Tsunami di Banten dan Lampung
Tangis Yudhi, Mantan Gitaris Seventeen Saat Tahu Sahabat Jadi Korban Tsunami Banten: Kalian Kemana?
Mantan gitaris Seventeen band ini pun tak kuasa untuk menahan tangis saat tahu beberapa sahabatnya meninggal dunia di tsunami Banten
Penulis: Uyun | Editor: Ardhi Sanjaya
Tangis Yudhi Mantan Gitaris Seventeen, Saat Tahu Sahabatnya Tewas di Tsunami Banten: Kalian Kemana?
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Tak banyak yang tahu, bahwa sebelum Ifan Seventeen bertindak sebagai vokalis, pria ini pernah jadi personel Seventeen band sebagai gitaris.
Pria yang bernama Yudhi ini bahkan menangis saat tahu musibah tsunami menerjang Banten, Sabtu (22/12/2018) pukul 21.33 WIB.
mantan gitaris Seventeen band ini tahu bahwa Seventeen tengah manggung di Tanjung Lesung Beach Resort, Pandeglang, Banten.
Diketahui, akibat tsunami yang melanda Banten, beberapa kru dan personel Seventeen meninggal dunia.
Diantaranya ada bassist Bani Seventeen, gitarist Herman Seventeen, road manager Oki, dan kru Seventeen yang bernama Ujang atau Rukmana Rustam.

Pria berambut gondrong ini lantas mengunggah berbagi video perihal perasaannya dan kabar terkini soal Seventeen seusai tsunami menerjang Banten.
mantan gitaris Seventeen band ini pun tak kuasa untuk menahan tangis agar para netizen mengabarkan padanya mengenai kondisi para personel dan kru Seventeen band.
• 2 Personel Seventeen Jadi Korban Tsunami Banten, Arie Untung Sedih Unggah Video Klip 15 Tahun Lalu
• Sang Istri Belum Ditemukan, Ifan Seventeen Bertahan di Lokasi Kejadian : Pulanglah Sayang
Ketika sang basist Awal Purbani atau Bani Seventeen diketahui meninggal dunia, Dony, mantan gitaris Seventeen band pun mengeluarkan air matanya.
Ditambah dengan Oki, road manager Seventeen ditemukan sudah tak bernyawa akibat tersapu gelombang tsunami Banten yang dahsyat tersebut.
"Oky, Bani... (menangis) bassist Seventeen, mas Bani sudah ditemukan meninggal dunia, mas Oki road manager Seventeen juga sudah meninggal ditemukan,
Yang lain belum ketemu, mohon doanya terus, bantu share juga,
buat warga di sana, apabila mengenali, tolong mention saya secepatnya, terima kasih (masih menangis)," ujar Doni seperti dilansir TribunnewsBogor.com dari akun Instagram @joddie_rose, Minggu (23/12/2018).
Lalu, tak begitu lama, mantan gitaris Seventeen ini juga mendapat kabar bahwa sang gitaris, Herman Seventeen ditemukan tewas.
Lagi danlagi, Yudhi mantan gitaris Seventeen ini menitikkan air matanya untuk sahabat tercintanya itu.
"Assalamualaikum wr wb, satu lagi dari teman kami yang sudah ditemukan jenazahnya, yaitu Herman Sikumbang.
Mohon doa restunya. Selamat jalan Herman... (menangis)
Kita masih mencari Andi Windu Darmawan, mas Ujang, dna mbak Dylan, bagi yang menemukan atau tahu mohon info ke saya, terima kasih," ujar Yudhi mantan gitaris Seventeen masih menangis.
Tak berapa lama, kabar Ujang sudah meninggal dunia akibat tsunami Banten pun terdengar ke telinga Yudhi mantan gitaris Seventeen ini.
Kembali, Yudhi tak kuasa untuk menitikkan air matanya saat tahu satu demi satu sahabatnya pergi untuk selama-lamanya.
• Ifan Seventeen Ungkap Permintaan Maaf Tak Bisa Hadir ke Pemakaman Rekan-rekannya
• Aa Jimmy Sedang Suapi Anaknya Saat Tsunami Banten, Anak Bungsu Berhasil Diselamatkan Pengasuh
Kemudian, mantan gitaris Seventeen ini pegi keluar rumah ke arah SPBU.
Di sana, ia memandang langit malam yang gelap namun hanya diterangi oleh bulan yang ukurannya cukup besar.
Yudhi, mantan gitaris Seventeen lantas teringat pada sahabat-sahabatnya yang meninggal dunia akibat tsunami Banten.
Ia pun mengenang saat dirinya bersama para sahabat ditemani bulan purnama, yakni di tanggal 21 Desember 2007.
Tapi, kini 13 tahun kemudian, Yudhi, mantan gitaris Seventeen kembali bertemu pulan purnama tersebut tanpa bersama para sahabatnya.
"Aku pernah bertemu bulan itu, tepatnya 21-12-2007 dan sekarang aku melihatmu lagi di 22-12-2018," tulis Yudhi mantan gitaris Seventeen band.
Tak hanya itu, di tagar unggahan ni, diselipkan pertanayaan mengenai kemana para sahabatnya itu akan pergi.
"Kalian kemana?" tulis Yudi, mantan gitaris Seventeen dalam tagar Instagram pribadinya.

• Sahabatan dengan Herman Seventeen, Tommy Kurniawan Tak Tega Lihat Jenazah Sudah Membengkak
Kepada Tribun Jogja, Doni mengungkapkan jika Seventeen baginya bukan sekedar teman biasa.
Dia telah mengganggap semua personil maupun crew Seventeen seperti keluarga sendiri.
"Saya kehilangan saudara, mereka itu bukan sekedar teman, seperti keluarga. Mungkin kalau komunikasi saat ini tidak seintens dulu. Tapi sampai saat ini kita masih komunikasi. Jalinan batin itu ada sampai kapanpun," katanya.
Doni juga berharap korban yang belum diketemukan segera mungkin bisa diketemukan.
Doni juga berpesan kepada keluarga yang sampai saat ini masih menunggu kabar, untuk bisa tabah dan menerima dengan lapang dada apapun yang nanti terjadi.
"Harapan yang pasti agar segera diketemukan yang belum ketemu. Apapun keadaannya, bagaimanapun kondisinya, itulah yang terbaik dari Gusti Allah. Kepada keluarga, harus tabah dan menerima itu dengan lapang dada," ungkapnya.
• Cerita Anak Karyawan RSPG Selamat Dari Tsunami Banten, Berjalan Cari Ayah di Air Setinggi Leher
Melnasir dari wikipedia, Seventeen band ini terbentuk atas prakarsa Yudhi Rus Harjanto, Herman Sikumbang (gitaris), Zulianto "Zozo" Angga, dan Windu Andi Darmawan (drummer) yang bersekolah di sebuah SMA swasta di Yogyakarta.
Dengan keinginan serius dalam membentuk band, mereka menggaet Bani (bassist), sepupu Yudhi.
Seventeen secara resmi dibentuk pada tanggal 17 Januari 1999.
Nama seventeen diambil karena semua personil band saat itu sedang berusia 17 tahun.
Satu tahun kemudian, Doni bergabung dengan band ini untuk mengisi posisi vokal. Doni juga kebetulan merupakan sepupu dari Andi, drummer Seventeen.
Saat itu, Seventeen lebih memilih musik rock sebagai identitas grup bandnya.
Pada tahun 2008, Doni, Yudhi, dan Zozo keluar dari Seventeen. Tersisa 3 orang yang masih bertahan di Seventeen, yakni Andi, Herman dan Bani.
Lantas, Seventeen pun mencari voklais baru dan terpilih Ifan Seventeen.
Masuknya Ifan Seventeen sebagi voklais baru Seventeen, membuat Seventeen mengubah genre musik dari rock menjadi pop.
Album ketiga Seventeen usai Ifan Seventeen masuk, yakni, Lelaki Hebat, pada tahun 2008 menjadi sukses awal Seventeen berada di puncak karir.