Pilpres 2019
Komentari Visi Misi Capres, Fahri Hamzah Samakan Visi Pemimpin di Negara Demokrasi dengan Perjudian
Menurut Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah visi pemimpin di negara demokrasi yang masih muda adalah perjudian.
Penulis: Damanhuri | Editor: Ardhi Sanjaya
Komentari Visi Misi Capres, Fahri Hamzah Samakan Visi Pemimpin di Negara Demokrasi dengan Perjudian
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menyamakan visi pemimpin di negara demokrasi dengan istilah perjudian.
Hal itu diutarakan oleh Fahri Hamzah melalui akun twitter pribadinya pada Senin (7/1/2019).
Fahri Hamzah memang kerap berkomentar terkait kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah.
Baru-baru ini pun Fahri Hamzah mengomentari soal sosialisi visi misi Capres yang kabarnya tidak difasilitasi oleh KPU.
Dilansir TribunnewsBogor.com dari Kompas.com, Ketua KPU, Arief Budiman memastikan pihaknya tak akan memfasilitasi sosialisasi visi-misi jelang debat perdana Pilpres 2019 yang awalnya dijadwalkan 9 Januari 2019.
Keputusan KPU itu diambil berdasar kesepakatan antara KPU dengan tim kampanye pasangan calon melalui rapat bersama yang digelar pada Jumat (4/1/2019) malam.
KPU menjelaskan, sosialisasi tetap akan dilakukan, tetapi oleh masing-masing tim kampanye.
"Sosialisasi visi-misi tadi malam juga sudah diputuskan, silakan dilaksanakan sendiri-sendiri tempat dan waktu yang mereka tentukan sendiri. Jadi, tidak lagi difasilitasi oleh KPU," kata Ketua KPU Arief Budiman saat ditemui di Hotel Mandarin, Jakarta Pusat, Sabtu (5/1/2019).
Dalam hal ini, tim kampanye juga dibebaskan dalam hal jumlah pelaksanaan sosialisasi visi misi pasangan capres-cawapresnya.
Keputusan ini diambil karena KPU kesulitan jika harus memfasilitasi keinginan kedua tim kampanye yang berbeda-beda.
Kebijakan yang dikeluarkan oleh KPU ini mendapat respon dari berbagai pihak.
Termasuk Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah melalui akun twitter pribadinya @Fahrihamzah pada Senin (7/1/2019).
Menurutnya, KPU telah abai dan menganggap remeh setiap permasalahan.
"Rasanya @KPU_ID telah abai dengan ini semua dan menganggapnya remeh. Semoga sisa waktu kita ini masih bisa kita gunakan untuk me@peebaiki bolong2 yang ada. Setidaknya debat dan Adu visi #capres2019 ini jangan basa-basi. Pertunjukan harus membedah siapa mereka. Semoga," kata Fahri Hamzah dalam kicauan akun twitternya.
Bahkan, Fahri Hamzah juga menyamakan visi pemimpin dinegara demokrasi dengan perjudian.
Menurutnya, dalam negara demokrasi yang sudah matang pun seorang pemimpin negara bisa menjungkirbalikan sistem yang sudah terbangun dengan baik.
"Visi pemimpin dalam negara demokrasi yang masih muda adalah perjudian. Dalam negara demokrasi yg mapan pun seorang presiden bisa menjungkirbalikkan sistem yg sudah mapan. Karena itu mengenal tuntas pemimpin luar dalam itu wajib. #VisiMisiCapres," kata Fahri Hamzah diakun twitternya.
Sebelumnya, Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Erick Thohir, menyebut pembatalan sosialisasi visi-misi pasangan capres dan cawapres juga disetujui kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Hal itu disampaikan Erick menanggapi pembatalan sosialisasi visi-misi sebelum debat pertama Pilpres 2019.
"Bahwa kemudian KPU memutuskan tidak memfasilitasi debat itu merupakan kesepakatan TKN dan BPN (Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga) sebelum rapat resmi dibuka. Jadi pada saat rapat dimulai, tinggal memutuskan,” kata Erick melalui keterangan tertulis, Minggu (6/1/2019) dikutip dari Kompas.com.
Ia pun meminta penyampaian visi-misi pasangan capres dan cawapres harus berlandaskan Undang-undang No. 17 Tahun 2017 tentang Pemilu.
Erick menyatakan semua pihak harus berhati-hati dengan agenda penyampaian visi- misi sebab sudah diatur dalam Undang-undang Pemilu.
"Pasangan calon punya kesempatan menyampaikan visi misi di debat."
"Terdapat sesi penyampaian visi-misi oleh paslon (pasangan calon) di setiap debat dengan 12 menit dalam lima kali debat,” katanya.
Sementara itu, Wakil Ketua BPN Prabowo-Sandiaga Priyo Budi Santoso mengatakan, visi misi tersebut idealnya disampaikan oleh masing-masing calon.
"Sebenarnya kami mengusulkan, ini kan visi misi presiden, idealnya Pak Prabowo Pak Sandiaga Uno," kata Priyo saat ditemui di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta Pusat, Jumat (4/1/2019).
Sekretaris Jenderal Partai Berkarya itu mengatakan kedua calon siap untuk mengikuti sosialisasi tersebut asal dilaksanakan secara netral, bebas, dan merdeka.
Kendati demikian, jika memang sudah final penyampaikan visi misi adalah oleh tim kampanye, Priyo pun menyatakan kesiapannya.
Menurut Priyo, nantinya yang akan menunjuk perwakilan dari BPN untuk mengikuti acara sosialisasi itu adalah Prabowo sendiri.
"Kalau memang satu lain hal dipandang tidak harus langsung beliau dan hanya tim, kami pun siap, dan siapa timnya pasti akan ditunjuk tim inti yang menyiapkan itu semua dan yang nunjuk itu Pak Prabowo," jelas dia. (*)