Pilpres 2019

Sudjiwo Tedjo: Jika Ada yang Klaim Lebih Dicintai Saat Kalah di Pilpres, Seperti Suami & Selingkuhan

Menurut Sudjiwo Tedjo, jika ada yang mengklaim lebih dicintai meski kalah di Pilpres, maka suasananya akan seperti perdebatan rumah tangga.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Yudhi Maulana Aditama
Kolase/Kompas.com
Sudjiwo Tedjo belum bisa nyoblos karena surat suara di TPS-nya habis 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Budayawan Sudjiwo Tedjo mengomentari soal Pilpres 2019.

Ia bahkan mengandai-andai, jika kemenangan sudah didapatkan oleh salah satu kubu, akan kembali terjadi perdebatan.

Namun, menurutnya perdebatan yang terjadi akan mirip perdebatan suami istri dan selingkuhannya.

Hal itu disampaikan oleh Sudjiwo Tedjo di akun Twittter miliknya, Senin (22/4/2019).

Padahal sebelumnya, ia pernah mengatakan kalau dirinya tak ingin berbicara soal politik.

Namun, kali ini ia tampaknya sudah mulai berbicara soal politik lagi.

Tampak pada Tweet-nya kali ini, Sudjiwo Tedjo membuat perandaian.

Yakni jika kemenangan didapatkan oleh 01, menurutnya akankah 02 bilang ke 01 "kamu hanya dapat kertasnya, tapi aku yang dapat cintanya".

Atau jika kemenangan didapatkan oleh 02, maka akankan 01 mempertanyakan hal serupa.

Jika iya, kata Sudjiwo Tedjo, maka suasananya tak akan jauh dari perdebatan istri atau suami dengan selingkuhannya.

Fadli Zon Tanggapi Adanya Kecurangan di Surabaya : Harusnya Pemungutan Suara Ulang Seluruh Indonesia

Ketua KPPS Di Bojonggede Tutup Usia, Petugas Pemilu Yang Meninggal Di Kabupaten Bogor Capai 4 Orang

Begini Tweet lengkapnya :

"Bila 22 Mei nanti buku nikah menjatukan nama pada 01, akankah 02 bilang ke 01 “ Huh, kamu cuma dapat kertasnya, tapi aku dapat cintanya!” ?

Atau sebaliknya bila buku nikah menjatuhkan nama pada 02?

Bila, iya, suasananya tak jauh dari perdebatan istri/suami vs selingkuhannya".

Sudjiwo Tedjo mengumpamakan perdebatan kemenangan Pilpres 2019 dengan selingkuhan
Sudjiwo Tedjo mengumpamakan perdebatan kemenangan Pilpres 2019 dengan selingkuhan (Twitter/@sudjiwotedjo)

Tweet tersebut kemudian dikomentari oleh netizen, yang menanyakan soal keinginan Sudjiwo Tedjo untuk tidak berbicara Pilpres.

"Olehe Poso politik wes rampung yho Mbah....?!?!," tanya akun @rahadifarid.

Sudjiwo Tedjo pun menjelaskan, kalau ia kini sudah mulai bicara politik lagi, sejak tanggal 20 April 2019.

"Sejak 20 April dalam pengajian di Suluk Maleman Bib @AnisSholehB aku sudah mulai ngomong politik lagi, sesuai janjiku sebelumnya," tulisnya.

TERBARU Real Count Pilpres 2019 Versi KPU Jam 07.00 WIB : Jokowi-Maruf 54.75%, Prabowo-Sandi 45.25%

Fadli Zon Sebut Sandiaga Uno Belum Tentu Datang ke Acara Syukuran Kemenangan

Fadli Zon Minta Pemungutan Suara Ulang Se Indonesia

Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon menanggapi rekomendari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) soal penghitungan suara ulang di Tempat Pemungutan Suara (TPS) seluruh Surabaya.

Menurut Fadli Zon, pemungutan suara ulang di seluruh TPS Surabaya itu tak akan efektif.

Ia bahkan menyarankan untuk melakukan pemungutan suara ulang di seluruh Indonesia.

Hal itu disampaikan Fadli Zon di akun Twitter miliknya, sambil mengomentari artikel berita.

Artikel berita itu berjudul "Bawaslu Rekomendasikan Penghitungan Ulang di TPS Seluruh Surabaya".

Dilansir TribunnewsBogor.com dari berbagai sumber, Bawaslu merekomendasikan penghitungan ulang suara Pemilu 2019 di 8.146 TPS di Kota Surabaya, Jawa Timur.

Hal itu dilakukan karena adanya indikasi kecurangan di TPS tersebut, yakni berupa penggelembungan suara.

Rekomendasi tersebut dilakukan karena adanya laporan lima partai politik di Kota Surabaya dan seorang caleg DPR RI atas dugaan terjadi kecurangan.

Kecurangan tersebut berupa penggelembungan suara, dan terjadi di ratusan TPS di Kota Surabaya.

Lima parpol yang melakukan pelaporan tersebut yakni DPC PKB Surabaya, DPC Partai Gerindra Surabaya, DPC Partai Hanura Surabaya, DPD PAN Surabaya, DPD PKS, dan caleg dari Partai Golkar Abraham Sridjaja.

Sudjiwo Tedjo Belum Bisa Nyoblos hingga Siang Ini : TPS-nya Kehabisan Surat Suara untuk Pilpres

Beri Hadiah Sarung, Sudjiwo Tedjo Sindir Gus Nadir : Kalau Sudah Jadi Menteri Gak Bisa

Dengan adanya laporan tersebut, Bawaslu kemudian menggelar rapat pleno.

Berdasarkan rapat pleno Bawaslu Surabaya, ditemukan selisih hasil penghitungan perolehan suara terhadap salah pengisian dan penjumlahan serta kosong pada formulir model C_KPU besert kelengkapannya di tingkat TPS yang tersebar di Kota Surabaya.

Untuk itu, Bawaslu Surabaya merkomendasikan untuk dilakukan penghitungan suara ulang di seluruh Surabaya.

Rupanya, pemberitaan itu langsung dikomentari oleh Fadli Zon.

Pada Twitter, judul artikel ditulis "Bawaslu Rekomendasikan Pemungutan Suara Ulang di TPS Seluruh Surabaya", namun judul sudah diganti menjadi "Bawaslu Rekomendasikan Penghitungan Suara Ulang di TPS Seluruh Surabaya".

Namun, tampaknya Fadli Zon lebih setuju jika dilakukan pemungutan suara ulang, bahkan di seluruh Indonesia.

"Harusnya Pemungutan Suara Ulang seluruh Indonesia," tulisnya.

Fadli Zon sarankan hitung ulang di seluruh Indonesia.
Fadli Zon sarankan hitung ulang di seluruh Indonesia. (Twitter/@fadlizon)
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved