Pilpres 2019

Kampanye Akbar Prabowo Dinilai Terlalu Eksklusif oleh SBY, Aa Gym Justru Kagum dan Ungkap Fakta Lain

SBY menilai kalau kampanye akbar Prabowo Subianto dinilai terlalu eksklusif, namun Aa Gym malah beberkan fakta lain.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Ardhi Sanjaya
Kolase Tribunnews
Aa Gym, Prabowo Subianto dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) 

Kampanye Akbar Prabowo Dikritik Terlalu Eksklusif oleh SBY, Aa Gym Justru Kagum dan Bagikan Foto Menyentuh

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- KH Abdullah Gym Nastiar atau yang akrab disapa Aa Gym ternyata ikut terpukau dengan kampanye akbar pasangan calon presiden-wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto - Sandiaga Uno di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Minggu (7/4/2019).

Hal itu tampaknya bertolak belakang dengan keberatan yang disampaikan oleh Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

SBY mengkritik soal format kampanye akbar pasangan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno yang terkesan eksklusif.

Namun Aa Gym justru merasa kagum dengan kampanye akbar tersebut.

Dari postinganya, tampak ia ingin menunjukkan adanya keberagaman yang indah dalam kampanye akbar tersebut.

Ia pun sampai dibuat kagum dengan apa yang ia lihat di dalam SUGBK dalam kampanye akbar itu/

Aa Gym menyampaikan rasa kagumnya itu melalui unggahan foto di akun Instagram miliknya, @aagym, Senin (8/4/2019).

Meski tak secara terang-terangan mendukung pasangan capres-cawapres nomor urut 02, namun ia menyatakan kagum pada kampanye akbar tersebut.

Aa Gym memposting sebuah foto seorang wanita yang ikut berdoa di SUGB pada kampanye akbar tersebut.

Yang menarik dari postingan tersebut, wanita yang sedang berdoa tampaknya merupakan seorang nasrani.

Ia pun duduk di antara jutaan masyarakat yang mayoritas beragama Muslim.

Gus Nadir Baca Surat SBY Kritik Kampanye Prabowo : Saya Jadi Paham Kenapa Demokrat Setengah Hati

Mahfud MD Tanggapi Kritikan SBY soal Kampanye Akbar Prabowo-Sandi di SUGBK : Perlu Diperhatikan

Meski begitu, ia tampak tetap setia memberikan dukungannya untuk paslon 02, Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.

Aa Gym pun kagum dengan pemandangan menyejukkan yang terekam pada kampanye akbar tersebut.

Ia melihat ada sebuah keberagaman yang menyejukkan dalam acara tersebut.

"MasyaaAlloh Ini terekam di kegiatan GBK Ahad kemarin

Apa Yg terpikir dan terasa menurut sahabatku sekalian ?," tulisnya.

Benar saja, potret itu pun tampak langsung dikomentari banyak netizen.

Baru satu jam diposting, unggahan tersebut sudah disukai lebih dari 82 ribu kali dan dikomentari lebih dari 3.000 kali.

Dari ribuan komentar tersebut, tampak istri Ahmad Dhani Mulan Jameela ikut berkomentar.

Ia menyatakan kekagumannya, dan menyebut Indonesia rukun dan damai.

"MaasyaaAllah tabarakAllah..

Indonesia rukun damai..," tulisnya.

Postingan Aa Gym soal kampanye akbar, di SUGBK, Minggu (8/4/2019).
Postingan Aa Gym soal kampanye akbar, di SUGBK, Minggu (8/4/2019). (Instagram/@aagym)

Baim Wong Bikin Konten Sosial di Youtube demi Berbagi dan Pahala

Sering Buat Konten Sosial, Baim Wong : Kami Lakukan Demi Berbagi dan Pahala

Sementara itu, dilansir dari Tribunnews.com, SBY beranggapan kalau set up acara, rundown acara hingga tampilan fisik kampanye tidak menunjukkan kampanye nasional yang inklusif, melainkan terkesan eksklusif.

"Menurut saya, apa yang akan dilakukan dalam kampanye akbar di SUGBK tersebut tidak lazim dan tidak mencerminkan kampanye nasional yang inklusif," ungkapnya dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunnews, Minggu, (7/4/2019) .

SBY juga berpendapat pelaksanaan kampanye pemilu nasional sepatutnya melingkupi seluruh pihak. Artinya, tidak memunculkan satu identitas tertentu.

"'Pemilihan Presiden yang segera akan dilakukan ini adalah untuk memilih pemimpin bangsa, pemimpin rakyat, pemimpin kita semua. Karenanya, sejak awal "set up"nya harus benar. Mindset kita haruslah tetap "Semua Untuk Semua" , atau "All For All"," kata Presiden ke-6 RI tersebut..

Kepada Paslon nomor urut 02 dan juga paslon nomor urut 01, SBY mengimbau agar memerhatikan hal tersebut.

Karena menurutnya, calon pemimpin yang cara berpikir dan tekadnya untuk menjadi pemimpin bagi semua ialah pemimpin yang layak dipilih dan akan kokoh dalam menajalankan tugasnya.

"Sebaliknya, pemimpin yang mengedepankan identitas atau gemar menghadapkan identitas yang satu dengan yang lain, atau yang menarik garis tebal "kawan dan lawan" untuk rakyatnya sendiri, hampir pasti akan menjadi pemimpin yang rapuh. Bahkan sejak awal sebenarnya dia tidak memenuhi syarat sebagai pemimpin bangsa," ungkapnya.

Mahfud MD Sebut Masukan SBY Perlu Diperhatikan

Perjuangan Luna Maya Naik Ojek di Bangkok Demi Lihat Idola, Histeris Nonton RM BTS : Cakep Banget !

"Saya sangat yakin, paling tidak berharap, tidak ada pemikiran seperti itu (sekecil apapun) pada diri Pak Jokowi dan Pak Prabowo," dia menambahkan.

Terkait hal ini, Ketua Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean, menjelaskan apa yang dikatakan SBY tersebut ditujukan kepada tiga elite Partai Demokrat, yakni Amir Syamsudin, Syarief Hasan, dan Hinca Panjaitan.

"Pak SBY sampaikan supaya acara dibuat se-Indonesia mungkin dan berbineka tinggal ika dan NKRI, dan saran SBY pun diterima. Ada tadi dari pendeta dan berbagai tokoh agama. Jadi acara tadi Bhineka Tunggal Ika," kata Ferdinand Hutahahean. (TribunnewsBogor.com/Tribunnews)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved