Himpunan Alumni IPB Launching Program Badan Otonom Kebencanaan
selain memiliki komunikasi online HA IPB juga memiliki komunikasi ofline yaitu melalui majalah Tanah Air Ku yang baru saja dilaunching.
Penulis: Lingga Arvian Nugroho | Editor: Yudhi Maulana Aditama
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Lingga Arvian Nugroho
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Himpunan Mahasiswa IPB melaunching beberapa program dalam momentum rapat kerja nasional (Rakernas) ke-2 di Gedung Alumni IPB, Sabtu (23/2/2019).
Sekjen DPP HA IPB Walneg S Jas mengatakan bahwa satu diantara pogram yang dilaunching adalah program mengenai penanganan bencana alam.
"Dalam agenda Rakernas ini kita melaunching beberapa program dan kelembagaan baru antara lain kita melauncing dua badan otonom baru yaitu badan otonom kebencanaan, rescue dan juga badan otonom alumni bisnis consulting kemudian kita melauncing majalah Tanah Air Ku," katanya.
Walneg menjelaskan bahwa selain memiliki komunikasi online HA IPB juga memiliki komunikasi ofline yaitu melalui majalah Tanah Air Ku yang baru saja dilaunching.
"Kita melauncing media komunikasi ofline alumni, majalah Tanah Air Ku, kemudian kita melaunching penghimpunan beasiswa untuk beasiswa IPB kurang mampu melalui piala rektor jadi piala rektor yang diaakan DPP HA Bersama dengan badan otonom Pga perhimpunan golf alumni dan yayasan alumni peduli IPB Yapi," ujarnya
Sementara itu Ketua Umum DPP HA IPB, Fathan Kamil mengatakan tujuan dari Rakernas II ini untuk mengevaluasi kegiatan tahun 2018 dan menetapkan program kerja yang akan dijalankan oleh pengurus di tahun 2019 ini.
"Nantinya program kerja yang dihasilkan tidak hanya akan dilaksanakan di level pengurus pusat, tetapi juga akan di sinkronisasi dengan pengurus daerah agar program kerja yang terlaksana dapat memberikan manfaat dan efeknya kepada seluruh stakeholder Himpunan Alumni Institut Pertanian Bogor," ujarnya.
Fathan mengharapkan rakernas II ini bisa untuk mencoba mendorong kepada alumni IPB menuju satu stage agar lebih baik.
"Jadi rakernas ini menghadirkan teman-teman di cabang maupun di Dewan Pakar (DPK) untuk bisa memahami kalau misalnya himpunan ini bener-benar di proyeksikan untuk 10 tahun kedepan mau seperti apa," katanya.