Pilpres 2019

Tanggapi Rumor Ahok Bakal Gantikan Maruf Amin, Mahfud MD Sebut Permainan Politik Tingkat Tinggi

Rumor Ahok akan menggantikan Ma'ruf Amin itu heboh di media sosial lantaran pemberitaan sebuah koran Indopos.

Editor: Yudhi Maulana Aditama
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Disebut Dampingi Jokowi, Mahfud MD Telah Urus Surat Pencalonan sebagai Pejabat Negara di PN Sleman. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD menanggapi soal isu Ahok akan menggantikan Ma'ruf Amin sebagai calon wakil presiden nomor urut 01.

Rumor Ahok akan menggantikan Ma'ruf Amin itu heboh di media sosial lantaran pemberitaan sebuah koran Indopos. 

Sebelumnya, koran Indopos mengangkat berita dan memberikan grafis berjudul 'Ahok Gantikan Ma'ruf Amin' prediksi 2019-2024. Tertulis ada lima tahap skenario yang tertulis.

Tahap 1, Jokowi-Maaruf terpilih, kemudian Maaruf berhenti dengan alasan kesehatan.

Tahap 2, diangkatlah Ahok sebagai Wakil Presiden karena kursi RI-2 kosong.

Tahap 3, Setelah Ahok diangkat, Jokowi mengundurkan diri dengan berbagai alasan.

Tahap 4, Ahok menjadi Presiden RI dan diangkatlah Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo sebagai wakil presiden.

Tahap 5, Ahok dan Hary Tanoe yang sama-sama berasal dari suku Tionghoa menjadi RI-1 dan RI-2.

Adanya pemberitaan itu langsung menuai perhatian publik. 

Mahfud MD Sebut Ahok Tak Mungkin Gantikan Maruf Amin Sebagai Cawapres Karena Pernah Dipenjara

Tim Sukses Jokowi Laporkan Media yang Beritakan Ahok Akan Gantikan Maruf Amin

Bahkan, Mahfud MD pun turut angkat bicara. 

Mahfud MD memberikan tanggapannya saat menjadi narasumber di acara Kompas Petang pada Sabtu sore (16/2/2019).

Mahfud MD menilai isu Ahok yang menggantikan Ma'ruf Amin itu merupakan hoaks karena secara hukum tidak memungkinkan.

Bahkan, ia menyinggung soal permainan politik tingkat tinggi.

Di awal perbincangan, Mahfud MD menuturkan rumor Ahok yang akan menggantikan Ma'ruf Amin itu hoaks karena ada aturan hukum yang mengatur penggantian cawapres maupun wakil presiden.

Mantan Ketua MK, Mahfud MD menanggapi soal isu cawapres Maruf Amin akan digantikan oleh Ahok
Mantan Ketua MK, Mahfud MD menanggapi soal isu cawapres Maruf Amin akan digantikan oleh Ahok (Kolase YouTube/Tribunnews.com/Kompas.com)

Dalam aturan tersebut dinyatakan dua syarat yang harus dimiliki bakal cawapres maupun wapres yakni tak memiliki catatan hukum dan tak pernah dipenjara.

"Ada 18 pasal yang mengatur larangan-larangan seperti itu, jadi beritanya hoaks," ungkap Mahfud MD.

Selain itu, Mahfud MD menilai terdapat itikad buruk terhadap penyebaran berita tersebut.

"Bisa saja itu kan (red: ada itikad buruk). Bahwa ini sebuah permainan politik tingkat tinggi sehingga yang nantinya memunculkan Ahok sesudah ataupun sebelum pilpres," tegas Mahfud MD.

Doa Ahok untuk Ibu Ani Yudhoyono, Disampaikan Lewat AHY

Jusuf Kalla Sarankan Ahok Tidak Masuk Timses Jokowi, Ini Tanggapan Maruf Amin

Guru Besar FH-UII Yogyakarta itu menyatakan, jikalau rumor tersebut benar terjadi sesudah Pilpres 2019 maka ada UU MD3 yang berisikan penggantian wakil presiden harus dengan syarat tertentu.

"Syaratnya itu sama, enggak boleh orang yang pernah dijatuhi hukuman. Jadi sekalipun itu terjadi sesudah Pak Ma'ruf Amin terpilih maka tak bisa Ahok yang menggantikannya," ungkap Mahfud MD.

Menurutnya, kabar Ahok yang akan menggantikan Ma'ruf Amin itu membuat gaduh masyarakat dan berusaha mengurangi kepercayaan warga atas integritas paslon nomor 01, Jokowi dan Ma'ruf Amin.

"Saya juga mau menambahkan jika ada cawapres yang mengundurkan diri sebelum pemilu maka ada ancaman pidana 5 tahun dan denda Rp 50 miliar, sedangkan Parpol terkena ancaman 6 tahun pidana dan denda Rp 100 miliar, sehingga mengganti-ganti itu tak mudah, ini negara dan UU udah mengatur secara tepat," ungkap Mahfud MD.

Tanggapan Jokowi

Calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi) memastikan prediksi Ma'ruf Amin akan digantikan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, tidak akan terjadi.

"Tidak mungkinlah," ujar Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (16/2/2019).

Presiden Joko Widodo menyapa warga sekitar Tambora setelah meninjau kegiatan Pemodalan Nasional Madani alias PNM di Lapangan Bola Perisma, Kelurahan Kalianyar, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, Rabu (8/1/2019). PNM yang akan ditinjau Presiden, yakni PNM Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera). PNM Mekaar menekankan pada sisi membantu ibu-ibu prasejahtera menjadi sejahtera dengan cara memberi modal usaha dengan bantuan pelatihan serta pengembangan usahanya lewat bisnis usaha.(KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG
Presiden Joko Widodo menyapa warga sekitar Tambora setelah meninjau kegiatan Pemodalan Nasional Madani alias PNM di Lapangan Bola Perisma, Kelurahan Kalianyar, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, Rabu (8/1/2019). PNM yang akan ditinjau Presiden, yakni PNM Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera). PNM Mekaar menekankan pada sisi membantu ibu-ibu prasejahtera menjadi sejahtera dengan cara memberi modal usaha dengan bantuan pelatihan serta pengembangan usahanya lewat bisnis usaha.(KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG (Kompas.com)

Pernyataan Jokowi tersebut untuk menjawab pemberitaan di koran Indopos dengan judul 'Ahok Gantikan Ma'ruf Amin'.

Jokowi menjelaskan, saat ini proses pesta demokrasi untuk pelaksanaan Pileg dan Pilpres 2019 sedang berlangsung dan diharapkan tidak ada perbuatan fitnah dari berbagai pihak. .

"Jangan diganggu fitnah-fitnah seperti itu, sangat tidak mendidik. Sangat tidak mendidik," kata Jokowi.

Respon TKN

Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Maruf Amin menilai pemberitaan di harian Indopos yang memprediksi Basuki Tjahja Purnama atau Ahok BTP akan menggantikan Maruf Amin saat menjabat wakil presiden nanti jika Jokowi menang di Pilpres 2019, hanya upaya penggiringan opini.

"Apa yang dilakukan Indopos tentu itukan sesuatu yang memang bukan fakta. Tidak ada pembicaraan kami soal penggantian Kiai Maaruf Amin dengan Ahok dan bahkan dihubungkan dengan Hary Tanoesoedibjo," Juru Bicara TKN Jokowi-Maruf Amin, Ace Hasan Sadzily di Jakarta, Sabtu (16/2/2019).

#uninstallbukalapak Trending hingga CEO Minta Maaf, Dua Putra Jokowi Bela : Kalian Belajar Memaafkan

Jokowi Beberkan Alasan Banyak Proyek Mangkrak di Pemerintahan Sebelumnya

Dia menyebut, pemberitaan tersebut bukanlah hasil karya jurnalistik yang didasarkan fakta-fakta tertentu.

"Kami sangat sayangkan, kita harus membedakan mana berita yang objektif mana berita yang mengkonfirmasi opini yang sengaja dibangun. Terutama soal indografisnya. Menurut kami itu sudah penggiringa opini bukan lagi sebuah karya jurnalisitik," tegas anggota partai Golkar ini.

Pihaknya telah melaporkan hal tersebut ke dewan pers. "Sesuai mekanisme sudah dilaporkan ke dewan pers," tutur Ace.(*) (Tribunjakarta/tribunnews)

Penulis: Kurniawati Hasjanah  

(Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Tanggapi Rumor Ahok Bakal Gantikan Maruf Amin, Mahfud MD Singgung Permainan Politik Tingkat Tinggi)

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved