Tsunami di Banten dan Lampung

UPDATE Korban Tsunami Banten dan Lampung: 168 Meninggal Dunia, 745 Luka, dan 30 Orang Hilang

Sutopo Purwo Nugroho mengungkapkan, data yang ia terima hingga pukul 13.00 WIB menyebutkan sebanyak 168 meninggal dunia, 745 luka dan 30 orang hilang

Editor: Yuyun Hikmatul Uyun
ISTIMEWA
Korban tsunami hingga Minggu (23/12/2018) pukul 10.00 WIB, tercatat 62 orang meninggal dunia, 584 orang luka-luka dan 20 orang hilang. Data tersebut akan terus bertambah mengingat belum semua wilayah belum dapat di data. 

Namun kemudian hasil penyelidikan terus berkembang dan BMKG akhirnya menyatakan bahwa yang terjadi adalah tsunami.

Info ini disampaikan oleh Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho.

"Benar, Tsunami Menerjang Pantai di Selat Sunda

BMKG telah menyampaikan secara resmi bahwa tsunami telah terjadi dan menerjang beberapa wilayah pantai di Selat Sunda, diantaranya di pantai di Kabupaten Pandeglang, Serang, dan Lampung Selatan. Tsunami terjadi pada 22/12/2018 sekitar pukul 21.27 WIB." Tulis Sutopo dikutip Grid.ID dari akun Instagram @sutopopurwo (23/12/2018).

Berlibur ke Banten, Rombongan Karyawan RSUD Ciawi Bogor Turut Menjadi Korban Tsunami

Jadi Korban Tsunami Banten Saat Manggung di Tanjung Lesung, Ifan Seventeen: Doakan Istri Saya

2. Korban dan dampak tsunami Banten

Jumlah korban jiwa dan kerusakan akibat tsunami Banten terus bertambah karena masih dalam proses pendataan.

Hingga pukul 10.00 WIB, Sutopo mengumumkan jumlah korban meninggal adalah 62 orang.

Sementara itu jumlah korban luka ada 584 orang dan 20 orang hilang.

Selain itu tsunami juga menyebabkan 430 rumah rusak berat, 9 hotel rusak berat dan 10 kapal rusak berat.

3. Dugaan penyebab tsunami

Sutopo juga menyampaikan dugaan penyebab tsunami menurut BMKG dan Badan Geologi.

Tsunami bukan dipicu oleh gempa bumi karena tidak ditemukan adanya aktivitas tektonik di alat seismograf.

Kemungkinan tsunami ini terjadi karena adanya longsor bawah laut pengaruh erupsi gunung Anak Krakatau.

Pada saat bersamaan juga terjadi gelombang pasang akibat bulan purnama.

"Tsunami bukan dipicu oleh gempabumi. Tidak terdeteksi adanya aktivitas tektonik. Kemungkinan tsunami terjadi akibat longsor bawah laut karena pengaruh dari erupsi Gunung Anak Krakatau. Pada saat bersamaan terjadi gelombang pasang akibat pengaruh bulan purnama. Jadi ada kombinasi antara fenomena alam yaitu tsunami dan gelombang pasang." Tulis Sutopo Purwo dikutip Grid.ID dari akun Instagram @sutopopurwo.

Ifan Seventeen Selamat dari Tsunami Banten: Terapung 2 Jam di Tengah Laut Hingga Lihat Banyak Mayat

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved