Tsunami di Banten dan Lampung
Cerita Ifan Seventeen: 2 Jam Terkatung di Laut Hingga Rasakan Sakaratul Maut
Ifan Seventeen menceritakan pengalaman pahit yang dialaminya saat dua jam terkatung ditengah laut ketika tsunami terjadi
Penulis: Damanhuri | Editor: Ardhi Sanjaya
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Musibah Tsunami Banten meninggalkan duka mendalam bagi para korban termasuk Ifan Seventeen.
Seperti diketahui, saat Tsunami Banten terjadi Ifan Seventeen sedang manggung bersama Band Seventeen dikawasan Tanjung Lesung, Banten.
Terjangan Tsunami Banten memporak-porandakan panggung beserta seluruh personel Band Seventeen serta sang vokalis, Ifan Seventeen yang saat itu tengah manggung bersama.'
Dalam bencana yang terjadi Sabtu (22/12/2018) sekitar pukul 21.27 WIB itu menewaskan ratusan nyawa warga termasuk personel band Seventeen serta istri dari Ifan Seventeen, Dylan Sahara.
Ifan Seventeen menjadi satu-satunya personel band Seventeen yang berhasil selamat dari bencana tsunami tersebut.
Saat ini, jenazah sang istri Dylan Sahara telah dimakamkan oleh pihak keluarga di wilayah Ponorogo, Jawa Timur, Selasa (25/12/2018).
Vokalis band Seventeen, Ifan mengungkapkan pengalaman pahit setelah memakamkan jenazah sang istri Dylan Sahara.
Tubuh pria berusia 35 tahun itu sempat terseret ke tengah laut bersama sejumlah warga lainnya.
Ifan yang saat itu tengah manggung di wilayah Tanjung Lesung, Banten tersebut mengaku sempat terkatung-katung di tengah laut.
• Sempat Terpisah dari Anaknya, Begini Kondisi Kembaran Ifan Seventeen Pasca Tsunami Banten

Bahkan, ia mengaku sempat merasakan sakaratul maut ketika tubuhnya terasa sudah tidak berdaya usai dihantam tsunami.
Meski sempat terombang-ambing di lautan selama sekitar 2 jam, tuhan masih memanjangkan umurnya.
Ia pun selamat dan hanya mengalami sedikit luka.
"Saya sempat kerkatung-katung di tengah laut selama lebih dari dua jam. Bahkan saya sempat merasakan sakaratul maut," ujar Ifan melansir kompas.com
• Ifan Seventeen Pamitan, Lagu Seventeen Kemarin Jadi Album Terakhirnya, Liriknya Seolah Firasat
Ifan merasa mendapatkan mukjizat dari Tuhan lantaran selamat dari amukan bencana tsunami tersebut.
Padahal saat itu posisi Ifan satu panggung dengan tiga personel band lainya yang mengisi acara gathering perusahaan PLN di Tanjung Lesung, Banten.
"Dan mukjizat dari Allah saya masih di sini," kata Ifan.
Ia memperkirakan ketinggian air mencapai lima meter saat tsunami menerjang Tanjung Lesung.

Bahkan kekuatan tsunami itu menjebol tembok setebal setengah meter.
"Ketinggian air lima meter. Saya tidak bisa menggambarkan."
"Tetapi yang pasti di lapangan, konblok di lapangan itu terkelupas."
"Tembok tebal setengah meter itu jebol. Jadi cukup membuat tubuh manusia terpontang-panting," kata Ifan.
• Tergulung Tsunami Banten saat Nonton Seventeen, Slamet Mengaku Dengar Suara Bisikan Hingga Tersadar
Ifan berharap, semua pihak turut mendoakan seluruh korban tsunami yang meninggal dunia agar husnul khotimah dan diterima di sisi-Nya.
"Saya juga mohon maaf bila istri saya ada kesalahan perbuatan dan tutur kata yang berkurang mohon berkenan dibukakakan pintu maaf yang selebarnya-selebarnya," ujannya.
Berdasarkan data terakhir Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB) mencatat, hingga Selasa (25/12/2018) pukul 13.00, jumlah korban meninggal dunia akibat tsunami Selat Sunda meningkat menjadi 429 orang.
Jumlah itu meliputi korban di 5 kabupaten, yaitu Kabupaten Serang, Pandeglang, Lampung Selatan, Pesawaran, dan Tanggamus.
Dari 5 kabupaten, daerah paling parah terdampak tsunami adalah Kabupaten Pandeglang.
Tercatat, korban meninggal dunia di wilayah ini paling banyak, yaitu 290 orang.
"Kalau dilihat dari tingkat kerusakan, Pandeglang paling parah, 290 orang meninggal dunia. Lampung selatan 108 orang, Kabupaten Serang 29 orang, Pesawaran dan Tanggamus masing-masing 1 orang," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho di kantor BNPB, Utan Kayu, Jakarta Timur, Selasa (25/12/2018).
Dylan Sahara Dimakamkan
Ifan Seventeen tampak menggotong peti jenazah Dylan Sahara dari mobil ambulans hingga menuju tempat pemakaman.
Di lokasi pemakaman, sudah tampak banyak keluarga dan kerabat.
Ifan Seventeen yang mengenakan busana warna putih pun ikut menggotong jenazah Dylan Sahara menuju liang lahat.
Setelah itu, ayah Dylan Sahara tampak mengumandangkan azan.
Prosesi pemakaman pun berlangsung tak terlalu lama.
• Ifan Seventeen Ungkap Permintaan Maaf Tak Bisa Hadir ke Pemakaman Rekan-rekannya

Usai selesai, Ifan Seventeen lantas kembali menutupi matanya yang bekas nangis tersebut dengan kaca mata.
Para peziarah termasuk Ifan Seventeen ikut menaburkan bunga di atas makam Dylan Sahara.
"Ya, saya mewakili istri saya mengucapkan terima kasih buat teman-temen semua, karena dengan adanya musibah ini, mengakibatkan
kehilangan yang besar, salah satunya istri saya dan juga 3 anggota band saya," tutur Ifan Seventeen dilansir TribunnewsBogor.com dari SURYA.co.id.
"Banyak banget yang memberikan doa, terima kasih banyak, mohon maaf kalau istri saya dan saya punya banyak salah baik disengaja ataupun tidak
Minta doanya juga untuk mas andi, mas herman, mas bani, sama mas oki, dan ujnag, dan istri saya tercinta.
semoga mereka diterima dan ditempatkan di sisi Allah, di sisi paling mulia, semoga husnul khotimah," tutur Ifan Seventeen.