Pilpres 2019

Saat Debat Sandiaga Sebut Ada Nelayan Dipersekusi, Kapolres Karawang Ungkap Fakta Sebenarnya

Sandiaga Uno menyebut ada nelayan di Cilamaya, Karawang, Jawa Barat jadi korban persekusi.

TRIBUNNEWS/JEPRIMA
Prabowo yang dipijat Sandiaga Uno usai berjoget di Debat Capres-Cawapres Pilpres 2019 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Sosok nelayan di Cilamaya, Karawang, Jawa Barat yang sempat disebut Calon Wakil Presiden (Cawapres) Sandiaga Uno, saat debat Pilpres 2019, Kamis lalu akhirnya terungkap.

Saat itu, Sandiaga Uno mengatakan soal nelayan yang menjadi korban persekusi karena menanam pohon bakau.

Sandiaga Uno mengatakan, korban persekusi itu bernama Najib, nelayan di Pantai Pasir Putih, Karawang.

Sandi mengangkat cerita Najib saat debat perdana Pilpres 2019 yang mengangkat tema hukum, HAM, korupsi, dan terorisme terdiri enam segmen.

Najib, seperti penuturan Sandiaga Uno, adalah korban persekusi dan kasusnya kurang menjadi atensi karena hanya orang kecil.

"Ada kisah Pak Najib, seorang nelayan di Pantai Pasir putih, Karawang. Beliau mengambil pasir untuk menanam mangrove di hutan bakau. Beliau dipersekusi, dikriminalisasi," begitu kata Sandiaga di forum debat di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (17/1/2019) malam.

Najib diambil sebagai contoh kecil oleh Sandiaga Uno  lalu menyimpulkannya bagaimana hukum tumpul ke atas tapi tajam ke bawah.

Banyak kasus persekusi, dialami Najib sebagai contoh kecil, tidak terpantau. 

Sementara penegak hukum melihat hanya yang besar saja.

Sandiaga meminta hukum tak digunakan memukul lawan dan melindungi kawan.

 

Pertanyaan yang muncul berikutnya, benarkah Najib sebagai nelayan seperti penutursan Sandiaga? Pemkab Karawang dan Polres Karawang pun angkat bicara.

Polisi bantah Najib dipersekusi

Kapolres Karawang AKBP Slamet Waloya memastikan tak benar ada persekusi dan kriminalisasi terhadap Najib.

Hal itu disampaikan Slamet saat memberikan klarifikasi bersama jajaran Forkopimda di Mapolres Karawang, Jumat (18/1/2019).

"Tidak benar ada persekusi atau kriminalisasi terhadap saudra NJ di wilayah hukum Polres Karawang," ujarnya seperti dikutip dari Kompas.com.

Kapolres Karawang AKBP Slamet Waloya (dua dari kanan) dan Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana (tengah) mengklarifikasi isu persekusi dan kriminalisasi yang terjadi di Karawang, Jumat (18/1/2019).
Kapolres Karawang AKBP Slamet Waloya (dua dari kanan) dan Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana (tengah) mengklarifikasi isu persekusi dan kriminalisasi yang terjadi di Karawang, Jumat (18/1/2019). (Kompas.com/Farida Farhan)
Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved