Pilpres 2019

Ketua Timses Prabowo Pilih Langgar HAM Daripada Negara Runtuh, Guntur Romli Geram: Pernyataan Keliru

Menurut Djoko Santoso, lebih baik melanggar HAM daripada negara runtuh, tapi Guntur Romli menyebut itu adalah pernyataan yang keliru.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Yudhi Maulana Aditama
Kolase Foto Twitter Guntur Romli dan Kompas.com
Guntur Romli dan Djoko Santoso 

Ketua Timses Prabowo Pilih Langgar HAM Daripada Negara Runtuh, Guntur Romli Geram: Pernyataan Keliru

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Politisi dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Guntur Romli geram dengan pernyataan Ketua Timses Prabowo - Sandiaga Uno, Djoko Santoso.

Pernyataan Djoko Santoso yang membuat Guntur Romli berang yakni soal pelanggaran HAM dan negara runtuh.

Di sebuah artikel di media sosial, Djoko Santoso menyebut kalau dirinya lebih memilih melakukan pelanggaran HAM daripada sebuah negara jadi runtuh.

Hal itu disampaikan Djoko Santoso menanggapi isu pelanggaran HAM yang kerap dituduhkan kepada capres nomor urut 02 Prabowo Subianto.

Rupanya, Djoko Santoso lima tahun lalu pernah ditanya soal memilih melanggar HAM atau negara runtuh.

Ia pun memilih melanggar HAM, alasannya yakni jika melanggar HAM maka dirinya saja yang akan dihukum, sementara negara tetap utuh.

Kemudian artikel berita itu diberi judul "Ketua Timses Prabowo Pilih Langgar HAM daripada Negara Runtuh".

ff

Ketua Tim Pemenangan pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, Djoko Santoso di Gedung Joang 45, Jakarta Pusat, Jumat (23/11/2018). (KOMPAS.com/ABBA GABRILLIN)

Nah, artikel pada berita di media nasional itulah yang kemudian dikomentari oleh Guntur Romli di akun Twitter miliknya.

Kisah Pedagang yang Ngaku Pendukung Jokowi Saat Ditemui Timses Prabowo, Saya Tetap Dukung Jokowi

Djoko Santoso Dapat Kabar Gatot Nurmantyo Akan Gabung ke PAN

Menurut Guntur Romli, pernyataan Djoko Santoso itu merupakan pernyataan yang keliru.

"Pernyataan yg keliru!

Karena ada adagium "negara bisa tegak dgn keadilan (meski kafir) tapi tidak bisa tegak dgn kezaliman (meski beriman) Pelanggaran HAM adlh kezaliman!

Ketua Timses Prabowo Pilih Langgar HAM daripada Negara Runtuh," tulisnya.

Guntur Romli soal pernyataan Djoko Santoso
Guntur Romli soal pernyataan Djoko Santoso (Twitter/Guntur Romli)

Tak hanya itu, Guntur Romli juga menjelaskan soal konflik Timor Timur.

Menurutnya, akibat konflik itulah, kini Timor Leste lepas dari Indonesia.

Bahkan kata dia, sebuah pemerintahan akan jatuh, dan negara akan runtuh jika ditegakkan dengan kezaliman dan pelanggaran HAM.

"Justeru karena pelanggaran HAM & kezaliman Timor Timur, kini Timor Leste lepas dari Indonesia, dgn kezaliman & pelanggaran HAM, sebuah pemerintah akan jatuh, sebuah negara akan runtuh," tulisnya lagi.

Djoko Santoso: Yang Mencalonkan Ahok Itu Siapa? Ya Prabowo

Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Djoko Santoso, menyampaikan komitmen pasangan calon nomor urut 02 itu untuk melindungi warga negara Indonesia dari seluruh kelompok, termasuk keturunan Tionghoa.

Hal itu disampaikan Djoko menanggapi isu soal sikap Prabowo terhadap keturunan Tionghoa.

"Jadi pandangan Prabowo tentang WNI peranakan ya. Pertama, yang mencalonkan Ahok (Basuki Tjahaja Purnama) itu siapa? Prabowo ya yang calonkan (di Pilkada DKI Jakarta 2012). Lah itu. Dan kami ini orang yang dididik di akademi militer itu berdiri di atas semua golongan," kata Djoko, seusai sebuah diskusi di Jakarta Selatan, Kamis (27/12/2018).

Ia mengatakan, Prabowo juga memiliki banyak teman dan kolega keturunan Tionghoa yang hingga saat ini masih berhubungan baik.

Oleh karena itu, ia meminta masyarakat tak memercayai isu yang menyebutkan Prabowo mendiskriminasi WNI keturunan Tionghoa.

"Banyak keturunan Tionghoa berprestasi di olahraga. Dan memang nama Indonesia naik karena atlet dari keturunan Tionghoa. terutama di bulu tangkis. Kalau saya sih sudah biasa itu ya," kata Djoko.

"Saya mantan Ketua PBSI (Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI). Itu banyak kawan-kawan itu keturunan Tionghoa yang berjasa. Yang dia nasionalismenya lebih dari rata-rata orang. Saya kenal baik di PBSI. Jadi tergantung orangnya lah. Jadi jangan dikhawatirkan," lanjut dia. (TribunnewsBogor.com/Kompas.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved