Pesan Terakhir Lismini Setelah Dibakar Hidup-hidup oleh Menantunya Sendiri : Penjarakan Dia !
Aksi kejam dilakukan NR yang membakar hidup-hidup ibu mertuanya sendiri, Lismini (57).
Penulis: Damanhuri | Editor: Soewidia Henaldi
Aksi kejam dilakukan menantu terhadap mertua dengan membakarnya hidup-hidup karena kesal tidak dibelikan kasur
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Seorang menantu tega membakar hidup-hidup mertuanya sendiri, Lismini (57) hingga tewas.
Aksi kejam pelaku NR yang tidak lain menantu korban dilakukan di rumah ibu mertuanya.
Sang mertua dibakar hidup-hidup oleh menantunya saat tengah membersihkan sayuran di dapur.
Insiden menatu membakar ibu mertua hidup-hidup ini terjadi di Desa Tawang Pujon, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Nyawa sang ibu mertua Lismini pun tidak tertolong hingga akhirnya ia meninggal dunia pada Sabtu (13/4/2019) karena luka bakar yang cukup serius.
Penyebabnya pun diduga karena masalah sepele yakni soal kasur baru.
Jenazah korban pun saat ini sudah dimakamkan di tempat pemakaman umum di desa setempat.
• Pesan Terakhir Ibu Mertua Sebelum Tewas Dibakar Menantunya saat Ditolong Warga
• Ibu Mertua Tewas usai Dibakar Hidup-hidup Oleh Menantunya, Diduga Iri Karena Punya Kasur Baru
Dilansri TribunnewsBogor.com dari Tribun Madura, awal mula kejadian ketia Lismini sang ibu mertua tengah asik memasak di dapur rumahnya.
Tiba-tiba wanita berusia 30 tahun itu mengetuk pintu dapurnya dan langsung menyiramkan bensin jenis pertalite ke tubuh ibu mertuanya.
“Kejadian kemarin siang. Tadi pagi, korban meninggal. Pelaku sudah diamankan setelah kejadian,” ujar Budi, Sabtu (13/4/2019).
Saat itu, pada Jumat (12/4/2019) siang, ketika orang sedang melaksanakan ibadah salat Jumat, sang menantu NR datang ke rumah mertuanya Lismini.
NR yang datang ke rumah ibu mertua membawa bensin jenis pertalit yang ia tuangkan ke dalam wadah berbentuk baskom.
Saat itu, Lismini tengah membersihkan sayur di dapur rumahnya.
NR lantas mengetok pintu belakang. Mendengar itu, Lismini membuka pintu itu.
Tanpa diduga, NR langsung menyiramkan pertalite ke tubuh Lismini.
“Pertalite itu dituangkan di baskom plastik agar mudah menyiramkannya ke tubuh korban,” ujar Kasat Reskrim Polres Batu, AKP Anton Widodo dilansri TribunnewsBogor.com dari Tribun Madura.
Setelah itu, pelaku langsung menyalakan korek api.
"Namun didorong oleh korban sehingga korek apinya jatuh,” ungkapnya.
Tak berhenti di situ, NR masih berupaya untuk membakar Lismini yang tubuhnya sudah basah oleh bahan bakar jenis pertalite.
• FAKTA BARU! Pemutilasi Budi Hartanto Selain Suka Dandan Perempuan Ternyata Suka Nyabu, Ini Buktinya
• Geledah Rumah Pelaku Pembunuhan Budi Hartanto, Polisi Justru Temukan Fakta Baru
• Jerit Tangis Saat Kepala Budi Hartanto Disatukan dengan Badan di Kuburan yang Sama, Makam Memanjang
NR melihat ada kompor gas yang berada tidak jauh dari Lismini.
Dia lalu menyalakan kompor gas itu sehingga akhirnya api menyambar ke arah tubuh mertuanya, Lismini.
Melihat api berkobar di sekujur tubuhnya, Lismini lalu pergi keluar rumah untuk meminta pertolongan warga.
Lismimi pun berlari keluar rumah dalam keadaan terbakar dan meminta tolong warga.
Warga yang melihat kejadian itu langsung datang dan berupaya untuk menyelamatkan Lismini dengan handuk basah dan membawanya ke puskesma sterdekat.
Karena kondisi Lismini yang sangat parah, sehingga dia dilarikan ke RS Hasta Brata sebelum akhirnya dipindah ke RS Saiful Anwar Kota Malang.
“Karena korban takut diamuk massa, akhirnya lari ke ladang yang berada di belakang rumah,” tandas Kasat Reskrim Polres Batu, AKP Anton Widodo.
Pada Sabtu pagi, sekitar pukul 5.30 wib, Lismini akhirnya menghembuskan nafas terakhir.
Sebelum meninggal dunia, korban sempat bercerita kepada warga yang saat itu membawanya ke puskesmas usai dibakar hidup-hidup oleh menantunya NR.
Astami (42), saksi mata sekaligus tetangga korban yang membatu menolong memadamkan kobaran api di tubuh Lismini menceritakan kembali keterangan yang dikatakan Lismini sebelum meninggal.
“Tadi ada yang mengetuk pintu saat aku di dapur. Aku kira Dimas, cucuku. Setelah aku buka, kemudian disiram air warna biru. Kemudian mau dibakar dengan korek tapi tak menyala. Lalu menyalakan kompor gas dan membakar kertas," cerita Astami menirukan ucapak Lismini.
Saat itu, kata Astami, Lismini yang terbakar berteriak agar NR dipenjara.
"Saya dibakar Nurul. Penjarakan dia," terangnya, mengulang kembali ucapa Lismini.
Menurut Astami, semenjak dua bulan ini pelaku dan korban memang terlihat kurang harmonis.
Warga menduga, pelaku tega membakar mertuanya sendiri karena depresi lantaran baru saja kehilangan anak keduanya sekitar 27 hari lalu.
Saat sang ibu mertua dibakar hidup-hidup, suami korban tengah melaksankan sholat Juman sementara suami pelaku sedang pergi bekerja.
Saat ini, apart kepolisian pun masih melakukan pemeriksaan dan mendalami motif pembakaran yang dilakukan oleh pelaku kepada ibu mertuanya sendiri.
Pelaku pun saat ini sudah berhasil diamankan polisi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.(*)