Pilpres 2019
Ulil Abshar Dukung 01 di Pilpres 2019 : Saya Pilih Jokowi dengan Segala Kekurangannya
Menantu KH Mustofa Bisri atau Gus Mus ini memutuskan untuk memilih Jokowi-Maruf Amin di Pilpres 2019.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Soewidia Henaldi
Ulil Abshar Dukung 01 di Pilpres 2019 : Saya Pilih Jokowi dengan Segala Kekurangannya
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Ulil Abshar Abdalla memberikan dukungannya kepada calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 01, Jokowi-Maruf Amin di Pilpres 2019.
Hal itu disampaikan oleh Ulil Abshar Abdalla di akun Facebook dan Twitter miliknya, Sabtu (13/4/2019).
Dilansir dari Wikipedia, Ulil Abshar Abdalla adalah seorang tokoh Islam Liberal di Indonesia yang berafiliasi dengan Jaringan Islam Liberal.
Ulil Abshar Abdalla berasal dari keluarga Nahdlatul Ulama.
Ayahnya Abdullah Rifa'i dari pesantren Mansajul Ulum, Pati, sedang mertuanya, KH Mustofa Bisri atau Gus Mus, kyai dari pesantren Raudlatut Talibin, Rembang.
Ulil Abshar Abdalla juga aktif melakukan kajian di Facebook secara live, yang diberi nama 'Ngaji Ihya'
Pada akun Facebook miliknya, Ulil Abshar Abdalla menulis kalau ia memilih Jokowi di Pilpres 2019.
Ia pun berharap, Indonesia bisa menjadi lebih baik lagi.
Meski begitu, Ulil Abshar Abdalla menulis kalau dirinya tetap menghormati pilihan yang berbeda.
"Saya akan pilih Jokowi, dengan segala kekurangannya.
Smeoga Indonesia menjadi lebih baik lagi.
Tapi saya hormati pilihan yg beda," tulisnya, Sabtu (13/4/2019).
Tak hanya di Facebook, Ulil Abshar Abdalla juga mempostingnya di akun Twitter miliknya.
• Jokowi-Maruf dan Prabowo-Sandiaga akan Dipertemukan di Debat Terakhir Hari Ini
• Ini Daftar Calon Menteri Prabowo : Dari Rocky Gerung, Fadli Zon hingga Anak Amien Rais
Pada Twitter-nya, Ulil Abshar Abdalla meminta, maski berbeda pilihan kita harus tetap mengedepankan persaudaraan.
"Baik yang milih 01 atau 02, semuanya adalah sudara kita semua.
Saudara setanah air, sebangsa.
Ukhuwwah wathaniyyah (persaudaraan setanah air) wajib kita jaga," tulisnya.
Tentang Ulil Abshar Abdalla
Ulil Abshar Abdalla menyelesaikan pendidikan menengahnya di Madrasah Mathali'ul Falah, Kajen, Pati, Jawa Tengah.
Sekolah ini dipimpin oleh Ahmad Sahal Mahfudz yang duduk di dewan kepemimpinan Nahdlatul Ulama selama periode 1994-1999.
Ulil Abshar Abdalla juga belajar di Pesantren Mansajul 'Ulum, Cebolek, Kajen, Pati, dan Pondok Pesantren Al-Anwar, Sarang, Rembang, semuanya di Jawa Tengah.
• Link Live Streaming Debat Capres Jokowi-Maruf Vs Prabowo-Sandiaga, Siaran Langsung Pukul 20.00 WIB
• Gus Mus dan Gus Muwafiq Sindir Doa Neno Warisman di Munajat 212: Akting Boleh Tapi Jangan Berlebihan
Dia lulus dengan gelar sarjana di fakultas Syariah di LIPIA (Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab - Institut Pengetahuan Islam dan Arab) di Jakarta.
Ia juga dididik di Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara (Sekolah Filsafat Driyarkara).
Dia pernah menjabat sebagai ketua Lakpesdam Nahdlatul Ulama (Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia) Nahdlatul Ulama, sebagai peneliti di ISAI (Institut Studi Arus Informasi), Jakarta, dan sebagai Direktur Program di Konferensi Indonesia tentang Agama dan Perdamaian (ICRP).
Dia juga dikenal karena aktivisme sebagai koordinator di Jaringan Islam Liberal, sebuah kelompok yang mengklaim memberikan interpretasi liberal tentang Islam.
Dalam aktivitas di kelompok ini, Ulil menuai banyak simpati sekaligus kritik. Atas kiprahnya dalam mengusung gagasan pemikiran Islam ini, Ulil disebut sebagai liberal anti keislaman selepas Cak Nur (Nurcholish Madjid).
Setelah menyelesaikan gelar magisternya di bidang agama di Universitas Boston ia melanjutkan dan melanjutkan studi PhD-nya di Departemen Bahasa dan Peradaban Timur Dekat, Universitas Harvard.
Ulil Abshar Abdalla juga menjabat sebagai Ketua Divisi Pusat Pengembangan Strategi dan Kebijakan Pengurus Pusat Partai Demokrat masa jabatan Ketua Umum Anas Urbaningrum.
Kontraversi 2003
• DAFTAR LENGKAP Artis Kampanye Akbar Jokowi - Maruf Amin Hari Ini di GBK, dari Yuni Shara, KD, Slank
• Di Acara Pendukung Jokowi, Ustaz Yusuf Mansur Cerita 12 Tahun Punya Sopir yang Beragama Budha
Sebelumnya, ia juga pernah menuai kontroversi pada tahun 2003.
Sekelompok ulama Islam Indonesia dari Forum Ulama Umat Islam mengeluarkan fatwa kematian terhadap Ulil untuk sebuah artikel yang ditulis Ulil Abshar Abdalla disebuah harian tahun 2002, "Menyegarkan Kembali Pemahaman Islam" (Menyegarkan Pemahaman Islam) yang dianggap sesat oleh para ulama.
Pada bulan Maret 2011, sebuah bom surat yang ditujukan kepada Ulil Abshar Abdalla di Komunitas Utan Kayu meledak, melukai seorang polisi.
Ulil Abshar Abdalla juga membela hak orang-orang Ahmadi, yang merupakan sikap yang tidak biasa dalam Islam konservatif.
Dia juga menentang banyak fatwa oleh Majelis Ulama Indonesia, seperti yang melarang memberikan salam Natal kepada orang-orang Kristen.
Ulil Abshar Abdalla pernah menjadi Ketua Lakpesdam (Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia) Nahdlatul Ulama, Jakarta, sekaligus juga menjadi staf peneliti di Institut Studi Arus Informasi (ISAI), Jakarta, serta Direktur Program Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP).(*)