Pilpres 2019
Beredar Video Anak-anak SD Nyanyi Lagu Dukung Paslon di Dalam Kelas, Putri Gus Dur 'Mention' Bawaslu
Menurut Alissa Wahid, video siswa SD nyanyi lagu dukung salah satu paslon itu merupakan pelanggaran, sebab anak-anak bukan orang dewasa ukuran mini.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Ardhi Sanjaya
Beredar Video Anak-anak SD Nyanyi Lagu Dukung Paslon di Dalam Kelas, Putri Gus Dur 'Mention' Bawaslu
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Putri Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Alissa Wahid protes terhadap adanya dugaan pelanggaran kampanye.
Ia memprotes adanya video siswa Sekolah Dasar (SD) yang menyanyikan lagu dukungan terhadap salah satu pasangan calon (paslon) di Pilpres 2019.
Apalagi menurutnya, para siswa SD itu menyayikan lagu dukungan di dalam kelas.
Bahkan, para siswa itu menyanyikan lagu bukan secara spontan.
Melainkan seperti sudah berlatih dan tampak sudah dipersiapkan.
Alissa Wahid pun menduga adanya pelanggaran kampanye di dalam video tersebut.
Putri sulung Gus Dur itu juga menilai kalau anak-anak bukan orang dewasa berukuran mini.
Ia juga menegaskan kalau anak-anak tersebut tak layak dilibatkan dalam kampanye.
Pada tweet-nya itu, Alissa Wahid juga memention akun Twitter @bawaslu_RI.
• Syahrini Diisukan Bakal Dinikahi Reino Barack, Unggahan Mantan Pacar Incess Jadi Sorotan, Galau ?
• Beredar Video Ngaji Neno Warisman, Putri Gus Mus Kritisi Ini: Aduh, Bacaannya Banyak yang Keliru
Ini tweet lengkapnya yang dilansir TribunnewsBogor.com, Selasa (26/2/2019).
"Barusan melihat video anak2 SD di dalam kelas menyanyikan lagu dukung salahsatu paslon.
Bukan spontan, tapi orchestrated.
Menurut saya, itu pelanggaran kampanye.
Anak2 bukan orang dewasa berukuran mini.
Tidak selayaknya dilibatkan dalam kampanye.
Cc @bawaslu_RI"
Tapi pada postingannya itu, Alissa Wahid tidak menyertakan video yang ia maksud.
Namun di laman komentar, banyak netizen yang menujukkan video yang mirip dengan ciri-ciri yang disebutkan oleh Alissa Wahid.
Yakni video yang diposting oleh akun Twitter @narkosun.
• Beredar Video Ngaji Neno Warisman, Putri Gus Mus Kritisi Ini: Aduh, Bacaannya Banyak yang Keliru
• Final Piala AFF U-22 2019 Timnas Indonesia Vs Thailand, Jadi Kesempatan Indra Sjafri Ulang Sejarah
Tampak di video itu, anak-anak SD sedang berdiri di bangku masing-masing di dalam sebuah ruangan mirip kelas.
Puluhan anak itu kompak menyanyikan lagu dukungan untuk paslon nomor urut 02, Prabowo-Sandiaga.
Mereka juga terlihat girang menyanyikan lagu tersebut sambil mengacungkan salam dua jari khas Prabowo-Sandiaga.
Mereka menyanyikan lagu Goyang Dua Jari dengan suka cita sambil menghadap ke depan kelas.
Tidak dijelaskan video itu dibuat kapan dan di mana, namun banyak pihak mempertanyakan dan menyayangkan adanya kampanye yang melibatkan anak-anak.
Apalagi, hal itu dilakukan di dalam kelas.
Pun, dari pihak Alissa Wahid juga belum mengonfirmasi bahwa video yang ia maksud adalah video tersebut.
• Jadi Menantu Cendana, Mayangsari Arisan Bareng Geng Sosialita, Bawa Tas Seharga Puluhan Juta
• Al Ghazali Curhat Pilu Ahmad Dhani Dipenjara, Dul Singgung Pemain Keyboard: Pahlawan Kelas Pekerja!
Hidayat Nur Wahid Tak Laporkan Jan Ethes ke Bawaslu
Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid (HNW) menegaskan dirinya tak melaporkan cucu Presiden Jokowi, Jan Ethes ke Bawaslu karena dianggap bagian kampanye calon petahana.
Hal itu disampaikannya menanggapi kekeliruan media yang menyebut dirinya melaporkan cucu Jokowi itu.
"Jadi kami menyampaikan sebuah permasalahan ketika satu media dan kemudian diikuti oleh media lainnya itu membuat manipulatif. Judulnya 'Jan Ethes dilaporkan Hidayat Nur Wahid ke Bawaslu Dianggap Kampanye Jokowi'", kata Hidayat di Pulau Dua Resto, Jakarta, Sabtu (2/2/2019).
"Itu tidak benar, karena saya tidak pernah dalam posisi melaporkan siapapun. Jadi, judul ini saja sudah manipulatif," tegasnya.
Wakil Ketua MPR RI itu lantas menjelaskan apa yang disampaikannya melalui twitter merupakan respons dari pernyataan Ketua Relawan Cakra 19 yang mendukung Jokowi-Maruf, Andi Widjajanto.
"Sesungguhnya justru pernyataan saya mempertanyakan pernyataan dari timsesnya Pak Jokowi atau relawan Cakra 19, Pak Andi Widjajanto yg dikutip tempo bahwa timses 01 mengungkap keunggulan kampanye Pak Jokowi, salah satunya Jan Ethes.
"Karenanya saya bertanya dalam Twitter saya kepada Bawaslu dan itu bukan laporan. Bagaimanakah Bawaslu apakah semacam ini dibolehkan dan justifikasi pelibatan anak dalam kampanye," imbuhnya.
Untuk itu, dirinya meminta kepada media untuk tidak menyebarkan berita hoaks atau berita bohong.
Apalagi di tahun politik, media harus lebih berhati-hati menghadirkan informasi kepada publik.
"Supaya fitnah tidak berkembang ke mana-mana, supaya pihak warga bangsa terpenuhi. Media akan menjadi pilar demokrasi kalau media melakukan kewajibannya," tutupnya.
Sebelumnya, HNW menyampaikan cuitannya di Twitter.
Dalam cuitannya itu, dia menyebut nama cucu Presiden Jokowi, Jan Ethes yang pernah memanggil kakeknya sebagai "artis".
Dalam cuitannya itu pula dirinya mempertanyakan hal tersebut ke Bawaslu apakah hal tersebut bisa jadi legitimasi pelibatan anak dalam kampanye.
"Ini Jan Ethes yg pernah sebut @jokowi, kakeknya, sbg “Artis” ya? Tapi bgmn kalau ini jadi legitimasi pelibatan anak2 dlm kampanye?Bgmn @bawaslu_RI masih bisa berlaku adil kah?" cuit HNW dalam akun twitternya @hnurwahid, Jumat (25/1/2019).