Breaking News

Dengan Nada Tinggi Fahri Hamzah Marahi KPU : Anda Jawab !

Fahri Hamzah diberi kesempatan untuk menyatakan pendapat dalam tema 'Menguji Netralitas KPU'.

Editor: Ardhi Sanjaya
Capture YouTube Indonesia Lawyers Club
Komisioner KPU Wahyu Setiawan dan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah 

"Karena ini sangat substantif sekali, KPU menyepakati dua kubu paslon untuk prosedur dari debat 2019, kenapa kok jadinya belakangan malah ribut, enggak dari awal ributnya."

Karni mengatakan ada dua tema yang dibahas pada ILC, yakni mengenai bocornya pertanyaan debat pilpres 2019 dan agenda pemaparan visi misi yang dibatalkan.

Karni kemudian memberikan waktu pada Wahyu untuk menjelaskan soal kisi-kisi debat pilpres 2019 yang bocor.

Wahyu menjelaskan, pihaknya tidak sepakat dengan kata 'pembocoran' pertanyaan yang beredar luas dimasyarakat mengenai pertanyaan debat calon presiden dan wakil presiden tahun 2019.

"Istilah pembocoran itu konotasinya negatif, kami jujur kepada masayarakat kami punya konsep dan format, debat itu akan substansial, menarik dan mengedukasi," ujar Wahyu.

Wahyu juga menjelaskan, kesepakatan debat telah mendapat persetujuan dari Tim Kampanye (TKN) paslon nomor urut 01, Joko Widodo dan Ma'ruf Amin serta Badan Pemenangan Nasional (BPN) nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.

"Publik seolah-olah berfikir debat capres akan tidak menarik, tetapi pemilu 2019 berbeda, akan ada empat sesi debat, jadi para panelis yang sudah kita pilih, membuat pertanyaan seusai tema, hukum, HAM, korupsi dan teroris."

"Masing-masing tema, panelis menyusun lima soal, jadi ada 20 soal untuk masing tema," ujar Wahyu.

Lanjutnya, nanti masing-masing capres akan diundi untuk mendapat satu pertanyaan, lalu sesi debat dimulai, dijawab kandidat dan kandidat yg lain boleh merespon.

"Debat 2019 tetap menarik, tetap substansial dan mengedukasi, dari pertunjukan lebih menarik karena lebih lama."

Wahyu menepis bahwa debat capres 2019 nanti seperti cerdas cermat.

"Pertanyaan itu bukan seperti cerdas cermat, tapi bentuknya abstrak, jadi capres harus punya kemampuan menjelaskan kepada masyarakat," jelas Wahyu.

"Kita juga belajar dari ILC Pak Karni, hanya semangat edukasinya kita ambil. Percayalah Pak Karni, inilah yang terbaik," pungkas Wahyu.

Penjelasan Ketua KPU soal Pemberian Kisi-kisi Pertanyaan

Diketahui, pemberian kisi-kisi soal debat pilpres oleh KPU ini menjadi perbincangan dan perdebatan di masyarakat.

Pasalnya, masyarakat menganggap bahwa pemberian soal debat ini menjadikan substansi debat pilpres menghilang.

Sementara itu, sebelumnya, Komisioner KPU Pramono Ubaid Tanthowi mengatakan, pemberian pertanyaan sebelum debat bertujuan agar jawaban pasangan calon dapat lebih mendalam.

Sumber: TribunWow.com
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved