Doa Puasa Ramadhan dan Niat Sholat Tarawih Lengkap Dengan Terjemahannya
Sebelum bulan ramdhan tiba, ada baiknya kita mengingat kembali bacaan doa, niat puasa hingga nita sholat tarawih.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Bulan suci Ramadhan sebentar lagi akan segera tiba.
Saat bulan Ramadhan tiba, seluruh umat muslim menyambutnya dengan mengisi berbegai macam kegiatan ibadah.
Diantaranya, berpuasa pada siang hari dan melaksanakan Sholat Tarawih pada waktu malam harinya.
Kegiatan ibadah yang dilaksanakan ini dikerjakan selama satu bulan penuh dibulan suci ramadhan.
Bulan Ramadhan juga tentu menjadi ajang bagi semua umat muslim untuk memperbanyak amal ibadah.
Sebelum bulan ramdhan tiba, ada baiknya kita mengingat kembali bacaan niat puasa hingga niat sholat tarawih.
Berikut niat hingga doa buka puasa Ramadan, salat sunat tarawih, dan salat sunat witir.
1. Niat Puasa
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ ِللهِ تَعَالَى
NAWAITU SHAUMA GHODIN 'AN ADAA'I FARDHI SYAHRI ROMADHOONA HAADZIHIS SANATI LILLAHI TA'ALA
Artinya:
Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban di bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta'ala.
2. Doa Buka Puasa
اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
Allahumma lakasumtu wabika aamantu wa’alaa rizqika afthortu birohmatika yaa arhamar roohimiin
Artinya:
Ya Allah keranaMu aku berpuasa, denganMu aku beriman, kepadaMu aku berserah dan dengan rezekiMu aku berbuka (puasa), dengan rahmat MU, wahai Allah Tuhan Maha Pengasih.
3. Niat Sholat Tarawih sebagai ma'mum
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى
Usholli Sunnatat-taraawiihi rok'ataini mustaqbilal qiblati ma'muuman lillaahi ta'alaa
Artinya:
Saya niat salat sunah tarawih dua rakaat menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah Ta'ala
4. Niat salat sunah tarawih sendirian
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى
USHOLLII SUNNATAT-TARAAWIIHI ROK'ATAINI MUSTAQBILAL QIBLATI LILLAAHI TA'ALAA
Artinya:
Saya niat salat sunah tarawih dua rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta'ala
5. Niat Shalat Sunnah Witir 3 Raka'at
اُصَلِّى سُنًّةَ الْوِتْرِ ثَلاَثَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى
USHOLLI SUNNATAL WITRI TSALAATSA RAKA'AATIN MUSTAQBILAL QIBLATI ADAA'AN MA'MUUMAN LILLAAHI TA'ALA
Artinya:
Saya niat salat witir tiga rakaat menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah Ta'ala
- Niat salat sunah witir 2 raka'at
اُصَلِّى سُنًّةَ الْوِتْرِرَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى
USHOLLI SUNNATAL WITRI RAK'ATAINI MUSTAQBILAL QIBLATI ADAA'AN MA'MUUMAN LILLAAHI TA'ALA
Artiny :
Saya niat salat witir dua rakaat menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah Ta'ala
- Niat salat witir 1 raka'at
اُصَلِّى سُنًّةَ الْوِتْرِرَكْعَةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى
USHOLLI SUNNATAL WITRI RAK'ATAN MUSTAQBILAL QIBLATI ADAA'AN MA'MUUMAN LILLAAHI TA'ALA
Artinya:
Saya niat salat witir satu rakaat menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah Ta'ala
Hukum Belum Lunasi Hutang Puasa
Mungkin sebagian orang masih punya utang puasa di tahun lalu.
Hal tersebut pastinya akan mengganggu ibadah kita untuk kedepannya.
Melansir TribunJakarta.com (Tribunnews.com Network) Ustadz Muhammad Alwi Yusuf, salah satu Ustaz kembar yang biasa tampil di sejumlah acara dakwah televisi memberikan penjelasannya.
Istilahnya dalam hal itu adalah Puasa Qadha.
Ustadz Alwi menjelaskan bahwa sebetulnya sangat mudah sekali untuk membayar hutang puasa atau puasa qadha.
Karena ada 11 bulan membentang diluar bulan Ramadhan untuk mengerjakannya.

Dan yang diperkenankan mengqadha puasa adalah yang terkena udzur syar'i.
"Yang mendapatkan udzur adalah sakit dan tidak kuat berpuasa, atau sedang dalam bepergian (musafir), wanita haidh atau nifas, atau dalam keadaan hamil dan menyusui," ujar Ustadz Alwi kepada TribunJakarta.com.
Penjelasan tersebut sesuai dengan ayat di kitab suci Al-quran yaitu :
وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ
“Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain.” (QS. Al Baqarah: 185)
Namun Ustad Alwi menyampaikan bahwa jika terlewat hutang Ramadhan sebelumnya sampai dengan Ramadhan lagi belum digantikan, maka menurut madzhab Syafii adalah dengan selain Qadha juga terkena fidyah satu mud setiap harinya.
Nah jika terlambat setahun maka ditambah lagi satu mud.
Hitungan satu mud adalah kurang dari satu liter beras.
Maka kira kira dalam satu hari ukurannya adalah satu liter beras.
Jika terlambat dua tahun maka setiap harinya ditambah dua Mud.