Pembunuhan Guru Honorer

Rekonstruksi Pembunuhan Guru Honorer Ungkap Fakta Baru, Begini Awal Mula Pelaku Bunuh Budi Hartanto

Rekonstruksi pembunuhan dan mutilasi guru honorer, Budi Hartanto terungkap fakta baru.

Penulis: Soewidia Henaldi | Editor: Soewidia Henaldi
surya/samsul hadi
Aris dan Azis mempraktikan cara membuang jasad korban saat proses rekonstruksi kasus pembunuhan disertai mutilasi terhadap guru honorer asal Kota Kediri di jembatan Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar, Rabu (24/4/2019). 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Reka ulang atau rekonstruksi kasus pembunuhan dan mutilasi terhadap Budi Hartanto (28), guru honorer di Kediri, Jawa Timur mengungkap fakta baru kasus tersebut.

Saat rekonstruksi yang digelar Rabu (24/4/2019), terungkap detik-detik saat kedua pelaku Azis Prakoso (23) dan Aris Sugianto menghabisi Budi Hartanto menggunakan pisau besar.

Adegan 10 dan 11 yang diperagakan kedua tersangka memperlihatkan keributan yang terjadi antara korban dan pelaku.

Dikutip dari Surya (Tribun Network), sebelum pembunuh dilakukan, awalnya tersangka Azis berupaya melerai percekcokan antara Aris Sugianto dengan Budi Hartanto di warung nasi goreng yang dikelola Aris di Desa Sambi, Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri.

Percekcokan itu terjadi setelah korban Budi Hartanto selesai berhubungan intim dengan tersangka Aris.

Azis yang tidak tahu awal mula percekcokan tengah malam itu malah mengundang kemarahan korban yang mengambil pisau besar kemudian disabetkan ke arah Azis.

Namun pisau besar itu kemudian berhasil direbut oleh Azis yang diganti disabetkan ke arah Budi Hartanto. Beberapa bacokan pisau itu mengenai tangan, kepala dan leher korban.

Seorang guru honorer bernama Budi Hartanto (21) asal Mojoroto, Kediri Jawa Timur ditemukan dalam kondisi tubuh dimutilasi dan jasadnya dimasukan ke dalam koper
Seorang guru honorer bernama Budi Hartanto (21) asal Mojoroto, Kediri Jawa Timur ditemukan dalam kondisi tubuh dimutilasi dan jasadnya dimasukan ke dalam koper (Surya)

Saat menyerang korban Azis terlihat agresif dibantu oleh tersangka Aris Sugianto.

Narkoba

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera, mengungkapkan dari hasil pemeriksaan tindakan agresif yang dilakukan Azis karena tersangka ternyata sering mengonsumsi narkoba.

"Tersangka memang sering mengonsumsi narkoba," ujarnya.

Pembacokan korban itu pada adegan 10 dan adegan 11 korban meninggal, sehingga membuat Aziz bingung untuk menghilangkan jejak.

Tersangka Mutilasi Guru Honorer Budi Mungkin Bertambah, Dia Tahu Tapi Tak Lapor Polisi, Ini Sosoknya

Rekonstruksi Pembunuhan Guru Honorer di Kediri, Bertengkar Usai Berhubungan Badan - Pelaku Menangis

VIDEO Detik-detik Reka Ulang Mutilasi Guru Honorer dari Hubungan Intim Hingga Pelaku Diteriaki Kejam

Rekonstruksi Mutilasi Guru Honorer, Bocah SD Ini Tiba-Tiba Menangis di Lokasi

Kemudian muncul ide dari Aris untuk mengambil tas koper milik ibunya dari rumahnya di Blitar untuk membuang mayat korban. Karena kopernya tidak muat terjadi mutilasi bagian kepala.

"Yang dibuang bagian kepala dahulu, kemudian badannya di lokasi terpisah di Blitar," jelasnya.

Penghilangan bagian kepala dilakukan untuk menghilangkan jejak awam. Selain itu supaya badannya dapat masuk ke dalam koper.

Tersangka bakal dijerat dengan Pasal 338 karena melakukan penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal dan Pasal 365 karena melakukan pencurian sepeda motornya dengan kekerasan.

Tersangka Bertambah

Kabar terbaru dari kasus mutilasi guru honorer Budi Hartanto terungkap saat rekonstruksi yang dilakukan polisi menyertakan dua tersangka, Azis Prakoso dan Aris Sugianto.

Saat rekonstruksi digelar di beberapa lokasi itu, terungkap ada orang lain yang mengetahui pembunuhan dan mengganti plat nomor kendaraan korban, tapi dia tidak melaporkan kepada polisi.

Orang yang mengetahui pembunuhan guru honorer tak lain adalah adik Aris Sugianto.

Pemakaman potongan kepala Budi Hartanto di atas liang kubur jasad badan sang guru honorer yang sudah dimakamkan terlebih dahulu. Keluarga lega, Budi Hartanto jenazahnya bisa dimakamkan utuh setelah sebelumnya terpisah karena pembunuhan disertai mutilasi.
Pemakaman potongan kepala Budi Hartanto di atas liang kubur jasad badan sang guru honorer yang sudah dimakamkan terlebih dahulu. Keluarga lega, Budi Hartanto jenazahnya bisa dimakamkan utuh setelah sebelumnya terpisah karena pembunuhan disertai mutilasi. (Surya.co.id/ Didik Mashudi)

Sementara terkait dengan kemungkinan bertambahnya jumlah tersangka pada kasus ini masih melihat hasil rekonstruksi.

Hal ini diungkapkan oleh Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera di lokasi rekonstruksi.

Menurut Barung, adik tersangka Aris diduga mengetahui adanya pembunuhan namun tidak melaporkan.

Adik Aris juga diduga mengganti plat nomor sepeda motor korban usai pembunuhan dan pembuangan mayat Budi Hartanto tersebut.

Tak hanya itu, Aris juga mempraktikan cara menyembunyikan sepeda motor milik korban.

 "Sepeda motor korban disembunyikan di kamarnya Aris," ujarnya.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved