Pilpres 2019
Prabowo Disebut Ungguli Jokowi karena Suka Baca, Moeldoko : Urus Negara Banyak Membaca Ya Ga Selesai
Perihal keunggulan Prabowo Subianto yang banyak membaca, Moeldoko pun langsung memberikan balasan baliknya terhadap Rizal Ramli.
Penulis: khairunnisa | Editor: Vivi Febrianti
Selaku wakil timses TKN Jokowi, pernyataan yang diungkap Rizal Ramli itu bisa bersikap subjektif.
• Nikita Mirzani Geram Foto Audrey Disebar Artis, Ungkap Permohonan Orangtua Korban: Dijaga Privasinya
• Presiden Jokowi Instruksikan Kasus Penganiayaan Audrey Ditangani Secara Tegas
Sebab menurut Moeldoko, jika Rizal Ramli ingin mengungkap perihal karakter, ia seharusnya fokus pada kemampuan seseorang dalam memimpin.
Dan menurut Moeldoko satu hal yang penting bagi seorang pemimpin adalah soal kejujurannya.
"Kalau kita berbicara karakter ya kita berbicara tentang bagaimana sebenarnya seorang pemimpin mempunyai kejujuran. Nomor satu jujur," imbuh Moeldoko.
Lebih lanjut untuk pernyataan perihal ketegasan, Moeldoko pun menyebut bahwa Jokowi adalah sosok pemimpin yang memiliki prinsip yang kuat.
Termasuk saat Jokowi dengan beraninya membubarkan HTI.
"Orang yang berprinsip kuat pak Jokowi itu. Membubarkan HTI bukan persoalan yang mudah tapi dengan prinsip yang kuat 'bubarkan'" ujar Moeldoko.
Perihal keunggulan Prabowo Subianto yang banyak membaca, Moeldoko pun langsung memberikan balasan baliknya terhadap Rizal Ramli.
Menurut Moeldoko, mengurus negara ini tidak cukup hanya dengan banyak membaca.
• VIDEO Ardi Bakrie Rekam Pria Bunuh Diri Naik Cerobong 30 Meter, Suami Nia Ramadhani: Jangan Loncat!
Pernyataan itu seolah mematahkan anggapan Rizal Ramli yang menyebut Prabowo Subianto unggul dari Jokowi karena hobinya yang suka membaca.
"Tadi abang saya bilang tegas, iya tegas. Berikutnya banyak membaca, mengurus negara banyak membaca (ya) enggak selesai urusannya," kata Moeldoko.
Menurut Moeldoko, mengurus negara adalah persoalan nyata yang harus dilakukan.

Yakni dengan tindakan dan pekerjaan yang nyata seperti yang selama ini dilakukan Jokwoi.
Sebab menurut Moeldoko, persoalan bangsa tidak semudah dengan apa yang dipaparkan dalam buku.
"Mengurus negara adalah learning by doing, learning by working. Karena persoalannya tidak semudah apa yang terpapar di dalam buku. Persoalannya begitu rumit," balas Moeldoko.