Jokowi Disebut Tak Mencerminkan Sosok Presiden Saat Tinjau Dampak Tsunami, Gibran Beri Respon Begini
Ayahnya disebut tak mencerminkan seorang presiden, Gibran Rakabuming beri respon begini.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Ardhi Sanjaya
Jokowi Disebut Tak Mencerimkan Sosok Presiden Saat Tinjau Dampak Tsunami, Gibran Beri Respon Begini
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Beberapa hari yang lalu, Presiden Jokowi melakukan kunjungan ke daerah yang terdampak tsunami di Selat Sunda.
Foto itu diposting di berbagai akun media sosial, termasuk di Twitter Jokowi.
Tak hanya itu, beberapa akun Twitter media online juga ikut memposting foto tersebut.
Tampak di foto itu, Jokowi sedang mengenakan kemeja putih dan celana jins biru lengkap dengan sneakers hitam.
Jokowi terlihat sedang berjalan di pinggir pantai, dan bangunan yang rusak akibat tsunami.
"Presiden Jokowi Cek Daerah Terdampak Tsunami Selat Sunda," tulis akun tersebut di postingannya.

Rupanya, postingan itu dikritik oleh warganet, dan menuai respon dari putra sulungnya, Gibran Rakabuming.
Pemilik akun Twitter @dapitdong, berkomentar bahwa ia tak melihat sosok seorang presiden pada foto tersebut.
Menurutnya, pada foto itu juga tidak terlihat ada solusi komperhensif yang sedang dicari Jokowi pada kunjungannya tersebut.
Ia juga menulis, dirinya tak melihat adanya dialog yang seharusnya dilakukan oleh seorang presiden dengan para korban tsunami.
• Jokowi Minta Sungai Ciliwung Dinormalkan Usai Tinjau Dua Waduk di Bogor Bareng Anies Baswedan
• Sudjiwo Tedjo Tak Terima Dituduh Kampret oleh Pengikutnya, Banyak Juga Twitku yang Bela Pak Jokowi
Tak ada dialog tentang kesulitan yang dihadapi, seperti yang seharusnya dilakukan oleh seorang presiden.
"Aku ga liat seorg Presiden di foto ini. Yang membawa pasukan komplit, dinas2 terkait, menteri2 terkait.
Mencari solusi komprehensif
Aku ga liat dialog yg harusnya dilakukan seorang Presiden dengan para korban.
Tentang kesulitan yang dihadapi, tentang duka yg seharusnya terobati," tulisnya.
Ia juga menambahkan, yang ia lihat pada foto itu yakni hanya seorang penyendiri yang bingung dengan bencana yang ada di depan matanya.
• Ramai Prabowo Sebut Haiti di Afrika, Dahnil Anzar Tuding Kubu Jokowi Sibuk Serang Pribadi dan Agama
• Sejumlah Warga di Cikarang Deklarasikan Dukungan Pasangan Cappres Jokowi-Maruf
Kemudian, ia melihat seorang 'one man show' yang sedang berusaha memoles diri agar menuai simpati.
"Aku cuma liat seorang penyendiri yang bimbang bertanya dalam hati "kenapa bisa begini?"
Aku cuma liat seorang "one man show" yg berusaha memoles diri agar mendapat simpati
Aku tidak melihat apa2... Sama sekali...," tulisnya lagi.
Rupanya, cuitan itu direspon oleh Gibran Rakabuming.
Ia memang tidak menuliskan komentar apapun pada cuitan tersebut.
Gibran Rakabuming hanya menyukai cuitan pemilik akun tersebut.
Entah apa yang dimaksud oleh Gibran Rakabuming.
Apakah ia ingin memberi peringatan, atau menyindir akun tersebut, atau bahkan setuju dengan pemilik akun.

Jokowi Perintahkan BMKG
Presiden Joko Widodo atau Jokowi meninjau sejumlah lokasi terdampak bencana tsunami di perairan Selat Sunda yang terjadi pada Sabtu (22/12/2018) malam.
Mengutip keterangan Biro Pers Kepresidenan, Senin (24/12/2018), dalam kunjungan ini, Presiden Jokowi sekaligus memastikan penanganan darurat bagi para korban saat ini telah berjalan dengan baik.
"Saya melihat evakuasi sudah dilakukan secara cepat oleh TNI, Polri, dibantu oleh pemerintah daerah. Saya kira kecepatan-kecepatan evakuasi di lapangan ini patut kita apresiasi. Saya sangat menghargai gerak cepat dari apa yang sudah dilakukan," ujarnya saat meninjau dampak kerusakan di sekitar Mutiara Carita Cottage, Pantai Carita, Banten.
Jokowi menjelaskan pola bencana tsunami di Selat Sunda terjadi di luar perkiraan BMKG sehingga masyarakat tidak memiliki kesiapan untuk menyelamatkan diri.

"Ke depan saya sudah perintahkan juga ke BMKG untuk membeli alat-alat early warning system yang bisa memberikan peringatan-peringatan secara dini kepada kita semua sehingga masyarakat bisa waspada," imbuhnya.
Tiba di Pandeglang sekira pukul 09:47 WIB, helikopter yang ditumpangi Presiden Joko Widodo mendarat di Lapangan Ahmad Yani, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten.
Presiden didampingi jajarannya langsung menemui para korban yang sedang dalam penanganan di Puskesmas Labuan setelah sebelumnya mendapatkan penjelasan dari sejumlah pihak terkait mengenai peta dampak dan upaya penanganan yang telah dilakukan.
Tak lama setelahnya, Jokowi dan rombongan meninjau posko penanggulangan bencana Kementerian Sosial di Desa Rancateureup yang berjarak 100 meter dari Puskesmas Labuan dan berbincang dengan pengungsi dan meninjau layanan dapur umum.
Setelahnya, Kepala Negara menemui para korban yang dirawat di rumah sakit lapangan yang didirikan Batalyon Kesehatan 1 Marinir Cilandak. Jokowi juga meninjau lokasi di sekitar Mutiara Carita Cottage.
Lokasi ini jadi titik terakhir yang sebelumnya rusak tersapu terjangan tsunami. Sepanjang perjalanan menuju lokasi, Presiden tampak serius mendengar penjelasan dan laporan mengenai situasi di sekitar wilayah terdampak.
Hingga pukul 07:00 WIB hari ini, BNPB mencatat setidaknya 281 orang meninggal dunia, 1.016 orang luka-luka, 57 orang hilang, sementara 11.687 orang lainnya harus mengungsi menuju lokasi yang lebih aman.
• BREAKING NEWS - Steve Emmanuel Ditangkap Polisi Karena Kasus Narkoba
Joko Widodo telah menginstruksikan jajaran terkait untuk memasukkan pendidikan kebencanaan dalam kurikulum pendidikan agar masyarakat mendapatkan pengetahuan sejak dini terkait kebencanaan sehingga dapat meminimalisir jumlah korban.
• Sindir Pembangunan Era Jokowi, Sandiaga Uno Melintasi Jembatan Kayu : Kayak di Indiana Jones
"Sudah saya perintahkan (memasukkan pendidikan kebencanaan ke kurikulum)," kata Jokowi.
• Prabowo Samakan Indonesia dengan Haiti, Timses Jokowi : Prabowo Sudah Lupa Dengan Pelajaran Geografi
• Satpam Rumah Sakit Sempat Mengira Penembakan Perwira TNI Sedang Ada Tawuran
Turut mendampingi Presiden, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, dan Gubernur Banten Wahidin Halim.(*)
(Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Jokowi Minta Beli Alat Deteksi Dini Tsunami dan Masukkan Pendidikan Kebencanaan di Kurikulum Sekolah")