Tsunami di Banten dan Lampung
Ifan Seventeen Luapkan Kekecewaan Pada BMKG : Kalau Ada Peringatan, Aku Sih Bulshit !
Wawancara dilakukan dengan Ifan Seventeen yang masih di rumah duka almarhum istrinya, di Ponorogo.
“Ya banyak sih. Sebelum kejadian istri sempat nyamperin ke belakang panggung. Lunch bareng, makan siang, tidur,” katanya.
Ia juga ingat ucapan terakhir istrinya sebelum tsunami.
“Istriku bilang, kamu sayang gak, kamu kangen gak, kamu cinta gak. Tiba-tiba dia minta pangku. Aku kan bingung karena gak tahu. Udah dinikahi kok masih tanya. Ya aku marahin lah,” kenangnya.
“Yang bikin jarang, aku udah mau manggung tiba-tiba dia nyamperin, itu jarang banget,” katanya.
Sebelum tampil, tidak ada tanda-tanda alam, bahwa akan terjadi tsunami.
“Sebelum manggung, aman banget situasi. Aku sama keponakan setengah 3, masih main-main. Dari panggung ke pantai deket banget yah. 3-4 meter, deket banget. Di ubin itu, ternyata untuk view anak Krakatau,” katanya.
“Bani, Herman, itu Anak Krakatau tuh kelihatan. Kita sangat fokus melihat laut. Kita sangat fokus melihat Anak Kratatau. Melihat angin dan itu gak ada pertanda,” tutur Ifan Seventeen.
Saat ditanya apa rencananya ke depan untuk memulai manata kehidupan, Ifan Seventen tak langsung menjawab.
“Ini pertanyaan cukup susah. Belum tahu ke depen kaya apa. Sekarang aku berusaha mencoba recovery dulu. Mungkin setelah recovery nanti,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Ifan Seventeen juga menyampaikan, apa yang menjadi penasarannya selama ini.
“Ada yang masih penasaran di aku gitu yah. Ini terkait BMKG. Kebetulan sebelum tayangan ini kan aku lihat tayangan BMKG tuh. Jadi aku inget,” tegas Ifan Seventeen.
“Setelah kejadian, Ade Zigo itu, ngirimin video upload kalo itu tsunami. Kembaranku juga bikin instastory tsunami karena dihandphone. Berarti bencana tsunaminya sudah terjadi, jelas itu,” katanya.
“Tapi mengapa BMKG mengeluarkan pemberitahuan, kalau itu hanya ombak pasang. Ini maksud aku, ini hal-hal yang harus aku sampaikan ke publik yah,” papar Ifan Seventeen.
“Karena beberapa kali, aku berteriak. Maksudnya gini, aku mencoba menyampaikan kebeneran soal tenaga kerja asing sampai persekusi ulama, alhamdulillah TV One selalau mendukungku gitu,” ujarnya.
“Jadi kali inipun aku pengen ngomong gitu. Buat apa ada BMKG kalau pemberitahuan setelah bencana aja dia salah. Buat apa gitu. Ngapain gitu,” kata Ifan Seventen kesal.
Ia pun tak bermaksud untuk mencari kambing hitam.
“Jadi gini, aku gak mencari kambing hitam yah atau kesedihanku, enggak lah. Kita cukup dewasalah. Aku juga gak menyalahkan atas musibah yang becana,” imbuhnya.