Granat Meledak
5 Fakta 2 Bocah Tewas Akibat Ledakan Granat- Diambil dari Area Terlarang, Dipukul-Pukul lalu Meledak
Granat itu ditemukan di sebuah area perbukitan gunung kapur, yang masih masuk dalam area lokasi latihan lapangan tembak yang biasa digunakan TNI.
Penulis: yudhi Maulana | Editor: Vivi Febrianti
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Insiden granat meledak di Desa Ciaruteun Ilir, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor menewaskan 2 bocah, Selasa (15/2/2019).
Dua bocah bernama Muhammad Mubarok (10) dan Muhammad Doni (14) tewas dalam peristiwa meledaknya granat tersebut.
Sementara satu rekan mereka, Khoirul Islami (10) masih dirawat intensif karena mengalami luka parah.
Peristiwa itu terjadi setelah ketiganya tak sengaja menemukan granat yang diduga sudah bertahun-tahun terpendam di dalam tanah.
Granat itu ditemukan di sebuah area perbukitan gunung kapur, yang masih masuk dalam area lokasi latihan lapangan tembak yang biasa digunakan TNI.
Diduga granat tersebut berjenis GLM dan saat digunakan saat latihan, tidak meledak.
Berikut 5 fakta soal ledakan granat yang menewaskan 2 bocah di Bogor :

1. Ditemukan di Area Terlarang
Dandim 0621 Kabupaten Bogor, Letkol Inf Harry Eko Sutrisno mengatakan granat tersebut ditemukan di sekitar perbukitan Gunung Kapur, Cibungbulang, Kabupaten Bogor oleh para korban.
Lantas, granat tersebut dibawa pulang oleh para korban.
Jarak antara lokasi penemuan dengan rumah korban cukup jauh, sekitar 2 kilometer.
• Kenapa Kembang Api Bisa Meledak dengan Mengeluarkan Warna Cantik ? Begini Penjelasannya
• 18 Tahun Tak Bisa Bertemu Vanessa Angel, Tante Bongkar Sikap Doddy Sudrajat kepada Mertua & Ponakan
"area gunung kapur tersebut sebenarnya tak boleh masuk situ. Jadi (lokasi penemuan granat) masih di area lapangan tembak," kata Dandim 0621/Kabupaten Bogor, Letkol Inf Harry Eko Sutrisno.
Selama ini, lapangan tembak tersebut digunakan oleh berbagai kesatuan TNI, baik dari Kostrad, Kopassus, Kodam, Kodim.
2. Dipukul-Pukul Lalu Meledak
Granat tersebut ditemukan dalam kondisi tertanam di area latihan tembak TNI AD.
Usai dibawa pulang ke rumah, rupanya ketiganya memainkan granat tersebut sambil dipukul-pukul.
Saat dimainkan, granat itu tiba-tiba meledak sekitar pukul 14.30 WIB.
"Anak kecil itu menemukan granat yang sudah tertanam, anak kecil yang tidak tahu, ada besi yang karatan digali, dimainkan, dipukul rupanya itu masih aktif," paparnya.
• Sederet Tokoh yang Tinggalkan Prabowo dan Beralih ke Barisan Jokowi
• Ramalan Zodiak Hari Ini 15 Februari 2019 - Leo Jangan Bertindak Licik, Scorpio Dapat Kejutan !
3. 2 Tewas, 1 Kritis
Ketiga bocah langsung dibawa ke RSUD Leuwiliang untuk mendapatkan penanganan medis.
Ketiganya mengalami luka parah di bagian kaki.
Awalnya, Muhammad Mubarok dikabarkan meninggal dunia, sementara Muhammad Doni dan Khoirul Islam masih dalam kondisi kritis.
Pukul 21.00 WIB pada Selasa (15/2/2019), Muhammad Doni menghembuskan nafas terakhir.
Kini hanya Khoirul Islam yang masih bertawan dan mendapatkan perawatan medis di RSUD Leuwiliang.
4. Diduga Bekas Latihan TNI Untuk Operasi Militer
Letkol Inf Harry Eko Sutrisno menjelaskan, granat yang diduga berjenis GLM itu digunakan untuk latihan anggota TNI.

"Biasanya GLM untuk digunakan untuk operasi tempur, untuk daerah darurat militer. kemungkinan itu sudah bertahun-tahun terpendam disitu," ujarnya.
5. Lakukan Penyisiran Ulang
Akibat peristiwa ini, pihaknya berencana akan melakukan penyisiran ulang agar tak terulang hal serupa.
"Setiap selesai latihan nembak, ada prosedurnya, setelah melakukan laihan sisa amunisi, selongsong kit asisir. Tapi mungkin tempatnya di gunung dan banyak pohon kemungknan tidak terpantau, karena tidak semua granat bisa meledak sesuai keinginan. Kita akan lakukan penyisiran ulang dengan kesatuan lain," ucapnya.
Selain itu, pihaknya akan menyeldiiki lebih jauh apakah granat tersebut benar-benar GLM dan bila diketahui tahun pembuatannya, akan diselidiki penyebab mengapa bisa meledak.
Saat ditemukan, granat tersebut juga sudah dalam kondisi berkarat.