Polisi Ungkap Motif Bunuh Diri Perempuan Terduga Teroris Asal Klaten
Ia ditangkap Densus 88 di Klaten, Jawa Tengah pada 14 Maret karena dipastikan terkait jaringan bomber Sibolga.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Kho (39) alias Y, perempuan terduga teroris asal Klaten, diduga kuat tewas bunuh diri dengan meminum cairan kimia asam khlorida, saat berada di tempat peristirahatan Rutan Polda Metro Jaya, Senin (18/3/2019).
Ia ditangkap Densus 88 di Klaten, Jawa Tengah pada 14 Maret karena dipastikan terkait jaringan bomber Sibolga.
Karo Penmas Humas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan berdasarkan pemahaman kelompok mereka, motif bunuh diri yang dilakukan Kho ini adalah salah satu bentuk perlawanan terhadap aparat kepolisian yang mereka sebut sebagai toghut.
"Dengan begitu mereka meyakini aksi bunuh diri dalam rangka perlawanan kepada toghut, membuat mereka mati syahid yang dijamin masuk surga," kata Dedi, Kamis (21/3/2019).
Selain itu, katanya, bunuh diri diambil Y karena itu dinilai satu-satunya jalan melakukan perlawanan secara dalam.
• KPK Sita Uang Ratusan Juta Dari Ruangan Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin Buat Pengakuan
Karena, saat diamankan polisi ia tidak bisa melakukan perlawanan.
"Jadi dia bunuh diri karena memang tidak bisa melakukan perlawanan yang lebih dalam lagi ke aparat," kata dia.
Dedi menjelaskan, kebanyakan terduga teroris perempuan memiliki militansi yang lebih tinggi dari pria.
Bahkan, Y rela meninggalkan keluarga yakni suami dan anaknya serta mengorbankan harta dan nyawa untuk aksi yang mereka sebut sebagai jihad.
"Mereka itu keinginannya memang sesegera mungkin mati syahid dan masuk surga sesuai keyakinannya. Keinginan itu sangat besar. Sama seperti di Sibolga," kat dia.
Di mana istri H alias AH yakni S, memilih meledakkan diri saat dikepung Densus 88 di rumahnya bersama anaknya.
Dedi menjelaskan, Y sebenarnya terlibat dalam urusan asmara yang rumit.
• Kondisi Terbaru Ahmad Dhani di Surabaya, Bawa Kresek Berjalan Pincang Saat Keluar dari Rutan Medaeng
Sebab Y diketahui masih berstatus istri sah seorang pria dan memiliki anak tapi meninggalkannya, demi kelompok radikal mereka.
"Tapi tidak perlu saya sebutkan nama suami dan anaknya itu karena mereka tidak mengikuti apa yang dikehendaki Y. Y meninggalkan suaminya untuk berencana menikah dengan AH yang kami amankan di Sibolga. AH dan Y sudah ada deal untuk menikah," katanya.
AH alias Abu Hamzah adalah tersangka utama jaringan terorisme yang diringkus di Sibolga, Sumatera Utara, 12 Maret lalu.
Beberapa jam setelah Abu Hamzah ditangkap, istrinya menolak imbauan polisi dan akhirnya juga memilih meledakkan dirinya di dalam rumah.
Dengan demikian, sudah dua wanita yang berhubungan dekat dengan AH memilih bunuh diri.
Selain dengan Y dan S, menurut polisi Abu Hamzah juga akan mempersunting perempuan R asal Tanjung Balai.
Dedi menjelaskan demi mengikuti AH, Y sudah menggadaikan rumah dan tanahnya di Klaten.
"Ia sudah dapat DP Rp 5 juta dan sempat ketemu PS di Lampung."
"Sebagian uangnya yakni Rp 3 juta dikasih ke PS dengan dikirim ke Sibolga, untuk beli alat-alat dan bahan peledak."
"Begitu PS ketangkap, dia kembali ke Klaten," papar Dedi.
• 8 Pelaku Pencurian Motor di Bogor Diringkus Polisi, Ini Motif yang Digunakan Tersangka
Dari hasil penjualan rumah dan tanah kata Dedi, Y berencana akan membeli mobil Kijang.
"Mobil itu rencananya akan digunakan sebagai bom mobil," kata Dedi.
Menurut Dedi, sampai kini polisi belum dapar memastikan dari mana asal cairan asam klorida atau HCl yang ditemukan di perut Y dan membuat lambungnya jebol hingga meninggal dunia.
“Sudah dilakukan olah TKP."
"Makanya, tunggu hasil Labfor."
"Temuan di dalam perut sudah jelas kandungannya asam klorida."
"Tinggal dicocokkan dengan beberapa barang di TKP cocok atau identik nggak dengan yang ada di dalam perut itu,” katanya.
