Pembunuhan Pendeta

Terungkap! Pelaku yang Bunuh Calon Pendeta Cantik Juga Lakukan Hal Biadab ke Gadis Umur 11 Tahun

Bahkan, gadis kecil berinsial NP (11) ini sampai pingsan karena kelakuan biadab pelaku bernama Nang (20) dan Hendri (18).

Penulis: Damanhuri | Editor: Vivi Febrianti
SHINTA/TRIBUNSUMSEL.COM
Tersangka Hendri dan Nang, dua tersangka pembunuh calon pendeta Malinda Zidemi saat rilis kasus di Polda Sumsel, Jumat (29/3/2019). 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Gadis berusia 11 tahun berinisial NP hingga kini masih dalam kondisi trauma pasca Kasus pembunuhan calon pendeta, Melinda Zidemi (24).

Gadis kecil ini pun mengalami langsung kekerasan saat ia pergi bersama calon pendeta cantik Melinda Zidemi dan dihadang oleh 2 orang pelaku di jalan.

Calon pendeta cantik Melinda Zidemi pun ditemukan meninggal dunia usia dibunuh oleh 2 orang pelaku yang saat ini sudah diamankan polisi.

Tak hanya dibunuh, namun Melinda Zidemi sempat dicabuli oleh pelaku saat ia tengah datang bulan.

Dua pelaku yang kini sudah berhasil ditangkap diberi hadiah timah panas oleh aparat kepolisian dibagian kakinya.

Rupanya, dua orang pelaku ini tak hanya berbuat keji kepada Melinda Zidemi saja.

Namun, juga kepada anak gadis dibawah umur yang masih berusia 11 tahun.

Disaat Sudah Tak Berdaya, Ini Ucapan Terakhir Calon Pendeta Cantik ke Pelaku Sebelum Dibunuh

Pelaku Pembunuhan Melinda Zidemi.
Pelaku Pembunuhan Melinda Zidemi. (Tribunsumsel.com)

Bahkan, gadis kecil berinsial NP ini sampai pingsan karena kelakuan biadab pelaku bernama Nang (20) dan Hendri (18).

Meski demikian, kondisi gadis kecil berinial NP tersebut kondisinya saat ini mulai membaik.

Namun, korban masih harus menjalani pemulihan pasca peristiwa yang ia alami bersama calon Melinda Zidemi.

TribunnewsBogor.com melansir Tibun Sumsel, kedua korban saat kejadian diseret ke dalam kebun sawit oleh pelaku.

Gadis kecil itu pun hanya pasrah saat ia dan temannya Melinda Zidemi diseret pelaku.

NP saat itu masih tersadar ketika diseret oleh pelaku ke dalam hutan.

Ditembak Polisi, Pelaku Pembunuhan Calon Pendeta Sempat Cabuli Korban saat Sedang Datang Bulan

Namun, dua pelaku itu selain berbuat biadap kepada melinda Zidemi juga kepada NP.

Np dibuat pingsan dengan cara dibanting oleh Hang dan Hendri.

Menurut keterangan Nang saat wawancara khusus dengan Tribun Sumsel pada Sabtu (30/3/2019) mengatakan, ia dan temannya memang mengincar Melinda Zidemi.

Bahkan, memang sudah berniat memperkosa Melinda Zidemi dari beberapa hari lalu.

Sehingga, gadis kecil yang saat itu bersama Melinda Zidemi pun ia banting sampai pingsan agar tidak mengganggunya saat berbuat tak wajar kepada Melinda Zidemi.

"Kami banting (gadis umur 11 tahun,red) saja, langsung pingsan," ungkapnya.

pndeta cantik 24 tahun bernama Melinda Zidemi tewas dibunuh di kebun sawit di Kabupaten OKI, Sumsel
pndeta cantik 24 tahun bernama Melinda Zidemi tewas dibunuh di kebun sawit di Kabupaten OKI, Sumsel (kolase Facebook/Tribun Sumsel)

Sementara itu, Melinda Zidemi sempat dicabuli oleh Nang dan Hendri saat tubuhnya sudah tak berdaya.

Meski sempat melawan, tenaga calon pendeta cantik itupun kalah dengan nafsu buas dua pria tersebut.

"Teman saya (Hendri) yang menggerayangi korban. Saya cuma colek (maaf) kemaluan korban pakai jari saya," ungkapnya.

Menurutnya, korban sempat melawan dan memohon untuk tidak diperkosa karena sedang menstruasi atau datang bulan.

"Korban melawan. Dia sempat bilang "jangan perkosa, saya lagi menstruasi". Pas saya colek itu memang ada pembalut korban," tutur pelaku yang kakinya dibolongi oleh peluru polisi.

Misteri Kematian Calon Pendeta Cantik Perlahan Terkuak, Lidah Patah-Polisi Temukan Jejak Pelaku

Pelaku pun ketakutan lantaran wajah salah satu temannya diketahui oleh korban karena penutup wajah terbuka.

"Teman saya (Hendri) ini ketahuan mukanya. Waktu korban melawan, tutup muka teman saya terbuka. Makanya langsung kami bunuh saja takut dia (korban) melapor," katanya.

Tersangka Masih Dirumah Sakit

Dua tersangka pembunuh calon pendeta Melinda Zidemi yang ditangkap Polda Sumsel, Satreskrim Polres OKI dan Polsek Air Sugihan saat ini masih berada di RS Bhayangkara Palembang, Sabtu (30/3/2019).

Hal ini diungkapkan Kapolres OKI AKBP Donny Eka Syahputra melalui Kasat Reskrim AKP Agus ketika dikonfirmasi.

Nang (20) dan Hendri (18) saat ini masih menjalani pemulihan di RS Bhayangkara Palembang.

"Masih berada di RS Bhayangkara untuk pemulihan kondisi mereka. Kedua tersangka masih di RS Bhayangkara, agar kondisinya bisa pulih," ujarnya.

Setelah pihak RS Bhayangkara Palembang menyatakan kedua kondisi sudah pulih, nanti kedua tersangka baru dibawa ke Polres OKI untuk proses hukum lebih lanjut.

 Cerita Kapolres OKI Tangani Kasus Pembunuhan Calon Pendeta Melindawati Zidoni

Saat rilis kemarin, kedua kondisi tersangka memang sangat lemah. keduanya mengalami luka tembak di kedua kakinya.

Keduanya juga dihadirkan dengan duduk di kursi roda dengan infus yang masih tertancap di tangan.

Terancam Hukuman Mati

Dua tersangka yang terancam hukuman mati yakni Nang dan Hendri lantaran membunuh calon pendeta Melinda Zidemi dengan cara keji

Seperti diketahui, calon pendeta Melinda Zidemi ditemukan tewas mengenaskan dan jasadnya ditemukan di areal PT PSM Divisi 3 Blok F19 Dusun Sungai Baung, Desa Bukti Batu Kecamatan Air Sugihan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan pada Selasa (26/3/2019) lalu

Kapolda Sumsel, Irjen Pol Zulkarnain Adinegara pada Jumat (29/3/2019) menggelar rilis pengungkapan kasus pembunuhan calon pendeta Melinda Zidemi di Polda Sumsel.

Konferensi pers pembunuh calon Pendeta Melinda Zidemi, Jumat (29/3).
Konferensi pers pembunuh calon Pendeta Melinda Zidemi, Jumat (29/3). (Kolase Tribun Bogor/Tribun Sumsel)

Keduanya pelaku dihadirkan namun keduanya duduk di kursi roda karena kakinya kena luka tembak timas panas polisi.

Irjen Pol Zulkarnaen Adhinegara menegaskan penyidik yang menangani kasus pembunuhan Melinda Zidemi akan menjerat tersangka dengan pembunuhan berencana.

Menurutnya, tersangka terancam hukuman mati karena telah melakukan aksi sadis kepada korban.

Tak hanya itu, kata dia, tersangka juga membawa karet ban untuk mencekik korban hingga akhirnya meninggal dunia.

"Ada unsur perencanaan karena keduanya sempat menyiapkan karet ban. Pembunuhan berencana terancam hukuman mati," katanya dilansir TribunnewsBogor.com dari tribun Sumsel.

Konferensi pers pembunuh calon Pendeta Melinda Zidemi, Jumat (29/3). (SHINTA/TRIBUNSUMSEL.COM)
Kapolda menjelaskan, setelah dilakukan otopsi korban tidak mengalami perkosaan.

Menurutnya, kedua tersangka urung memerkosa korban karena saat itu korban sedang haid atau datang bulan.

Ia mengungkapkan, hal tersebut berdasarkan hasil otopsi tim dokter yang tidak menemukan bekas persetubuhan.

Namun, tersangka sempat melakukan pencabulan terhadap korban.

"Melalui pemeriksaan otopsi ditemukan bahwa tidak ada persetubuhan. Tersangka memang melakukan pencabulan dengan memasukkan tangannya ke (maaf) alat vital korban," katanya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved