Pilpres 2019
POPULER - Disebut Jabat Menteri Lagi Jika Sandiaga Uno Jadi Wapres, Susi Pudjiastuti Beri Reaksi Ini
Disebut Jadi Menteri Lagi Bila Sandiaga Uno Terpilih Wapres, Susi Pudjiastuti Beri Respon Begini
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: khairunnisa
POPULER - Disebut Jabat Menteri Lagi Jika Sandiaga Uno Jadi Wapres, Susi Pudjiastuti Beri Reaksi Ini
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Soal pernyataan Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno tentang kebijakan cantrang, Menteri Susi Pudjiastuti tampak memberikan tanggapannya.
Melalui laman Twitternya, Menteri Susi tak sependapat dengan pernyataan Sandiaga Uno soal cantrang
Menteri Susi juga tak hanya menanggapi pernyataan Sandiaga Uno, ia juga merespon pernyataan seorang netizen
Netizen tersebut menyebut bisa saja nantinya bila Sandiaga Uno terpilih menjadi Wakil Presiden, Susi Pudjiastuti akan menjadi menteri
Meski demikian, Menteri Susi memberi respon tak biasa
Menteri Susi merespon berita dari sebuah media online
Dalam media tersebut Sandiaga Uno berucap akan mengkaji ulang kebijakan cantrang
Sandiaga Uno bicara akan mengkaji ulang kebijakan ulang saat menanggapi pertanyaan nelayan di Tangerang, Banten pada Kamis (21/3/2019)
Menurut Sandiaga Uno dalam beberapa kali kesempatan selalu mendengar keluhan nelayan soal cantrang
Sandiaga Uno berpendapat bahwa larangan penggunaan cantrang mempengaruhi hasil ikan yang didapat oleh nelayan
"Jadi Prabowo-Sandi sudah menyampaikan bahwa kami akan melakukan review terhadap kebijakan tersebut, dan siapa akan kita bela, tentunya kita akan bela kepentingan para nelayan," katanya dikutip dari media tersebut
Soal ini Menteri Susi merespon pernyataan Sandiaga Uno dengan kritik pedas
Lewat akun Twitter yang sudah terverifikasi Menteri Susi menyebut Sandiaga Uno tidak memiliki visi keberlanjutan
"Pemimpin yg tidak memiliki visi keberlanjutan NO WAY!!!" tulis akun Twitter @susipudjiastuti yang sudah terverifikasi
• Viral Video Mobil Dinas TNI Bawa Logistik Kampanye Prabowo-Sandi, Pelaksana Sebut Milik Purnawirawan
• Sebut Prabowo-Sandi Didukung Kelompok Radikal, Ini Respon Said Aqil
• Sandiaga Uno Diberi Kresek Hitam Oleh Warga Kulon Progo, Isinya Uang Rp 2 Juta

Pernyataan Menteri Susi lantas mendapat dukungan dari seorang netizen
@SelvieApec : Jadi sebenernya sansan uno ni mo jd wapres apa pgn jd mentri kelautan??? Cuma nanyaaaaa...
"good question," balas @susipudjiastuti
Akun @dokyong_ lah yang menyebut kemungkinan Susi Pudjiastuti kembali dipilih jadi menteri bila Sandiaga Uno menjadi Wakil Presiden
@dokyong_ : Pemimpin yang anti kritik cenderung arogan....
Baru wacana "di review" kebijakannya langsung spanengan.
Siapa tau bang @sandiuno ibu tetap di minta menjadi mentri untuk membantu beliau..
Soal pernyataan akun tersebut, Menteri Susi meresponnya dengan memberi emot icon takut sebanyak lima gambar
Menteri Susi tak menyertakan kalimat apapun dalam balasannya
• Menteri Susi Minta Jepang Bebaskan Bea Masuk Produk Perikanan RI
• Dicecar Jerinx SID dan Sebut Arogan Soal Teluk Benoa, Menteri Susi: You Tak Pantas Saya Ajak Bicara
• Debat soal Teluk Benoa dengan Jerinx, Menteri Susi Memanas : You Tidak Pantas Saya Ajak Bicara

Apa sebenarnya alat penangkapan ikan (API) yang disebut cantrang ini?
Dari berbagai informasi yang dikumpulkan Kompas.com, cantrang merupakan alat penangkap ikan yang menyerupai trawl atau pukat harimau.
Bedanya, cantrang menggunakan jaring tetapi ukurannya lebih kecil.
Satu cantrang terdiri dari kantong, mulut jaring, tali penarik, pelampung dan pemberat.
• Ini Kata Maruf Amin Soal Jarak Elektabilitas dengan Prabowo-Sandiaga Menipis

Selain itu, cantrang juga dilengkapi dua tali selambar yang cukup panjang.
Tali ini bisa mencapai 6.000 meter dalam kapal 30 gross ton (GT).
Dengan panjang tali itu, cakupan sapuan tali bisa mencapai 292 hektar.
Mengapa cantrang dilarang?
Riset Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menunjukkan bahwa selama puluhan tahun, cantrang telah mengalami modifikasi baik dari segi bentuk maupun metode operasi sehingga jenis pukat tarik ini berubah menjadi alat tangkap yang merusak lingkungan.
Riset KKP hingga 2015 menunjukkan, sejalan dengan lompatan jumlah kapal cantrang hingga mencapai 13.300 kapal , proporsi daerah penangkapan bagi setiap unit kapal cantrang dan dogol di wilayah pengelolaan perikanan (WPP) 712, termasuk Laut Jawa, kurang dari 5 km persegi setelah 1990-an.
Rasio rerata luasan daerah penangkapan menurun dari 600 km persegi menjadi 45 km persegi per kapal per tahun.
• Jelang Pilpres 2019, Ini Elektabilitas Jokowi-Maruf dan Prabowo-Sandiaga Menurut 3 Lembaga Survei

Pada saat yang sama, terjadi penurunan signifikan catch per unit effort (CPUE) dalam 14 tahun di WPP 712, yakni dari 156 kg per setting dengan dominasi tangkapan ikan petek, kuniran, kurisi, dan gulamah, pada 2002, menjadi 60 kg per setting dengan dominasi tangkapan ikan petek, kurisi, kembung, dan tembang pada 2015.
Menurut KKP, hasil tangkapan cantrang yang didominasi ikan berukuran kecil menunjukkan indeks keragaman tidak sehat sehingga cantrang seharusnya dilarang.
Masih menurut riset KKP, sejumlah negara juga melarang penggunaan cantrang ini mengingat dampaknya yang buruk bagi keberlangsungan sumber daya perikanan.
Sejumlah negara yang melarang seperti negara-negara di uni Eropa, Amerika Serikat (AS), Selandia Baru dan Australia.
Di negara-negara ini, cantrang termasuk dalam kategori trawl dasar.