Pilpres 2019
Fahri Hamzah Soroti Kartu Maruf Amin & E-KTP Sandiaga Uno - Sebut Prabowo Bisa Atasi Defisit BPJS
Dalam debat ketiga, Maruf Amin memamerkan tiga kartu yang menjadi program andalan bersama Jokowi di Pilpres 2019
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Ardhi Sanjaya
Entah karena dananya tidak ada atau bagaimana, yang pasti problem keuangan ini terjadi selama 4,5 tahun.
Banyak RS mengeluh karena klaim terlambat dibayar. #KartuTakSakti," kata Fahri Hamzah
Tak hanya itu saja, Fahri Hamzah juga mengatakan tenaga kesehatan banyak yang mengeluh
"Tenaga Kesehatan mengeluh karena bekerja dalam tekanan, tarif Ina-CBGs dibawah standar.
Pasien banyak tak terlayani dengan baik.
Dan akhir-akhir ini kualitas dan kuantitas pelayanan mulai dikurangi.
Ini akumulatif yg bikin KIS jadi #KartuTakSakti" kata Fahri Hamzah
"Pemerintah tau kok, bahwa premi BPJS yang ditetapkan selama ini jauh dari nilai keekonomian.
Premi yang seharusnya 36.000, hanya ditetapkan sebesar 23.000 (PBI 92,2 juta jiwa).
Jika skenario premi naik (jadi 36.000) maka negara akan menambah subsidi sekitar 15 T tiap tahun." jelas Fahri Hamzah
"Nilai tersebut hampir sama dengan defisit yang selama ini dialami BPJS.
Menaikkan premi harus lewat Perpres, dan ini wewenang Jokowi.
Tapi, selama ini nyatanya Jokowi tidak berkomitmen menyelesaikan ini.
Niatnya memang kampanye dari awal. Tidak mau ambil keputusan." tambah Fahri Hamzah
Untuk itu, Fahri Hamzah meyakini bila Prabowo-Sandi terpilih akan bisa menyelesaikan permasalahan tersebut.
"Kalo Prabowo-Sandi terpilih dan berkomitmen menyelesaikannya, tidak sampai menunggu 200 hari.
Begitu APBN awal dirancang, harusnya masalah defisit BPJS selesai.
Tagihan rumah sakit cepat dibayar dan semua tenaga kesehatan fokus melayani masyarakat. rakyat senang." kata Fahri Hamzah
Fahri Hamzah menilai bahwa solusi yang dipaparkan Sandiaga Uno dalam debat ketiga lebih rasional dibanding Maruf Amin
"Solusi Sandi lebih rasional #KartuPamungkasEKTP dibanding hanya bagi-bagi kartu.
Langsung masuk jantung persoalan.
Cetak kartu hanya menambah anggaran yang tak perlu.
Kartu Pra Kerja kan konsep dan implementasinya sudah ada semenjak zaman Pak SBY." kata Fahri Hamzah
Selain bidang kesehatan, dalam bida pendidikan juga menurut Fahri Hamzah tak perlu mencetak kartu
"Begitu pula dalam bidang pendidikan, tak perlu cetak kartu pintar untuk mahasiswa lah.
Sampai saat ini program beasiswa bidik misinya Pak SBY juga masih berjalan.
Dengan #KartuPamungkasEKTP semua orang punya akses sama kepada subsidi, bukan yg dapat kartu doang." kata Fahri Hamzah
"Jangan sampai mengulang kesalahan lama, seperti yang terjadi pada BPJS, fokus sama kartu tapi problem mendasarnya malah diabaikan, tidak selesai sampai akhir periode.
Sekarang, bukannya menyelesaikan masalah pada #KartuTakSakti itu tapi malah menjanjikan karti baru.
Jadi, sudah betul pak @sandiuno menyebut #KartuPamungkasEKTP sebab pada dasarnya KTP dengan konsep SIN (single identity number) adalah jaminan bagi seluruh warga negara atas hak2 mereka yang melekat; mulai hak pilih, hak kerja, kesehatan, pendidikan, dll. CUKUP SATU KARTU!" tutup Fahri Hamzah soal kartu Maruf Amin dengan E-KTP Sandiaga Uno