Andi Arief Terjerat Narkoba

Kiprah Politik Andi Arief: Diculik di Era Soeharto, Makin Moncer di Era SBY, Kini Terjerat Narkoba

Politisi Andi Arief ditangkap karena terjerat narkoba pada Minggu (3/3/2019) malam

Editor: Yuyun Hikmatul Uyun
kolase IST/tribunnews
Andi Arief 

Kariernya di politik juga demikian pesat. Ia sampai dipercaya menjabat sebagai Wakil Sekjen Partai Demokrat hingga saat ini.

Dalam dinamika Pemilu 2019 ini, Andi Arief beberapa kali menyita perhatian publik. Ia kerap kali melontarkan pernyataan bernuansa sensasi sekaligus mengundang kontroversi di media sosial.

Contohnya, ketika Prabowo Subianto mengumumkan calon wakil presiden pendampingnya di Pilpres 2019, tepatnya Rabu (8/8/2018), Andi Arief mengatakan, Partai Demokrat terancam batal berkoalisi dengan Partai Gerindra dan kawan-kawan.

Sebab, Prabowo dinilai mengakomodasi politik transaksional dalam hal menentukan cawapres sehingga kesepakatan politik dengan Demokrat yang sebelumnya sudah menjadi komitmen terancam tidak jadi dilaksanakan.

Saking kesalnya, Andi Arief menyebut Prabowo sebagai jenderal yang lebih mementingkan uang.

Bahkan, ia mengaku partainya menolak kedatangan Prabowo ke kediaman SBY pada Rabu malam.

"Padahal, untuk menang bukan berdasarkan politik transaksional, tapi dilihat siapa calon yang harus menang. Itu yang membuat saya menyebutnya jadi jenderal kardus. Jenderal kardus itu jenderal yang enggak mau mikir, artinya uang adalah segalanya," kata Andi di akun Twitter-nya.

Bima Arya Hari Ini Menerima Piagam Penghargaan Apresiasi Penanggulangan Bencana.

Andi Arief Terjerat Narkoba, Tuai Polemik Soal Jenderal Kardus dan Pernah Jadi Korban Penculikan

Cuitan kontroversial itu berbuntut panjang. Kasus itu sampai diusut Bawaslu dan hingga saat ini belum dinyatakan dihentikan pengusutannya.

Cuitan kontroversial lain dari Andi ialah mengenai surat suara dari China di Terminal Tanjung Priok.

Pada Rabu (2/1/2019), ia menulis di akun Twitter-nya, "Mohon dicek kabarnya ada 7 kontainer surat suara yg sudah dicoblos di Tanjung Priok. Supaya tidak fitnah harap dicek kebenarannya karena ini kabar sudah beredar," tulis Andi Arief di Twitter.

Andi Arief kemudian menghapus cuitan itu. Belakangan, KPU, Bawaslu, dan Bea Cukai turun tangan mengecek cuitan Andi Arief dan sudah dinyatakan bahwa kabar yang diungkapkan Andi Arief itu hanyalah hoaks.

Kini, penangkapan Andi Arief lantaran kasus Narkoba membuka babak baru bagi kariernya ke depan.

(Tribunnews)

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved