Pilpres 2019
Beredar Video Anak-anak SD Nyanyi Lagu Dukung Paslon di Dalam Kelas, Putri Gus Dur 'Mention' Bawaslu
Menurut Alissa Wahid, video siswa SD nyanyi lagu dukung salah satu paslon itu merupakan pelanggaran, sebab anak-anak bukan orang dewasa ukuran mini.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Ardhi Sanjaya
"Itu tidak benar, karena saya tidak pernah dalam posisi melaporkan siapapun. Jadi, judul ini saja sudah manipulatif," tegasnya.
Wakil Ketua MPR RI itu lantas menjelaskan apa yang disampaikannya melalui twitter merupakan respons dari pernyataan Ketua Relawan Cakra 19 yang mendukung Jokowi-Maruf, Andi Widjajanto.
"Sesungguhnya justru pernyataan saya mempertanyakan pernyataan dari timsesnya Pak Jokowi atau relawan Cakra 19, Pak Andi Widjajanto yg dikutip tempo bahwa timses 01 mengungkap keunggulan kampanye Pak Jokowi, salah satunya Jan Ethes.
"Karenanya saya bertanya dalam Twitter saya kepada Bawaslu dan itu bukan laporan. Bagaimanakah Bawaslu apakah semacam ini dibolehkan dan justifikasi pelibatan anak dalam kampanye," imbuhnya.
Untuk itu, dirinya meminta kepada media untuk tidak menyebarkan berita hoaks atau berita bohong.
Apalagi di tahun politik, media harus lebih berhati-hati menghadirkan informasi kepada publik.
"Supaya fitnah tidak berkembang ke mana-mana, supaya pihak warga bangsa terpenuhi. Media akan menjadi pilar demokrasi kalau media melakukan kewajibannya," tutupnya.
Sebelumnya, HNW menyampaikan cuitannya di Twitter.
Dalam cuitannya itu, dia menyebut nama cucu Presiden Jokowi, Jan Ethes yang pernah memanggil kakeknya sebagai "artis".
Dalam cuitannya itu pula dirinya mempertanyakan hal tersebut ke Bawaslu apakah hal tersebut bisa jadi legitimasi pelibatan anak dalam kampanye.
"Ini Jan Ethes yg pernah sebut @jokowi, kakeknya, sbg “Artis” ya? Tapi bgmn kalau ini jadi legitimasi pelibatan anak2 dlm kampanye?Bgmn @bawaslu_RI masih bisa berlaku adil kah?" cuit HNW dalam akun twitternya @hnurwahid, Jumat (25/1/2019).