Camat Cisarua Klaim Wilayahnya Bukan Endemik DBD
Bayu menjelaskan, bila ada masyarakat Cisarua yang terkena DBD, maka penyebabnya adalah sedang berada di luar Cisarua.
Penulis: Sachril Agustin Berutu | Editor: Yudhi Maulana Aditama
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Sachril Agustin Berutu
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CISARUA - Warga Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, tidak terlalu mewaspadai penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).
Camat Cisarua, Bayu Rahmawanto mengatakan, Cisarua bukan termasuk wilayah endemik DBD.
Hal ini dikarenakan Cisarua adalah sebuah wilayah dataran tinggi di Kabupaten Bogor.
"Karena informasi dari Dinas Kesehatan (Dinkes) pun, sempat mereka coba nyamuk aides aegypti di bawa ke sini. Malah mati nyamuknya," katanya, di Kantor Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jumat (25/1/2019).
Bayu menjelaskan, bila ada masyarakat Cisarua yang terkena DBD, maka penyebabnya adalah sedang berada di luar Cisarua.
"Kalau ada yang kena, mungkin lagi berada di daerah mana. Lagi di luar Cisarua misalnya Jakarta, Bandung, atau daerah mana," jelasnya.
Untuk jumlah warga Cisarua yang terjangkit DBD, Bayu mengaku belum mempunyai datanya.
Hal ini dikarenakan ia belum mendapatkan laporan pasti dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) terkait.
Bayu mengklaim jumlah masyarakat Cisarua yang terserang DBD tidak lah banyak.
"Engga banyak, tidak sampai ratusan kalau tidak salah. Dari 2017 ke 2018 terjadi penurunan warga yang terserang DBD kalau tidak salah," ungkapnya.
Namun, Bayu tetap mengimbau kepada masyarakat agar selalu waspada.
Pihaknya telah memberitahu agar warga selalu menjaga kebersihan.
"Kalau fogging, selama ini belum ada informasi kalau ada warga yang membutuhkan fogging. Cuma warga selalu diimbau agar selalu menjaga pola hidup sehat dan selalu menjaga kebersihan," pungkasnya.