Fakta-Fakta Kematian Hiu di Karimunjawa, Air Berwarna Kuning hingga Penangkaran Tak Berizin
Minarno atau Cun Ming (81) mengaku sangat kehilangan atas matinya ratusan ikan Hiu di penangkapannya.
Selain itu, pihaknya juga membawa sampel air di kolam serta ikan yang mati untuk dibawa ke laboratorium ikan di Jepara untuk diketahui penyebab kematiannya.
Di laboratorium, kata Cun Ming, kepala laboratorium mengatakan, tidak mungkin ada ikan hiu mati mendadak terserang penyakit, apalagi jumlahnya mencapai ratusan.
• Ratusan Ikan Hiu di Karimun Jawa Mati Mendadak
“Katanya ikan besar seperti hiu tidak mungkin mati mendadak. Itu bukan penyakit, ada orang yang tidak senang,” ujarnya.
Dalam catatan Kompas.com, Cun Ming yang bermukim di Semarang sudah lebih dari 50 tahun menangkarkan ikan hiu di Karimunjawa.
Ikan hiu ditangkarkan hingga jinak dan bersahabat dengan manusia.
3. Penangkaran milik Cun Ming adalah satu-satunya di dunia

Cun Ming mendirikan penangkaran hiu yang ia beri nama Hiu Kencana. Bukan hal mudah menangkarkan ikan yang disebut predator tersebut. Penangkaran hiu di Karimunjawa juga menjadi satu-satunya yang ada di dunia.
Keberadaan hiu yang jinak itu mengundang sejumlah wisatawan dan peneliti dari perguruan tinggi, selain juga warga negara asing untuk melakukan penelitian di lokasi tersebut.
Tercatat, ia menangkarkan hiu sejak 1960. Hingga berjalannya waktu, bukan cuma hiu yang ditangkarkan, tetapi juga meluas hingga ke spesies penyu dan ikan lainnya.
“Bagi saya, ikan hiu tidak ada nilainya. Apalagi kalau sudah besar, lalu jinak,” ujar Cun Ming, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (19/3/2019).
4. Polisi tunggu hasil laboratorium
Kapolda Jawa Tengah Irjen Condro Kirono menjelaskan, polisi telah menerjunkan tim dari Direktorat Reserse Kriminal Khusus, dan Polres Jepara untuk memulai melakukan penyelidikan.
"Tim sudah dikirim ke sana. Langkah awal kita adalah melakukan klarifikasi kepada pemilik penangkaran itu, izin-izin penangkaran ada atau tidak sedang kita klarifikasikan," kata Condro seusai menggelar pasukan pengamanan kampanye terbuka dan TPS Pemilu di Lapangan Simpang Lima Semarang, Jumat (22/3/2019).
Kapolda Jateng menambahkan, saat ini tim tersebut sedang menunggu hasil uji laboratorium di Balai Besar Veteriner Wates, Yogyakarta.
"Hasil lab akan keluar kurang lebih 15 hari lagi. Kemarin hasil lab dari Jepara tapi belum bisa, dan kemudian (sampel) dikirim ke Yogya," tambahnya.