Fakta Penemuan Mayat Dalam Ember di Tangerang, Jasadnya Sudah Tak Terbentuk-Kepala Terpisah 1 meter

Bagian kepala korban ditemukan terpisah dengan jarak sekitar 1 meter dari tubuhnya yang berada di dalam ember.

Penulis: Damanhuri | Editor: Vivi Febrianti
Kolase Tribun Bogor/TribunJakarta.com
Sesosok jenazah ditemukan yang bagian kepalanya terbelah, ditemukan di pinggir sungai Cisadane, tepatnya di Jalan Gading Golf Boulevard, Cihuni, Pagedangan, Kabupaten Tangerang, pada Minggu malam (21/4/2019). (ISTIMEWA) 

Fakta Penemuan Mayat Dalam Ember di Tangerang, Jasadnya Sudah Tak Terbentuk-Kepalanya Terpisah 1 meter

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Sosok mayat pria yang ditemukan dalam ember di sekitaran pinggir Sungai Cisadane sempat menggemparkan warga.

Sebab, mayat dalam ember yang ditemukan tersebut jasadanya sudah dalam kondisi sudah tak berbentuk untuh.

Bahkan, bagian kepala korban ditemukan terpisah dengan jarak sekitar 1 meter dari tubuhnya yang berada di dalam ember.

Penemuan mayat dalam ember ini sempat mengundang perhatian warga Jalan Gading Golf Boulevard, Cihuni, Pagedangan, Kabupaten Tangerang untuk melihat kondisinya.

Sosok mayat dalam ember ini ditemukan oleh warga pada Minggu malam (21/4/2019).

Saat itu, warga yang menemukan mayat dalam ember itu kaget ketika tengah mencari kroto atau telur semut untuk memancing ikan.

Tatung (31) warga sekitar yang turut datang ke lokasi mengatakan, penemuan berawal dari warga yang sedang mencari kroto atau telur semut untuk umpan memancing.

Menurutnya, mayat dalam ember itu diduga korban mutilasi lantaran kondisi kepala yang terpisah sekitar satu meter dari badannya.

"Kondisinya (jenazah) di dalam ember dengan kepala terpisah," ujar Tatung di Cihuni, Senin (22/4/2019) dikutip TribunnewsBogor.com dari Tribun Jakarta.

Tak hanya itu, bagian tangan pria yang belum diketahui identitasnya itupun terpisah dari tubuhnya yang lain.

Di ember tersebut juga terdapat celana jeans dan jaket hitam yang diduga milik korban.

Sesosok jenazah ditemukan yang bagian kepalanya terbelah, ditemukan di pinggir sungai Cisadane, tepatnya di Jalan Gading Golf Boulevard, Cihuni, Pagedangan, Kabupaten Tangerang, pada Minggu malam (21/4/2019).
Sesosok jenazah ditemukan yang bagian kepalanya terbelah, ditemukan di pinggir sungai Cisadane, tepatnya di Jalan Gading Golf Boulevard, Cihuni, Pagedangan, Kabupaten Tangerang, pada Minggu malam (21/4/2019). (ISTIMEWA)

Menurutnya, korban diduga sudah meninggal dunia sudah cukup lama.

Sebab, bagian kepalanya yang ditemukan sudah tidak terbungkus kulit dan hanya tengkorak.

"Kurang tahu juga, kayanya posisi (jenazah) sudah lama banget itu," ujarnya.

Tatung menduga jenazah tersebut sudah sekira satu bulanan berada di lokasi.

Namun anehnya ia yang sering melewati lokasi tersebut tidak mencium aroma busuk yang lazim keluar dari sosok jenazah.

"Nah itu anehnya enggak bau sama sekali. Saya kan sering lewat situ," ujarnya.

Aparat kepolisian yang tiba di lokasi pun langsung mengevakuasi korban untuk dilakukan pemeriksaan di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur.

Mulanya, Kasat Reskrim Polres Tangsel, AKP Alexander Yurikho, mengatakan, pihaknya belum memastikan hal mutilasi jenazah tersebut.

"Tunggu hasil pemeriksaan medis dari RS Kramat Jati ya," terang Yurikho melalui aplikasi pesan singkat.

Namun, pada Selasa (23/4/2019) polisi membeberkan hasil visum et repertum terhadap mayat dalam ember yang ditemukan di pinggir Sungai Cisadane, Cihuni, Pagedangan, Kabupaten Tangerang itu.

AKP Alexander Yurikho yang dikutip dari Tribun Jakarta.com kembali menerangkan beberapa fakta baru terkait jenazah tersebut.

Setelah sebelumnya diperkirakan jenazah sudah berada di lokasi selama satu bulan, tetapi hasil pengecekan medis forensik, jenazah dinyatakan telah meninggal sejak 1,5 bulan lalu.

"Faktual mata bahwa jenazah tersebut sudah berbentuk tulang. Daging yang ada pun sudah membusuk. Tim kami memperkirakan satu bulan, dokter forensik menyatakan sudah satu setengah bulan," ujar Yurikho di Mapolres Tangsel, Selasa (23/4/2019).

Kasat Reskrim Polres Tangsel, AKP Alexander Yurikho, di Mapolres Tangsel, Selasa (23/4/2019).
Kasat Reskrim Polres Tangsel, AKP Alexander Yurikho, di Mapolres Tangsel, Selasa (23/4/2019). (TRIBUNJAKARTA.COM/JAISY RAHMAN TOHIR)

Menurut Kasat Reskrim Polres Tangsel, bahwa tidak ada bekas kekerasan di tubuh jenazah yang ditemukan dipinggir Sungai Cisadane.

Hal itu sekaligus membantah anggapan jenazah hasil mutilasi.

"Hasil forensik tidak menemukan bekas-bekas kekerasan. Jika itu terpisahnya organ dari badan, karena paksaan atau karena bantuan alat, yang kita sebut mutilasi, pasti akan ada bekasnya."

"Ini tidak ada sama sekali kekerasan," jelasnya.

Yurikho menambahkan, ia menduga jenazah adalah seorang tuna wisma dari ciri sendal yang digunakan.

"Dari tampak pakaian yang dikenakan. Si jenazah ini homeless atau gelandangan atau dalam tanda kutip tuna wisma atau kekurangan mental. Karena apa, sendal yang kami dapatkan adalah hasil rakitan. Kanan kiri pun beda," ujarnya.

Sedangkan terkait ember yang disebut sebagai wadah jenazah itu, Yurikho menjelaskan ember itu digunakan untuk alas tidur.

Sampai saat ini, identitas jenazah belum bisa dipastikan, dan belum ada laporan kehilangan dari pihak keluarga.

"Terkait ember, ember itu bolong atasnya dan bawahnya bolong. Badan ember itu terbelah. Dan dimungkinkan posisi jenazah itu dalam keadaan tidur. Ember itu mungkin dijadikan alas," jelasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved