Tsunami di Banten dan Lampung

Tak Miliki Lemari Pendingin, 84 Jenazah Korban Tsunami Pandeglang Mulai Membusuk di RSUD

Pengelola RSUD Berkah Pandeglang tidak memiliki fasilitas lemari pendingin mayat dengan jumlah kapasitas banyak

Editor: Yudhi Maulana Aditama
Kompas.com
Sejumlah jasad korban meninggal dunia akibat gelombang tsunami akan dipindahkan ke rumah sakit umum Pandeglang di Puskesmas Carita, Pandeglang, Banten, Minggu (23/12/2018). Informasi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB) data terkini korban hingga pukul 16.00 WIB, yaitu 222 orang meninggal dunia, 843 orang luka-luka dan 28 orang belum ditemukan.(KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI) 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Sebanyak 84 jenazah korban bencana gelombang tsunami yang melanda Perairan Selat Sunda, Sabtu (22/12/2018) malam, membusuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Berkah Pandeglang, Banten.

"Semua jenazah itu belum teridentifikasi dan kondisinya sudah sulit dikenali keluarga," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Raden Dewi Sentani saat ditemui di Posko Utama Bencana Tsunami, Labuan, Pandeglang, Selasa (25/12/2018) dikutip Antara.

Pengelola RSUD Berkah Pandeglang tidak memiliki fasilitas lemari pendingin mayat dengan jumlah kapasitas banyak, kata Kepala Dinas Kesehatan Pandeglang.

Saat ini, jenazah disimpan di ruangan tanpa pendingin sehingga berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan.

Karena itu, Raden Dewi Sentani meminta Kementerian Kesehatan dapat membantu menyalurkan alat kontainer freezer untuk menyimpan jenazah yang bisa menampung dengan jumlah banyak itu.

Istri Ifan Seventeen Ternyata Caleg Gerindra, Sehari Sebelum Tsunami Sempat Kampanye Bareng Sandiaga

Duduk Sebelah Dylan Sahara, Istri Kembaran Ifan Seventeen Menyesal: Harusnya Kita Selamat Bareng

Kondisi jenazah sudah tiga hari terakhir tentu sudah membusuk dan berubah warna, sehingga petugas sulit melakukan identifikasi.

"Kami mengusulkan kepada petugas agar jenazah yang tidak dikenali itu di foto agar bisa diketahui ciri-cirinya oleh keluarga mereka," katanya.

Menurut dia, apabila jenazah itu lebih dari sepekan maka sebaiknya dimakamkan secara massal. Sebab, mayat mengeluarkan bau tidak sedap juga bisa menimbulkan gangguan penyakit.

Ia mengatakan kemungkinan jenazah yang dibawa ke RSUD Berkah masih bisa bertambah, karena beberapa titik yang terdampak gelombang tsunami belum ditemukan dan hilang.

"Kami mendesak bantuan kontainer frezeer segera disalurkan ke RSUD agar bisa menampung jenazah itu," katanya.  

(Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Tak Ada Kontainer Frezeer, 84 Jenazah Korban Tsunami Pandeglang Mulai Membusuk di RSUD)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved