Pemilu 2019

PKS Raih 8% Suara di Quick Count,Petinggi Partai Ungkap Karena Sosok Ini, Anak Jokowi Beri Tanggapan

Hasil Quick Count Litbang Kompas, PKS menempati urutan kelima Partai Politik dalam Pemilu 2019 yang meraih suara 8,54 persen, ini kata anak Jokowi

Penulis: Uyun | Editor: Yudhi Maulana Aditama
TRIBUNNEWS
Anak Jokowi, Gibran Rakabuming 

PKS Raih 8% Lewat Quick Count, Petinggi Partai Ungkap Karena Sosok Ini, Anak Jokowi Beri Tanggapan

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Anak Jokowi, Gibran Rakabuming menanggapi soal raihan suara yang diraup PKS di Pemilu 2019 berdasarkan hasil Quick Count.

Berbeda dengan Prabowo Subianto, anggota partai koalisianya, yakni PKS atau Partai Keadilan Sejahtera mengaku percaya sepenuhnya dengan hasil Quick Count Pemilu 2019.

Dalam hasil Quick Count seperti dari Litbang Kompas, PKS menempati urutan kelima dengan raihan 8,54 persen.

Hasil Quick Count untuk PKS ini masih jauh di bawah PDI-P, Gerindra, Golkar dan PKB.

Kepercayaan PKS terhadap hasil Quick Count lembaga survei ini pun dinyatakan oleh Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera saat dihubungi Kompas.com, Kamis (18/4/2019).

"Percaya," jawab Mardani Ali Sera dilansir Tribunnewsbogor.com dari Kompas.com.

Tidak Sama dengan Prabowo Subianto, PKS Percaya Hasil Quick Count

Jatah Kursi Menteri untuk Demokrat Belum Jelas Jika Prabowo Menang Pilpres, PAN dan PKS Sudah Aman?

Soal Jatah Menteri Bila Prabowo Menang, Hasim : 7 untuk PAN, PKS 6, Demokrat Masih Dipertimbangkan

Seperti diketahui, pada Pemilu 2014 silam, PKS hanya bisa raup 6,79 persen suara.

Sedangkan kini di Pemilu 2019, PKS naik menjadi 8,54 persen suara.

Bahkan, prestasi PKS di Pemilu 2019 ini pun bisa mengalahkan partai sebesar Demokrat yang harus puas berada di posisi 8 dengan raihan 8.,06 persen.

"Alhamdulilah, suara PKS naik, di beberapa lembaga survei bahkan mencapai 9 persen," jawab Mardani Ali Sera.

Lantas, Mardani Ali Sera menyebut sosok yang berpengaruh terhadap kenaikan suara di Pemilu 2019 ini.

Ia merasa kenaikan suara PKS ini bukan disebabkan faktor mengusung pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Mardani menilai efek ekor jas atau coattail effect dari pencapresan Prabowo Subianto lebih banyak dirasakan oleh partai mereka sendiri, yakni Partai Gerindra.

"Prabowo secara umum (efeknya) ke Gerindra karena beliau tak hanya ketua umum, tapi juga dewan pembina," kata Mardani Ali dilansir dari Tribunnews.com

Bakal Calon Presiden Prabowo Subianto dan Bakal Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno saat memberikan kata sambutan seusai rapat pleno penetapan nomor urut Capres dan Cawapres di Gedung KPU, Jakarta Pusat, Jumat (21/9/2018). Jokowi dan Maruf Amin mendapatkan nomor urut 1 dan Probowo Sandi nomor urut 2. Tribunnews/Jeprima
Bakal Calon Presiden Prabowo Subianto dan Bakal Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno saat memberikan kata sambutan seusai rapat pleno penetapan nomor urut Capres dan Cawapres di Gedung KPU, Jakarta Pusat, Jumat (21/9/2018). Jokowi dan Maruf Amin mendapatkan nomor urut 1 dan Probowo Sandi nomor urut 2. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/Jeprima)

Mardani mengatakan, awalnya partainya ingin membranding Sandiaga Uno sebagai cawapres yang diusung PKS.

Namun, upaya tersebut tidak membuahkan hasil.

Sandiaga Uno memang bukan kader atau anggota PKS.

Sebelum digandeng Prabowo Subianto sebagai cawapres, Sandiaga merupakan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra.

Namun ia mengundurkan diri dari Gerindra agar bisa merepresentasikan seluruh parpol pengusung.

"Kita sebenarnya ingin mengambil efek dari Sandiaga tapi di lapangan tidak efektif juga," ucap Mardani.

6 Lembaga Survei Dilaporkan ke Bareskrim, Alissa Wahid : Berjiwa Besar Memang Tidak Mudah

Hasil Quick Count 5 Lembaga Data Masuk 99 % - Pantau Real Count kpu.co.id Data Masuk 0,5 %

HASIL Real Count Sementara Pilpres 2019 Versi KPU : Jokowi-Maruf 55,79%, Prabowo-Sandi 44,21%

Untungnya, Mardani Ali Sera menyebut bahwa PKS masih memilki banyak cara lain untuk menjaring suara.

Salah satunya adalah program perpanjangan pajak STNK motor gratis dan SIM seumur hidup yang dijanjikan PKS dalam kampanyenya.

Mardani menyebut munculnya program ini sudah berdasarkan riset sehingga sesuai keinginan masyarakat.

"Ini buat masyarakat tawaran yang menarik. Karena yang sering kena masalah terkait SIM dan STNK itu mereka. Uang Rp 400.000 untuk perpanjang STNK tiap tahun itu buat mereka besar," kata Mardani.

Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN), Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Mardani Ali Sera
Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN), Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Mardani Ali Sera (Tribunnews.com/Glery Lazuardi)

Selain karena program, menurut dia suara PKS juga bisa meningkat karena kinerja caleg dan seluruh kader dan simpatisan yang militan.

Menurut dia seluruh kader bekerja keras selama masa kampanye.

Faktor lain,  yang menurutnya sangat berpengaruh adalah adanya gerakan alumni 212 hingga gerakan #2019GantiPresiden.

Tak Masalah Mau Jokowi atau Prabowo yang Menang, Deretan Sosok Ini Tulis Pesan Perdamaian

Ditemukan Surat Suara Sudah Tercoblos di Cipondoh, Bawaslu Akan Investigasi

Lain halnya dengan Mardani Ali Sera, Presiden PKS Sohibul Iman mengungkap bahwa perolehan 8 persen suara di Pemilu 2019 ini berkat jasa para habaib.

Hal tersebut terlihat dalam artikel sebuah berita online.

anak Jokowi, Gibran Rakabuming menanggapi soal raihan suara yang diraup PKS di Pemilu 2019
anak Jokowi, Gibran Rakabuming menanggapi soal raihan suara yang diraup PKS di Pemilu 2019 (Twitter @Chilli_Pari)

Melihat berita tersebut muncul, anak Jokowi lantas memberikan tanggapannya lewat Twitter.

Terlihat, anak sulung Jokowi ini mengunggah ulang atau meretweet di akun pribadinya @Chilli_pari, Kamis (18/4/2019).

Alumni 212 Akan Gelar Acara di Monas, Rayakan Perolehan Suara Prabowo-Sandi

Kotak Suara di Kota Bogor Mulai Dipindah ke PPK, Rekapitulasi Suara Dimulai Besok

Kata Mardani Soal Quick Count

Saat ditanya mengenai langkah Prabowo yang sudah mengklaim kemenangan dan menolak hasil hitung cepat, Mardani enggan berkomentar.

Ia meminta pertanyaan itu langsung ditanyakan kepada Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, atau kepada Prabowo langsung.

"Kalau itu nanti BPN saja yang jawab, ya. Atau langsung ke Pak Prabowo," kata Mardani.

"PKS sangat percaya Quick Count, survei, itu punya metodologi ilmiah yang bisa dipertanggung jawabkan," tambahnya.

Prabowo Subianto sebelumnya menyebut hasil hitung cepat atau Quick Count yang semuanya memenangkan capres 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin adalah upaya menggiring opini.

Hasil Quick Count Kompas Data Masuk 88,10 % : PDI-P, Gerindra dan Golkar Tiga Teratas

Hasil Quick Count Partai Politik di Pemilu 2019

Hasil hitung cepat atau quick count Litbang Kompas, Kamis (18/4/2019) hingga pukul 14.43 WIB berdasarkan data masuk 88,10 persen, menunjukkan tiga partai politik, PDI-P, Gerindra, dan Golkar menjadi parpol dengan suara tertinggi.

Sementara ada tujuh parpol yang terancam tak lolos ke DPR RI karena tak mencapai ambang batas 4 persen.

Berikut daftar peroleh suara partai politik dari hasil Quick Count Litbang Kompas:

1. PDI-Perjuangan 20,19 persen

2. Partai Gerindra 12,81 persen

3. Partai Golkar 11,76 persen

 4. PKB 9,34 persen

5. PKS 8,54 persen

6. Partai NasDem 8,18 persen

7. Partai Demokrat 8,06 persen

8. PAN 6,57 persen

9. PPP 4,65 persen

10. Partai Perindo 2,86 persen

11. Partai Berkarya 2,11 persen

12. PSI 2,06 persen

13. Partai Hanura 1,35 persen

14. PBB 0,76 persen

15. Partai Garuda 0,53 persen

16. PKPI 0,23 persen

 Litbang Kompas mengambil 2.000 sampel TPS dengan margin of error di bawah 1 persen.

Hasil quick count ini bukan hasil resmi.

KPU nantinya akan melakukan rekapitulasi secara berjenjang untuk menetapkan pemenang Pilpres 2019. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved