibawa menuju ruang identifikasi untuk membuat surat penyerahan jenazah pada pihak keluarga.

Kemudian, jenazah Tahijah pun dibawa masuk kedalam mobil ambulans dan diberangkatkan menuju daerah Jakarta Barat.

2. Bayi Menangis Tanpa Orangtua

Seorang bayi ditemukan selamat dalam bencana tsunami di Anyer, Banten
Seorang bayi ditemukan selamat dalam bencana tsunami di Anyer, Banten (TRIBUNJAKARTA.COM/DWI PUTRA KESUMA)

Bayi laki-laki yang diperkirakan masih di bawah 12 bulan, terlihat terus menangis di Puskesmas Carita, Pandeglang, Banten.

Bayi tersebut merupakan satu dari ratusan korban selamat dari musibah tsunami yang melanda daerah Anyer dan sekitarnya.

Esra warga yang menolong bayi tersebut menuturkan, diduga orang tua bayi tersebut telah meninggal dunia dan berada didalam puluhan kantung mayat yang ada di Puskesmas Carita.

"Jadi ini bayi terus menangis di dalam puskesmas, infonya orang tuanya meninggal jadi korban tsunami," jelas Esra di Puskesmas Carita, Minggu (23/12/2018).

Terlihat, bayi tersebut pun mengalami luka goresan dibagian keningnya sambik terus menangis.

"Ini dia nangis terus minta susu, tadi sudah ada petugas yang menangani tapi sekarang menangis lagi," kata Esra.

Tak berselang lama, ada sejumlah warga yang mengenali bayi tersebut.

"Ini anak Sinaga ini, biar saya bantu cari keluarga yang lainnya," ucap seorang wanita memakai baju berwarna hijau.

3. Lihat Ayahnya Terseret Ombak

Tsunami menerjang pantai sekitar Selat Sunda, tepatnya di Kabupaten Pandeglang, Serang, dan Lampung Selatan. Bencana tersebut terjadi pada Sabtu (22/12), tepatnya pukul 21.27 WIB.
Tsunami menerjang pantai sekitar Selat Sunda, tepatnya di Kabupaten Pandeglang, Serang, dan Lampung Selatan. Bencana tersebut terjadi pada Sabtu (22/12), tepatnya pukul 21.27 WIB. (ACT)

Gubernur Banten Wahidin Halim sore ini menyambangi langsung Puskesmas Carita yang beralih fungsi menjadi posko jenazah korban tsunami Pandeglang.

Setibanya di Puskesmas Carita, Wahidin pun langsung memanjatkan doa didepan puluhan kantung mayat yang berisi jenazah korban tsunami.

Usai mendoakan puluhan jenazah, Wahidin pun terlihat melayani warga yang mengadukan anggota keluarganya yang masih hilang dan belum ditemukan.

Satu diantaranya adalah Sona Nur Tania, seorang warga yang sedari pagi terus mencari jenazah ayahnya di Puskesmas Carita.

"Pak Gubernur tolong saya pak, ayah saya belum ketemu pak terseret tsunami," kata Sona dengan suara bergetar menahan tangis kepada Wahidin di Puskesmas Carita, Minggu (23/12/2018).

Wahidin pun meminta Sona untuk tetap bersabar dan terus berdoa, karena tim sar gabungan masih terus mencari korban yang belum ditemukan.

Tak puas dengan jawaban Wahidin, Sona pun menuturkan bahwa ayahnya sudah terseret tsunami sejak Sabtu (22/12/2018) malam, dan kemungkinan saat ini jenazah ayahnya sudah terserat arus ke tengah laut.

UPDATE Jumlah Korban Tsunami di Anyer dan Lampung, 222 Orang Tewas dan 28 Orang Masih Hilang

AA Jimmy Meninggal Dunia, Ini Sederet Artis yang Turut Jadi Korban Tsunami Anyer di Banten

"Pak ya Allah tolong pak, ayah saya bisa makin ke tengah laut kalau gak segera dicari pak, tolong pak saya lihat sendiri ayah saya teriak terseret ombak," seru Sona kepada Wahidin.

Jumlah Korban Jiwa Terus Bertambah

Jumlah korban dan kerusakan akibat tsunami yang menerjang wilayah pantai di Selat Sunda terus bertambah.

Data sementara yang berhasil dihimpun Posko BNPB hingga Minggu 23/12/2018 pukul 16.00 WIB tercatat 222 orang meninggal dunia, 843 orang luka-luka dan 28 orang hilang.

Kerusakan material meliputi 556 unit rumah rusak, 9 unit hotel rusak berat, 60 warung kuliner rusak, 350 kapal dan perahu rusak.

Tidak ada korban warga negara asing.

Semua warga Indonesia. Korban dan kerusakan ini meliputi di 4 kabupaten terdampak yaitu di Kabupaten Pandeglang, Serang, Lampung Selatan dan Tanggamus.

Jumlah ini diperkirakan masih akan terus bertambah karena belum semua korban berhasil dievakuasi, belum semua Puskesmas melaporkan korban, dan belum semua lokasi dapat didata keseluruhan.

Kondisi ini menyebabkan data akan berubah.

Dari total 222 orang meninggal dunia, 843 orang luka-luka dan 30 orang hilang terdapat di:

Kabupaten Pandeglang tercatat 164 orang meninggal dunia, 624 orang luka-luka, 2 orang hilang.

Kerusakan fisik meliputi 446 rumah rusak, 9 hotel rusak, 60 warung rusak, 350 unit kapal dan perahu rusak, dan 73 kendaraan rusak.

Daerah yang terdampak di 10 kecamatan.

Lokasi yang banyak ditemukan korban adalah di Hotel Mutiara Carita Cottage, Hotel Tanjung Lesung dan Kampung Sambolo.

Kondisi pasca tsunami di Kawasan Karang Bolong Tawing Desa Karang Suraga, Banten (Istimewa)
Banyak korban adalah wisatawan dan masyarakat setempat.

Daerah wisata sepanjang pantai dari Pantai Tanjung Lesung, Pantai Sumur, Pantai Teluk Lada, Pantai Panimbang dan Pantai Carita sedang banyak wisatawan berlibur yang kemudian diterjang tsunami.

Korban di Kabupaten Serang tercatat 11 orang meninggal dunia, 22 orang luka-luka, dan 26 orang hilang.

Kerusakan bangunan masih dilakukan pendataan.

Sedangkan korban di Kabupaten Lampung Selatan tercatat 48 orang meninggal dunia, 213 orang luka-luka dan 110 rumah rusak.

Di Kabupaten Tanggamus terdapat 1 orang meninggal dunia.

Penanganan darurat terus dilakukan. BNPB bersama TNI, Polri, Basarnas, Kementerian Sosial, Kementerian Kesehatan, Kementerian PU Pera, Kementerian ESDM, dan K/L terkait terus mendampingi Pemda dalam penanganan darurat.

Pemda Provinsi dan Pemda Kabupaten terus berkoordinasi dengan berbagai pihak. 
Posko, pos kesehatan, dapur umum dan pos pengungsian didirikan untuk menangani korban.

Alat berat dikerahkan membantu evakuasi.

Saat ini sedang bekerja 5 unit excavator, 2 unit loader, 2 unit dump truck dan 6 unit mobil tangki air. Bantuan alat berat akan ditambah.

Penulis: Rr Dewi Kartika H  

(Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Duka Korban Tsunami: Anak Saksikan Ayahnya Terseret Ombak hingga Pria Histeris Lihat Jenazah Istri)

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved