Pilpres 2019
Gerindra Klaim Prabowo Menang 16 Persen dari Jokowi di Survei Amerika, Gus Nadir : Hoaks Abal-abal
Gus Nadir mengajak untuk tidak mudah mempercayai hasil survei tersebut, apalagi kredibilitasnya tidak jelas alias abal-abal.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Damanhuri
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Partai Gerindra melalui akun Twitternya, @Gerindra mengklaim Ketua Umumnya, yakni Prabowo Subianto menang dalam Pilpres 2019.
Hal itu berdasarkan survei sebuah lembaga di Amerika yang mengungkap kemenangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Dalam survei tersebut, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno diklaim menang dengan selisih 16 persen suara.
Lembaga survei itu bernama PPPP Amerika.
Bahkan akun Twitter @marierteman menuliskan, bahwa kubu Jokowi panik luar biasa akibat adanya survei tersebut.
Menanggapi klaim tersebut, Rais Syuriah PCINU Australia Nadirsyah Hosen atau yang akrab disapa Gus Nadir mencoba memberikan klarifikasi.
Hal ini berawal dari cuitan @Gerindra, Selasa (9/4/2019).
"Survei PPPP Amerika: jokowi Kalah dari @prabowo dengan Selisih 16 Persen," tulisnya.
Kemudian akun Twitter @marierteman menyebut kalau kubu Jokowi panik.
"Jadi paham ya, mengapa mereka panik luar biasa," tulis akun tersebut.
• Kasus Siswi SMP Dikeroyok 12 Siswi SMA Viral, Hanum Rais : Kirim Para Pelaku ke Penjara Anak
• Raffi Ahmad Traktir Merry Borong Pakaian Hampir Rp 10 Juta, Nagita Slavina Ikut Seleksi Barang Mahal
Tweet itu buru-buru diklarifikasi sebagai hoaks oleh Gus Nadir.
Melalui akun Twitter-nya, Gus Nadir memposting screen shoot cuitan tersebut.
Di mana ada dua lembaga yang diklaim memenangkan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada surveinya.
Gus Nadir pun mengingatkan bahwa dua nama lembaga survei yang diklaim oleh kubu Prabowo itu tidak ada website resminya.
Ia pun mengklarifikasi bahwa tuduhan kubunya panik atas survei tersebut adalah hoaks.
Kemudian ia juga menyebut kalau survei tersebut berasal dari lembaga abal-abal alias tidak jelas kredibilitasnya.
"Ini pentingnya #SaringSebelumSharing.
02 diklaim menang oleh 2 lembaga survei Amerika.
Repotnya nama 2 lembaga itu gak ada website resminya.
Bahkan diklaim nama direkturnya Jokovic Martinez (2 nama pemain tenis).
Kalau gini caranya akan ada sujud syukur ngawur lagi th 2019," tulisnya.
• Tolak Gempi Dijodohkan dengan Rafathar, Raffi Ahmad Lebih Pilih Artis Ini Jadi Besannya
• Viral Seorang Wanita Nekat Datang ke Nikahan Mantan Pacar, Pakai Gaun Pengantin dan Minta Balikan
Klaim Fadli Zon
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon memastikan survei yang dilakukan internal kubunya untuk mengukur elektabilitas calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sudah terukur.
Hasil survei internal Badan Pemenangan Nasional (BPN), pasangan Prabowo-SandiagaPrabowo Subianto-Sandiaga Uno diklaim sudah unggul atas pasangan Jokowi-Maruf Amin.
"Sekali lagi, saya sampaikan survei-survei ini bagi kami adalah indikator," kata Fadli usai menghadiri "Antologi Puisi Politik Fadli Zon dan Sarasehan Budaya" di Restoran Al Jazeerah Polonia, Jakarta, Senin (8/4/2019) malam, seperti dikutip Antara.
Hal ini diungkapkan Fadli Zon menanggapi hasil survei lembaga survei Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) yang menunjukkan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno unggul.
"Dalam survei kami, Pak Prabowo sudah menang. Prediksi saya sekitar 59-63 persen dan itu saya kira terukur," tambah Wakil Ketua DPR RI tersebut.
Fadli Zon mengatakan, yang terpenting sekarang ini, bagaimana menjaga agar suara rakyat dalam pemilihan umum betul-betul bisa terjaga dan tidak dicurangi.
Berkaitan dengan hasil survei Puskaptis itu dianggap bermasalah karena berbeda dengan kebanyakan hasil lembaga survei, Fadli Zon menganggap, banyak hasil survei pernah bermasalah.
Anggota Dewan Pengarah BPN itu memberi contoh hasil survei pada ajang Pilkada DKI Jakarta, Jawa Tengah, maupun Jawa Barat.
"Artinya, survei tidak bisa lagi memotret keadaan yang sesungguhnya, dan deviasinya terlalu jauh," katanya.
Fadli Zon menilai, lembaga-lembaga survei sebenarnya menjadi tim kampanye yang menjadikan survei sebagai alat propaganda atau alat kampanye.
Puskaptis menyatakan elektabilitas Prabowo Subianto-Sandiaga Uno disebutkan sebesar 47,59 persen, unggul tipis dari elektabilitas Jokowi-Maruf Amin 45,37 persen.
Penelitian diklaim dilakukan pada 26 Maret sampai 2 April 2019 dengan jumlah responden 2.100 orang dan metode yang dilakukan adalah random sampling dengan margin of error +/- 2,4 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.