Hari Ini Ahok Bebas, Deddy Corbuzier Tanya Tanggapan Ustaz : Enggak Perlu Kita Menghakimi Dia Lagi

Sebab menurut Gus Miftah, Ahok nyatanya sudah menjalani hukuman sesuai dengan perbuatan yang ia lakukan.

Penulis: khairunnisa | Editor: Ardhi Sanjaya
kolase Youtube/Tribunnews.com
Gus Miftah, Deddy Corbuzier dan BTP 

Hari Ini Ahok Bebas, Deddy Corbuzier Tanya Tanggapan Ustaz : Enggak Perlu Kita Menghakimi Dia Lagi

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Basuki Tjahaja Purnama ( BTP) alias Ahok bebas dari penjara Mako Brimob.

Mantan Gubernur DKI Jakarta, Ahok bebas murni hari ini, Kamis (24/1/2019).

Basuki Tjahaja Purnama keluar sekitar pukul 07.30 WIB, Kamis (24/1/2019).

Ahok sapaan akrabnya dijemput putra sulungnya Nicholas Sean Purnama bersama Tim BTP.

"Sudah pukul 07.30 WIB. Ada Nicho sama ada Tim BTP, iya saya juga," ujar Ima staf pribadi Ahok dilansir dari TribunJakarta.com.

Sebelumnya, Ahok divonis hukuman dua tahun penjara atas kasus dugaan penistaan agama.

Ahok langsung ditahan sejak vonis dibacakan pada 9 Mei 2017.

Ahok ditahan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok.

Selama menjalani masa tahanan, Ahok tiga kali mendapat remisi, yakni 15 hari pada Natal 2017, pemotongan masa tahanan selama 2 bulan pada Agustus 2018, dan remisi 1 bulan saat Natal 2018.

Bebasnya Ahok dari dalam penjara pun tampaknya ikut menarik perhatian Deddy Corbuzier.

Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok keluar dari Mako Brimob.
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok keluar dari Mako Brimob. (Istimewa)

Melalui laman Youtubenya, Deddy Corbuzier pun membagikan rekaman saat dirinya dan seorang ustaz, Gus Miftah berbincang soal kabar bebasnya Ahok.

Djarot Benarkan Ahok Akan Menikah dengan Bripda Puput, Beberkan Hubungan BTP dengan Veronica Tan

Dilansir TribunnewsBogor.com, Deddy Corbuzier pun memberikan pendapatnya soal kasus Ahok beberapa tahun lalu yakni mengenai penistaan agama.

Kasus itulah yang kemudian menjerat Ahok hingga mendekam di penjara selama dua tahun.

Menurut Deddy Corbuzier, keputusan bersalah yang diberikan pengadilan kepada Ahok memang sudah tepat.

Deddy Corbuzier bahkan membuat pengandaian seandainya dirinya adalah Ahok.

"Saya sendiri mengakui bahwa apa yang dikatakan Ahok itu salah tempat, karena menggunakan sebuah ayat. Saya kalau ngomongin tentang agama lain saya enggak mau pakai ayat. Akhirnya jadi sebuah penistaan," ujar Deddy Corbuzier.

Mendengar penjelasan Deddy Corbuzier, ustaz Gus Miftah pun membuat pernyataan serupa.

Gus Miftah lantas mengungkap kasus Ahok itu kembali menurut sudut pandangnya.

Saat itu diakui Gus Miftah, tidak seharusnya Ahok mengeluarkan pernyataan yang berasal dari ayat Al Quran.

"Kalau saya menanggapi waktu itu ya Ahok seharusnya baca alkitab saja. Biarkan ustaz itu yang membaca Al Quran. Yang menjadi persoalan adalah ketika kita membaca kitab orang lain," imbuh Gus Miftah.

Melihat penjelasan yang disampaikan Gus Miftah, Deddy Corbuzier lantas penasaran.

Gus Miftah tanggapi bebasnya Ahok dari penjara
Gus Miftah tanggapi bebasnya Ahok dari penjara (Youtube channel Deddy Corbuzier)

Karenanya, Deddy Corbuzier pun langsung mengajukan pertanyaan kepada Gus Miftah perihal bebasnya Ahok.

"Kalau dia bebas menurut Anda gimana ? Anda kan mengatakan pada saat itu memang penistaan," tanya Deddy Corbuzier.

Mendengar pertanyaan itu, Gus Miftah pun lantas menjawabnya.

Senyum Lebar Ahok Saat Pose Bersama Putra Sulungnya, Nicholas Sean: Dia Kembali !

Menurut Gus Miftah, Tuhan itu Maha menerima taubat setiap hambanya.

Hal itu seolah menjelaskan bahwa Gus Miftah pun pastinya sudah memaafkan perbuatan Ahok.

Sebab menurut Gus Miftah, Ahok nyatanya sudah menjalani hukuman sesuai dengan perbuatan yang ia lakukan.

Karenanya, Gus Miftah meminta kepada khalayak untuk tidak lagi menghakimi Ahok.

"Tuhan tuh Maha menerima taubat. Artinya bagi saya hukuman Ahok tuh sudah cukup. Dan enggak perlu kita menghakimi dia lagi," ucap Gus Miftah.

Lebih lanjut, Gus Miftah pun menjelaskan perihal cerita saat seseorang sedang berbuat maksiat.

Dijelaskan Gus Miftah, seseorang tak lagi boleh menghardik seseorang yang berbuat maksiat.

Sebab, kita tidak akan pernah tahu apa yang dilakukan orang tersebut usai melakukan maksiat.

"Saya pernah bilang sama lu ( Deddy Corbuzier). Ketika kita melihat seseorang bermaksiat di malam hari, ketemu keesokan harinya, jangan pernah katakan dia ahli maksiat.

Kenapa ? Karena barangkali malam itu dia sudah bertaubat sementara mata kita tak pernah melihat," jelas Gus Miftah.

Sambut Kepulangan Ahok Hari Ini, Sang Adik Buat Singkatan Baru Nama BTP : Tjahaja Keluar dari Gelap

Pun dengan kasus Ahok, Gus Miftah mengatakan dirinya dan khalayak tentu tidak mengetahui apa yang dilakukan Ahok selama di dalam penjara.

Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok (TRIBUN/WAHYU AJI)
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok (TRIBUN/WAHYU AJI) (TRIBUN/WAHYU AJI)

Karenanya, Gus Miftah pun merasa tidak berhak untuk membuat stigma negatif soal pribadi Ahok sekarang.

"Kita enggak pernah tahu apa yang dilakukan Ahok dua tahun di penjara. Masihkah kita nge-judge dia ?" pungkas Gus Miftah.

Lebih lanjut, Gus Miftah juga menjelaskan bahwa masyarakat kini tak berhak lagi mencemooh sosok Aok.

Sebab pribadi Ahok kini pun tak ada yang mengetahuinya.

Gading Marten Minta Mantan Tak Jatuh Cinta Lagi Padanya, Gisel : Dia Dapat yang Lebih Baik dari Saya

Berbagai kemungkinan pun diungkap oleh Gus Miftah.

Gus Miftah tampaknya juga menyambut positif kebebasan Ahok.

Sebab menurut Gus Miftah, Ahok telah cukup menebus kesalahan yang ia perbuat.

"(Ahok bebas) ya kita terima. Kan saya bilang kita enggak pernah tahu apa yang dilakukan Ahok di dalam. Bisa jadi lho Ahok jadi mualaf. (kalau dia enggak jadi mualaf) ya enggak masalah. oh dia sudah menjalani hukuman dari apa yang dia lakukan," kata Gus Miftah.

Menyambung pernyataan Gus Miftah, Deddy Corbuzier pun memaparkan bahwa Ahok sesungguhnya telah mendapat dua hukuman.

Yakni hukuman dari negara serta hukuman sosial dari masyarakat.

Hal itu pun dirasa Deddy Corbuzier sudah cukup dialami Ahok.

"Sebenarnya hukuman Ahok itu ada dua. Dari hukum dapet sosial juga dapat. Mau apalagi ?" sambung Deddy Corbuzier.

Melengkapi pernyataannya, Gus Miftah selaku tokoh agama pun memaparkan bahwa khalayak seharusnya kini sudah harus bisa menerima sosok Ahok.

Ketika ditanya apakah dirinya membenci sosok Ahok, Gus Miftah pun dengan tegas membantahnya.

"Dan sebagai warga negara Indonesia ya kita harus menerimanya. Hukuman sosialnya kan masih panjang. Banyak orang yang benci dengan dia. (Anda benci Ahok ?) Enggak," imbuh Gus Miftah.

Berikut video lengkapnya :

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved