Ledakan Bom di Sibolga

Sederat Fakta Istri Terduga Teroris Meledakan Diri di Sibolga, Lebih Militan Karena Pengaruh ISIS

Polisi menyebut, istri terduga teroris Husain alias Abu Hamzah lebih militan sehingga nekat meledakan diri.

Tribun Medan
Polisi menuju lokasi dentuman keras diduga bom di Sibolga, Selasa (12/4/2019) 

Selain itu, Dedi mengungkapkan, ditemukan pula bahan baku untuk merakit bom seperti potasium.

Gerindra Kembali Luruskan Soal Kemarahan Prabowo di Cianjur, Disebut Saat Menuju Landasan Helikopter

Mirip Bak Pinang Dibelah Dua, Ini 5 Stuntman yang Tak Kalah Tampan dari Aktor Hollywood Aslinya

Empat Orang Tewas Terbawa Banjir Bandang Saat Wisata Tubing di Magelang, 5 Orang Lainnya Luka-luka

Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas dengan Leher Terikat Tali Disekitar Tol Jagorawi

Bom tersebut, katanya, diduga akan digunakan untuk menyerang aparat keamanan.

"Yang jelas dia akan melakukan tindakan amaliyah dengan sasaran aparat keamanan," ujar dia.

Dalam proses perakitan, polisi menduga AH melakukannya bersama rekannya yang sedang dalam proses penyelidikan.

AH diduga tergabung dalam jaringan yang berafiliasi dengan ISIS.

Penangkapannya merupakan pengembangan dari penangkapan seorang terduga teroris di Lampung, Sabtu (9/3/2019).

Saat akan menggeledah rumah AH di Jalan Cenderawasih, Kota Sibolga, ledakan terjadi di rumah tersebut dan melukai seorang polisi.

Polisi akhirnya memilih menjauh dari rumah tersebut.

Melalui pengeras suara di masjid, petugas meminta agar istri AH menyerahkan diri bersama anaknya.

Namun pada Rabu dini hari, menurut Kepolisian, istri AH meledakkan diri di dalam kamar.

Di kamar tersebut juga ada anak berusia dua tahun.

"Dapat dipastikan yang berada di kamar saat meledakkan diri ibu dan seorang anak kecil berusia 2 tahun lebih," ujar Dedi Prasetyo.

Negosiasi

Mabes Polri mengungkapkan terjadi proses negosiasi dengan istri terduga teroris Husain alias Abu Hamzah agar tak meledakkan diri dengan bom di kediamannya, di Sibolga, Sumatera Utara.

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan negosiasi itu dilakukan sejak penangkapan sang suami pada Selasa (12/3) siang hingga Rabu (13/3) dini hari.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved