Pengeroyokan Siswi SMP

Siswi SMA Dalam Kasus Pengeroyokan Siswi SMP : Saya Ingin yang Hack Akun Instagram Saya Minta Maaf

Satu diantara terduga pelaku meminta maaf atas perbuatan yang telah dilakukannya pada Audrey dan keluarga Audrey.

Editor: Ardhi Sanjaya
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/DESTRIADI YUNAS JUMASANI
Tujuh remaja putri berstatus siswi SMA yang terseret dalam dugaan kasus penganiayaan remaja putri berstatus siswi SMP menyampaikan klarifikasi, di Mapolresta Pontianak, Jalan Johan Idrus, Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu (10/4/2019) petang WIB. 

7 Terduga Pelaku Tampik Tak Ada Pengeroyokan Hingga Merusak Organ Vital Audrey

TRIBUNNEWSBOGOR.COM --  Para terduga pelaku diduga pembully dan pengeroyok Audrey (14) Siswi SMP di Pontianak menggelar konferensi pers di Mapolresta Pontianak, Rabu (10/4/2019) sore. 

Konferensi ini dilakukan demi mengklafirikasi atas pemberitaan yang beredar.

 

Satu diantara terduga pelaku meminta maaf atas perbuatan yang telah dilakukannya pada Audrey dan keluarga Audrey.

"Saya salah satu dari terduga pelaku 2 orang ini. Saya meminta maaf kepada korban dan keluarga korban. Dan kalian semua harus tahu di sini saya juga korban karena saya sekarang sudah dibully, dihina, dicaci, dimaki dan diteror padahal kejadian tidak seperti itu," ujar satu diantara terduga pelaku.

Terduga pelaku menambahkan kejadian sebenarnya tidak seperti yang orang bicarakan saat ini.

Terduga mengatakan tidak ada penyekapan, tidak ada seretan, tidak ada menyiram secara bergiliran, tidak ada membenturkan korban ke aspal, apalagi untuk merusak keperawanannya. 

Terduga menceritakan sangat terpukul dengan pemberitaan yang ada. 

Salah satu terduga lainnya menjelaskan ada suatu bentuk peleraian yang dilakukan.

"Pas saya sudah datang, mereka sudah berkelai dan saya sudah mencegah. Kami takut jika melerai takut dituduh mengeroyok saya takut terjadi seperti itu, di sana ada tindakan peleraiaan," terang salah satu terduga lainnya.

Terduga pelaku merasa dituduh dan difitnah.

Bahkan instagramnya pun dihack.

"Saya ingin yang memfitnah, telah menyebarkan foto-foto saya dan yang telah nge-hack akun instagram saya, saya ingin dia minta maaf," ujar pelaku. 

Terkait pemberitaan yang beredar bahwa kasus pengeroyokan ini terjadi karena masalah cowok. Mereka menampiknya.

Pelaku membeberkan semua berawal dari saling sindir di instagram. 

"Audry dan Pp menyindir saya di instagram. 

Mereka menyindir di grup WA. 

Saya ingin menyelesaikan semua masalah ini. 

Saya chatting Pp tp tk dibalas.

Saya chatting Audrey saya bilang mau menyelesaikan masalah.

Saya ajak selesaikan malam sabtu di alun kapuas. 

Dia menyanggupinya.

Namun Audrey tiba-tiba ngajak ketemu sekarang itu juga Jumat jam 11 siang," ujar satu di antara terduga pelaku. 

Mereka menampik tak ada pengeroyokan yang terjadi.

Yang terjadi memang ada pemukulan, namun hanya tiga pelaku yang turut berkelahi bukan 12 orang. 

Mereka juga sempat terjadi aksi kejar-kejaran sehingga perkelahian terjadi di dua lokasi berbeda yakni di Taman Akcaya dan Jalan Sulawesi. 

Kasus dugaan penganiayaan siswi SMP Pontianak, Audrey (14) menjadi sorotan banyak pihak.

Apa yang menimpa korban, membuat banyak orang bersimpati bahkan melakukan berbagai aksi khususnya di media sosial.

Tagar JusticeForAudrey yang trending di Twitter, Selasa (9/4/2019) menjadi bentuk simpati para netizen atas apa yang menimpa korban.

Seiring berjalannya waktu, fakta baru kasus pengeroyokan siswi SMP Pontianak, Au (14) terungkap.

Fakta-fakta itu Tribun himpun dari berbagai nara sumber yang terkait dengan kasus pengeroyokan siswi SMP Pontianak.

 

Berikut fakta-fakta terbaru kasus pengeroyokan siswi SMP Pontianak yang Tribun himpun:

1. Orangtua Terduga Pelaku Pernah Pinjam Uang Korban

Kapolresta Pontianak, Kombes M Anwar Nasir mengatakan, terjadinya perkelahian antara korban dan pelaku terjadi pada 29 Maret 2019.

Lokasinya tepat di kawasan belakang Pavilion Informa, Jalan Sulawesi, Pontianak, sekitar pukul 14.30 WIB.

Menurut Kapolresta, perkelahian terjadi karena satu di antara mantan pacar pelaku adalah pacar dari sepupu korban.

Tak hanya itu, satu di antara orang tua terduga pelaku pernah meminjam uang kepada korban sejumlah Rp 500 ribu dan sudah dikembalikan namun sering diungkit.

2. Terduga Pelaku Diancam Bunuh

Terduga pelaku pengeroyokan siswi SMP Pontianak mengalami trauma berat akibat ancaman dari oknum.

Tak hanya itu, ada juga yang mengancam akan menyekap, bahkan menusuk kemaluan mereka.

Keluarga terduga bahkan mendatangi Kantor KPPAD Kalimantan Barat guna meminta perlindungan.

Hal itu disampaikan Ketua KPPAD Kalbar, Eka Nurhayati kepada Tribun, Rabu (10/5/2019).

"Sangsi sosialnya sampai ada yang mengancam ingin menusuk kemaluan mereka. Ada yang ingin membunuh, ada yang ingin menyekap, ancaman itu bertubi-tubi mereka terima. Jadi dalam hal ini mereka ingin meminta perlindungan yang sama," kata Eka.

Eka menjelaskan, pelaku dan terduga korban sama-sama berhak mendapat perlindungan dari KPPAD sesuai Undang-undang yang berlaku.

"Karena dalam Undang-undang menjelaskan, pelaku juga memiliki hak dilindungi di sini. Itu yang sedang kita rundingkan," katanya.

Eka mengatakan, terkait fakta-fakta, nanti pelaku sendiri yang akan menjawab.

3. Perut Korban Jadi Sasaran

Penganiayaan terjadap korban terjadi setelah dijemput D menuju rumah P.

Dari rumah P, korban keluar menggunakan roda dua dan diikuti dua sepeda motor yang pengendaranya tidak dikenal korban.

Setelah sampai di Jalan Sulawesi, korban dicegat.

Tiba-tiba dari arah belakang, terduga pelaku, E menyiram air dan menarik rambut korban sehingga terjatuh.

Setelah korban terjatuh, E menginjak perut korban dan membenturkan kepala korban ke aspal.

Setelah itu, korban melarikan diri bersama P menggunakan sepeda motor.

Namun korban dicegat kembali oleh saudari T dan saudari L di Taman Akcaya yang tidak jauh dari TKP pertama. 

Setelah itu, korban dipiting oleh T. Selanjutnya L menendang pada bagian perut korban.

Namun saat kejadian itu dilihat warga sekitar, sehingga pelaku melarikan diri.

Kronologi ini disampaikan Kasat Reskrim Polresta Pontianak, Kompol Muhammad Husni Ramli berdasarkan informasi sementara yang dihimpun pihaknya.

Artikel ini telah tayang di tribunpontianak.co.id dengan judul 7 Terduga Pelaku Tampik Tak Ada Pengeroyokan Hingga Merusak Organ Vital Audrey,

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved