Pilpres 2019

KPU Bocorkan Daftar Pertanyaan Debat Capres, Said Didu: Mending Gelar Nobar Debat Capres 2014

Diketahui, Ketua KPU, Arief Budiman mengatkaan kalau daftar pertanyaan debat capres cawapres akan diberikan seminggu sebelum debat perdana

Penulis: yudhi Maulana | Editor: Vivi Febrianti
Kolase Twitter/Tribunnews.com
Presiden Jokowi, Said Didu dan Prabowo Subianto. Said Didu mengkritik soal kebijakan KPU soal bocoran daftar pertanyaan debat capres cawapres serta pembatalan pemaparan visi dan misi kedua capres/cawapres 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Keputusan Komisi Pemilihan umum (KPU) untuk membocorkan daftar pertanyaan debat capres cawapres 2019, menuai reaksi dari berbagai pihak.

Diketahui, Ketua KPU, Arief Budiman mengatkaan kalau daftar pertanyaan debat capres cawapres akan diberikan seminggu sebelum debat perdana digelar pada 17 Januari 2019.

"Sebetulnya lebih cepet dari tanggal 10 (Januari) perkiraan saya, tanggal 10 itu sudah diberikan paling lambat. Tadi saya para panelis ada semangat untuk bisa menyelesaikan lebih awal," kata Arief yang ditemui di Mandarin Hotel, Jakarta Pusat, Sabtu (5/1/2018) dikutip dari Tribunnews.com.

Ia mengatakan, daftar pertanyaan sendiri sedang digodok oleh para panelis dan ditargetkan selesai sebelum tanggal 10 Januari.

"Rencana kita setelah panelis selesai menyusun isu- isu atau pertanyaan untuk debat pertama, segera setelah selesai. Kalau target kita sih tanggal 10 lah, seminggu sebelum pelaksanaan debat," terangnya.

Tema yang diangkat di debat pertama adalah 'Hukum, HAM, Korupsi, dan Terorisme'.

Dia mengatakan, sebelum para peserta debat menjawab, para panelis akan memberikan uraian terkait pertanyaan, agar terhindar dari salah tafsir.

Arief Budiman, Ketua KPU Republik Indonesia, saat kunjungan ke Kantor KPUD Kota Bogor, Minggu (4/3/2018).
Arief Budiman, Ketua KPU Republik Indonesia, saat kunjungan ke Kantor KPUD Kota Bogor, Minggu (4/3/2018). (TribunnewsBogor.com/Aris Prasetyo Febri)

"Ada uraian dulu, ada penjelasan, seperti apa baru ada pertanyaan sehingga supaya tidak ada salah tafsir. Jadi ada narasi, dulu baru pertanyaan kira kira akan dibikin seperti itu," kata dia.

Selain soal bocoran daftar pertanyaan, KPU juga membatalkan sesi pemaparan visi dan misi pasangan calon Capres dan Cawapres yang seharusnya diselenggarakan pada 9 Januari 2019.

Arief Budiman beralasan, pasangan calon bersama dan tim pemenangannya dapat melakukan pemaparan visi misinya secara sendiri-sendiri.

Sandiaga Uno Bilang Tak Simpan Pertanyaan Rahasia untuk Disampaikan saat Debat Capres

Bambang Widjojanto dan Adnan Topan Husodo Dicoret dari Daftar Panelis Debat, Ini Kata Jubir Prabowo

KPU, kata dia, menyerahkan kepada masing-masing tim pasangan calon untuk menentukan durasi pemaparan visi dan misi.

"Sosialisasi visi misi silakan dilakukan sendiri-sendiri, mereka yang akan menentukan waktu dan tempatnya masing-masing," jelasnya di Hotel Mandarin, Jakarta, Sabtu (5/1/2019)

Lalu apa alasan KPU membatalkan agenda pemaparan visi misi kandidat pasangan capres-cawapres?

Arief mengatakan, salah satu alasannya adalah adanya perbedaan keinginan dari tim pemenangan untuk melakukan sosialisasi.
Setelah dirumuskan, masing-masing pasangan calon diberikan waktu dan tempatnya sendiri.

"Bisa dua kali, tiga kali. Itu masing-masing. KPU juga agak kerepotan kalau memfasilitasi keinginannya agak berbeda-beda. Jadi, KPU memutuskan kalau sosialisasi bisa dilakukan masing-masing," kata dia.

Terkait kebijakan tersebut, Mantan staf Khusus Menteri ESDM Muhammad Said Didu pun tak setuju dengan kebijakan yang diambil KPU.

Menurutnya, KPU harus berkaca pada debat capres cawapres 2014, dimana daftar pertanyaan dirahasiakan dan kedua capres cawapres memaparkan visi misinya langsung.

Viral Capres Nurhadi-Aldo, Sudjiwo Tedjo Guyon Bikin Capres-Cawapres Tandingan Bersama Cak Nun

Sederet Nama yang Diusulkan Jadi Moderator Debat Pilpres 2019, Najwa Shihab hingga Ira Kusno

Ia menilai, rakyat berhak untuk mengetahui visi dan misi yang dimiliki capres cawapres.

"Kalau debat Capres 2019 tdk lagi paparkan visi/misi dan pertanyaan dibocorkan dulu mungkin sebaiknya bikin acara nobar dan siaran ulang an debat Capres 2014 yg lalu agar rakyat makin tercerahkan"

Dari kebijakan yang diambil KPU, ia menilai kalau netralitas KPU diragukan.

"Dari berita yg berkembang ttg berbagai keputusan kontraversial @KPU_ID spt Capres tdk perlu bacakan visi/misi dan pertanyaan diberikan ke Capres sblm debat, tidak salah jika publik makin TIDAK PERCAYA netralitas @KPU_ID"

Bahkan ia pun menyinggung KPU dan menyarankan lebih baik pertanyaannya dibuat sendiri oleh para capres cawapres dan yang menjawab adalah para timsesnya.

"Krn pertanyaan dari @KPU_ID akan dibocorkan ke para calon, agar lebih joss lagi, minta saja capres/cawapres sekalian buat pertanyaan buat dirinya sendiri dan yg jawab adalah timsesnya.
Kalau mau gila - jangan tanggung"

Hal senada pun diutarakan budayawan Sudjiwo Tedjo yang tak setuju soal bocoran pertanyaan debat capres cawapres.

Ia menilai kalau siapa pun yang akan menang dalam debat, maka akan dianggap percuma karena sudah tahu bocoran pertanyaannya.

"Bila daftar pertanyaan sudah disampaikan sebelumnya dan masing2 pihak sudah menghafal jawabannya, maka pihak mana pun yg unggul pada acara debat nanti tidak akan kondang. Kalah, malu2in."

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved