Waspada, Dispenser Bisa Jadi Tempat Berkembang Nyamuk
Tempat minum burung di dalam kandang, katanya, bisa menjadi sarang nyamuk untuk berkembang biak.
Penulis: Sachril Agustin Berutu | Editor: Yudhi Maulana Aditama
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Sachril Agustin Berutu
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, TANAHSAREAL - Pencegahan untuk meminimalisir penyakit DBD bisa dilakukan dari hal kecil.
Kepala Seksi Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular dan Surveilance (P3MS) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor Sari Chandrawati mengatakan, masyarakat harus melakukan gerakan serentak Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) minimal satu Minggu sekali dengan tidak membiarkan ada genangan air.
Banyak cara yang harus dilakukan, di antaranya di mulai dari hal yang paling kecil.
Misalnya, dengan membersihkan tempat penampungan air di dispenser.
Dijelaskan Sari, tempat penampungan air dispenser sangat berpotensi menjadi sarang perindukan nyamuk.
"Yang hitam-hitam di tempat penampungan air dispenser itu bukan debu, tapi jentik nyamuk dan bekas telur-telur nyamuk. Makanya sangat perlu dilakukan pembersihan," katanya, di Kantor Dinkes Kota Bogor, Tanahsareal, Kota Bogor, Senin (22/1/2019).
Sari menambahkan, banyak masyarakat yang memelihara burung.
Namun, kebersihan kandangnya kurang diperhatikan.
Tempat minum burung di dalam kandang, katanya, bisa menjadi sarang nyamuk untuk berkembang biak.
Lalu selokan atau saluran air yang lajunya tidak lancar karena banyak tumpukan sampah atau timbunan tanah.
Dijelaskan, saluran air yang tertahan lajunya bisa menimbulkan genangan air dan menjadikan potensi untuk berkembang biak.
"Untuk tempat yang sulit di jangkau bisa memakai bubuk abate. Lalu ember atau keranjang yang dijadikan sebagai tempat sampah, benda itu bisa menjadi tempat nyamuk berkembang biak. Bila di lihat di bawah ember ada yang kehitaman, itu bukan sisa sampah, tapi jentik nyamuk. Setiap ada genangan air, nyamuk bisa berkembang biak," terangnya.
Kebersihan harus di jaga dan tidak hanya mengandalkan foging saja.
Foging, kata Sari, hanya bisa membunuh nyamuk dewasa dan tidak bisa memberantas jentik atau sarang nyamuk.
Oleh karenanya, PSN harus digalakkan.
Sebab di Kota Bogor sendiri, katanya, memiliki target 95 persen bebas jentik nyamuk.
Namun dalam realisasinya, baru tercapai 92,07 persen.
"Upaya harus dilakukan. Tempat penampungan sampah harus tertutup. Gerakan Menguras, Menutup, Mengubur (3M) juga dilakukan. Kalau bangunan bersih tapi lingkungannya tidak bersih, hal ini bisa menjadi percuma karena menjadi potensi nyamuk untuk berkembang biak," ungkapnya.
Gejala DBD
Kepala Seksi Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular dan Surveilance (P3MS) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor Sari Chandrawati mengatakan, gejala DBD tidak seperti dulu.
"Sebenarnya gejala DBD saat ini sudah tidak klasik seperti dulu. Harus selalu ditandai dengan panas, bintik-bintik. Sekarang tidak seperti itu. Badan hangat saja bisa diagnosa DBD. Jadi yang terpenting segera mencari pertolongan dan banyak minum," jelasnya.
Sari mengungkapkan, masyarakat tidak boleh menunda-nunda rasa sakit yang dialami, meski kecil sekalipun.
"Apabila merasa gejala tidak enak badan misalnya pusing, demam, nyeri ulu hati, sering buang air, harus segera berobat dan banyak minum air mineral," jelasnya.
Berdasarkan data Dinkes Kota Bogor pada 2018, ada 727 kasus DBD di Kota Bogor, di mana sebanyak 55,4 persen atau 403 kasus, di derita anak-anak di usia 5 - 14 tahun.
Orangtua perlu memperhatikan anaknya.
Dijelaskan Sari, orangtua harus sigap karena terkadang, anak-anak menyepelekan sakitnya atau malas untuk berobat atau minum air.
"Anak mimisan, lalu berpikir besok saja karena sudah malam. Tidak boleh. Jangan di tunda, harus segera di bawa ke puskesmas atau rumah sakit," ungkapnya.
Dari Dinkes Kota Bogor pun, diungkapkan Sari, akan lebih menggalakkan PSN di sekolah-sekolah pada 2019 ini.
"Dari data Dinkes 2018 kan 55,4 persennya itu kasus DBD menyerang anak-anak di usia 5 - 14 tahun, yang berarti anak TK, SD, dan SMP. Kami akan lebih fokus menggalakkan PSN di sekolah-sekolah agar mereka paham tentang bahaya DBD. Cara mudah mengurangi dan meminimalisir terjadinya DBD dengan PSN," pungkasnya.