Pilpres 2019

Iwan Fals Buat Polling Nomor Urut usai Debat Pilpres Berakhir, Kaget Lihat Responnya: Cepat Banget !

Sebab, belum sampai 12 jam, pollingnya soal pilihan antara Prabowo-Sandi dan Jokowi-Maruf telah banyak diisi.

Penulis: khairunnisa | Editor: Vivi Febrianti
kolase Tribunnews.com
Prabowo Subianto dan Jokowi, Iwan Fals 

Iwan Fals Buat Polling Nomor Urut usai Debat Pilpres Berakhir, Kaget Lihat Responnya : Cepat Banget !

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Musisi Iwan Fals tampaknya penasaran dengan respon Warganet usai debat Pilpres 2019 berakhir tadi malam.

Karenanya, melalui laman Twitternya, Iwan Fals pun membuka polling pasca debat Pilpres 2019 yang pertama.

Ya, debat Pilpres 2019 putaran pertama disiarkan langsung Kamis malam (17/1/2019).

Dalam debat Pilpres 2019, ada empat tema yang diangkap dalam Debat Pilpres 2019 putaran pertama.

Keempat tema tersebut yakni seputar hukum, HAM, terorisme dan korupsi.

Tema untuk debat tersebut dibagi menjadi lima kelompok.

Selain itu, akan ada lima kali debat resmi sebelum hari pencoblosan, yakni tanggal 17 April 2019.

Debat Pilpres 2019 tadi malam ternyata berlangsung cukup seru dan menarik, Kamis (17/1/2019).

Salah satunya, ketika moderator Ira Koesno memberikan pertanyaan kepada pasangan capres cawapres nomur urut 01, Jokowi yang betemakan hukum.

Debat Pilpres 2019 - Akui Tak Keluar Biaya saat Pilkada DKI, Jokowi Curhat Anaknya Tak Diterima CPNS

Pertanyaan tersebut yakni di masyarakat kerap dipertentangkan antar ketegasan penegakan hukum dengan isu HAM. Dalam konteks seperti apa ketegasan penegakkan hukum harus ditegakkan dan dalam konteks apa HAM yang harus mendapat perhatian.

Jokowi pun menjawab kalau seharusnya jangan dipertentangkan antara HAM dengan penindakan hukum.

Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden Nomor Urut Joko Widodo dan Maaruf Amin saat mengikuti acara Debat Pertama Capres dan Cawapres di Gedung Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (17/1/2019). Debat Pertama ini mengangkat isu Hukum, HAM, Korupsi dan Terorisme.
Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden Nomor Urut Joko Widodo dan Maaruf Amin saat mengikuti acara Debat Pertama Capres dan Cawapres di Gedung Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (17/1/2019). Debat Pertama ini mengangkat isu Hukum, HAM, Korupsi dan Terorisme. (Tribunnews/Jeprima)

Menurutnya, penindakan hukum yang sesuai prosedut bukan lah pelanggaran HAM.

"Misal penahanan terhadap tersangka memang tentu merampas kemerdekaan seseorang, tapi penegakan hukum melindungi masyarakat. Misal tersangka kroupsi ditahan itu bukan pelanggaran HAM. Itu adalah prosedur hukum yang harus ditegakkan, dan kita ingin aparat kita bahwa itu dilakukan agar misalnya tersangka tak menghilangkan barang bukti, yang kedua tersangka tak melarikan diri dan jika ada pelanggaran hukum yang melanggar prosuder, silahkan ada mekanisme yang bisa ditempuh," ujarnya.

Cawapres Maruf Amin pun tak menambahkan jawaban Jokowi dan mendukung semua pernyataan Jokowi.

Capres nomor urut 02, Prabowo Subianto pun mendapat kesempatan untuk menanggapi jawaban Jokowi.

Dalam tanggapannya, Prabowo Subianto mempertanyakan kepada Jokowi soal masih ada perasaan di masyarakat yang menganggap bahwa penegakan hukum oleh aparat kadang berat sebelah.

Jokowi Curhat Kahiyang Ayu Tak Lolos CPNS Meski Anak Presiden, Benarkah? Cek Fakta Berikut Ini !

Ia pun mencontohkan kasus soal ada kepala desa di Jawa Timur yang dipenjara karena mendukung Prabowo-Sandi.

"Sebagai contoh kalau ada kepala daerah yang mendukung paslon 1 itu gakpapa, tapi ada kepala desa di jatim yang menyatakan dukungan kepada kami itu sekarang ditahan. Saya kira ini ada perlakuan tidak adil, dan menurut saya pelanggaram HAM, karena menyatakan pendapat dijamin UUD, siapa pun boleh menyatakan pendapat mendukung siapa pun," ucapnya.

Mendengar tanggapan Prabowo Subianto, Jokowi pun lantas langsung memberikan sanggahannya.

Jokowi pun meminta kepada Prabowo untuk tidak menuduhnya.

"Ya jangan menuduh seperti itu Pak Prabowo, karena kita ini adalah negara hukum, ada prosedur hukum, ada mekanisme hukum yang bisa kita lakukan. Kalau ada bukti sampaikan aja ke aparat hukum, jangan ini grasak-grusuk menyampaikan sesuatu," ucap Jokowi.

Malahan, Jokowi pun menyinggung soal kasus Ratna Sarumpaet yang ketahun berbohong setelah mengaku telah dianiaya.

"Misal jurkam Pak Prabowo katanya dianiaya, mukanya babak belur kemudian konpres bersam-sama, akhirnya yang terjadi ternyata operasi plastik. Kalau ada bukti silahkan lewat mekanisme hukum, buktikan lewat bukti yang ada, kenapa harus menuduh seperti itu," ucapnya.

Ulasan mengenai pernyataan pada debat Pilpres 2019 semalam nyatanya menyisakan pertanyaan di benak Iwan Fals.

Disinggung Soal Kader Gerindra yang Banyak Korupsi, Prabowo Joget dan Punggungnya Dipijat Sandiaga

Yakni soal siapa pilihan Warganet untuk Pilpres 2019, Prabowo-Sandi atau Jokowi-Maruf ?

Melalui laman Twitternya, Iwan Fals pun membuka polling berupa nomor urut paslon di Pilpres 2019.

Polling itu pun dibuka Iwan Fals beberapa jam yang lalu.

Hingga berita ini diturunkan, telah ada 19 ribu Warganet yang memberikan pilihannya di polling yang dibuat Iwan Fals itu.

Melihat respon khalayak yang tanggap mengisi pollingnya, Iwan Fals pun kaget.

Sebab, belum sampai 12 jam, pollingnya soal pilihan antara Prabowo-Sandi dan Jokowi-Maruf telah banyak diisi.

Pun ketika melihat hasil dari polling yang ia buat sendiri.

Debat Pilpres 2019- Janji Naikkan Gaji PNS, Prabowo Ingin Pelaku Koruptor Dikirim ke Pulau Terpencil

Iwan Fals tampaknya tak menyangka sebab melihat perubahan pola pendukung pada polling di laman Twitternya.

Guna menanggapi polling yang ia buat, Iwan Fals pun mengaku salut dengan respon Warganet.

"Busseet dah, klo ginian responnya cepat banget ya," tulis Iwan Fals dilansir TribunnewsBogor.com.

Cuitan berupa polling yang telah dibuat Iwan Fals itu pun mendapat reaksi beragam dari Warganet.

Hal itu terlihat dari 1,1 ribu pengguna Twitter yang tampak membagikan kembali cuitan tersebut.

Serta ada 209 pengguna Twitter yang membalasnya.

Kata Prabowo Soal Hukuman Pelaku Korupsi

Tema korupsi diangkat dalam debat Pilpres 2019 malam ini, Kamis (1/1/2019) antara Jokowi-Maruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Sang moderator, Imam Priyono melontarkan pertanyaan kepada pasangan capres cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.

Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno saat mengikuti acara Debat Pertama Capres dan Cawapres di Gedung Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (17/1/2019). Debat Pertama ini mengangkat isu Hukum, HAM, Korupsi dan Terorisme.
Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno saat mengikuti acara Debat Pertama Capres dan Cawapres di Gedung Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (17/1/2019). Debat Pertama ini mengangkat isu Hukum, HAM, Korupsi dan Terorisme. (Tribunnews/Jeprima)

Pertanyaan bertema korupsi tersebut berbunyi, 'birkokrasi merupakan ujung tombak negera untuk memenuhi hak-hak warga dan pembenahan birokrasi merupakan salah satu upaya memberantas korupsi. Bagaimana langah-langkah anda untuk mewujudkan birokrasi yang terbebas dari korupsi?'.

Prabowo Subianto menjawab kalau akar masalah korupsi yang dilakukan para birokrat adalah penghasilan para PNS yang dinilai masih kurang.

"Akar masalahnya adalah bahwa penghasilan para pegawai negeri itu kurang, tidak realistis. Kalau saya memimpin negara ini, saya akan perbaiki kualitas birokrat dengan realistis. Kalau ada yang bertanya uangnya dari mana? saya akan tingkatkan tax rasto yang sekarang berada 10 persen atau kurang. Saya akan kembalikan ke angka 16 persen, mungkin kita akan dapat 60 miliar dolar lebih," ucap Prabowo.

"Saya akan perbaiki gaji-gaji semua birkorat, perbaikan pegawai negeri, jamin kebutuhan-kebutuhan dia," tambah Prabowo.

Bila ada PNS yang melakukan korupsi, dia menyarankan untuk tindak sekeras-kearasnya.

Bahkan kalau perlu para pelaku korupsi diasingkan ke pulau terpencil.

"Kalau perlu kita contoh negara lain, kita taruh di pulau terpencil, suruh tambang pasir turus menerus mungkin," ucap Prabowo.

Ia mengatakan, tak masuk akal bila pejawat pemerintah yang memiliki peran penting mendapatkan penghasilan yang begitu kecil.

Selain itu, Prabowo juga berjanji akan memperkuat KPK, dan berencana mendirikan KPK di daerah-daerah.

"Kami akan perkuat KPK, akan buat KPK di daerah di provinsi-provinsi, Kami akan tambah anggaran KPK.KPK harus menjadi penegak anti korupsi," ucapnya.

Prabowo Disebut Menuduh Karena Sebut Ada Pendukungnya Dipenjara, Jokowi Bahas Kasus Ratna Sarumpaet

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved