Pilpres 2019

Soal Kekalahan di Sumatera Barat, Jokowi : Saya tetap Makan Nasi Padang Ko

Jokowi pun menjawab kalau perolehan suara di sana tidak sesuai harapan, itu adalah hal yang lumrah. Dirinya menegaskan tetap makan nasi padang

Penulis: yudhi Maulana | Editor: Damanhuri
Kolase YouTube/Tribunnews.com/Kompas.com
Capres nomor urut 01, Jokowi tanggapi soal kekalahan di Sumatera Barat dan isu soal boikot nasi padang 

Soal Kekalahan di Sumatera Barat, Jokowi : Saya tetap Makan Nasi Padang Ko

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Capres nomor urut 01, Jokowi mengomentari soal kekalahan perolehan suara di wilayah Sumatera Barat.

Diketahui, suara Jokowi - Maruf Amin kalah jauh dengan perolehan suara Capres Cawapres 02, Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.

Dalam wawancara ekslusif yang dilakukan presenter Mata Najwa, Najwa Shihab menanyakan soal tanggapan raihan angka Jokowi - Maruf Amin di luar Pulau Jawa.

Wawancara ekslusif tersebut ditayangkan di acara Mata Najwa, Rabu (24/4/2019) dan diunggah di channel Youtube Najwa Shihab.

Najwa Shihab menanyakan soal perolehan suara Jokowi - Maruf Amin di luar Jawa, seperti di Sumatera tidak begitu besar, meski Jokowi sudah berkunjung ke sana beberapa kali dan melakukan pembangunan infrastruktur.

Jokowi menjawab kalau sebenarnya tujuan dari pembangunan itu semata hanya untuk pemerataan pembangunan, bukan untuk alasan elektoral.

Jokowi Kalah di Real Count Sementara KPU Kota Bogor, Maruarar Sirait : Harus Siap Menerima Kenyataan

Lagi, Kaesang Pangarep Dapat Pesan Tak Enak Dari Warganet, Putra Jokowi Bereaksi : Begini Banget

"Ya kita ini kan ingin membangun negara, ketimpangan antara barat, tengah baratitu kelihatan, terutama dalam hal pembangunan. Itu yang ingin kita kejar, jadi kita tak berbicara membangun sebuah daerah ingin mendapatkan suara, tidak," ucap Jokowi.

Ia melanjutkan, bila niatnya hanya ingin tujuan elektoral, maka cukup pembangunan di daerah Pulau Jawa saja.

Lalu, Najwa Shihab pun kembali menanyakan perihal perolehan suara Jokowi - Maruf amin yang kalah dari Prabowo Subianto - Sandiaga Uno di SUmatera Barat.

Capres nomor urut 01, Jokowi diwawancara ekslusif oleh Najwa Shihab di Mata Najwa
Capres nomor urut 01, Jokowi diwawancara ekslusif oleh Najwa Shihab di Mata Najwa (Repro YouTube Mata Najwa di Trans7)

Jokowi pun menjawab kalau perolehan suara di sana tidak sesuai harapan, itu adalah hal yang lumrah.

Malahan Jokowi pun menegaskan kalau dirinya tetap makan nasi padang.

"Kalau ada hasil angka yang tidak sesuai dengan yang kita harapkan, inilah politik. Tapi yang jelas saya siang hari kemarin tetep makan nasi padang ko," ucapnya.

Jokowi dan Zulkifli Hasan Akrab di Istana Negara, Sinyal PAN Merapat? Politisi PKS Bereaksi

TERBARU Real Count KPU Pilpres 2019 Jokowi vs Prabowo Kamis Pagi 25 April Jam 07.00 WIB Cek Selisih!

Jokowi pun mengungkapkan kalau pada pemilu sebelumnya ia juga meraih suara yang tak terlalu signifikan.

"Dari dulu juga suara kita kecil, saya gak tau udah berapa kali ke sana, dan saya juga tetep masih makan nasi padang, gak pernah punya pemikiran seperti itu," ucapnya.

Simak videonya di bawah ini:

Ramai Tagar Boikot Nasi Padang di Media Sosial terkait Pilpres? Ini Kata TKN

Jagat media sosial kini tengah ramai ajakan aksi boikot nasi padang.

Bahkan netizen kini ramai-ramai membubuhkan tagar #boikotnasipadang di Twitter.

Seperti yang dituliskan seorang netizen yang kemudian di screen capture hingga akhirnya viral di media sosial.

Netizen di Facebook tersebut menuliskan "JADI MALAS MAKAN DI RUMAH MAKAN PADANG, KAYAKNYA RAKYAT YANG HARUS MEMBALAS, BANGKRUTKAN SEMUA RUMAH MAKAN PADANG," tulis salah satu akun yang mendapatkan respons dari warganet.

"Akan saya mulai dr KELUARGA saya sendiri. Mulai HARI INI MINGGU 21 APRIL #ANTIMAKANMASAKANPADANG!!! Sampai BATAS yg belum bisa diTENTUKAN," balasan akun lain.

Juru Bicara Tim Kampanye Nasional ( TKN) Jokowi - Maruf Amin, Ace Hasan Syadzily pun angkat bicara terkait fenomena ini.

Dikutip dari Kompas.com, Ace mengatakan tidak pernah mengistruksikan pemboikotan nasi padang ini.

angkapan layar komentar di Facebook mengenai aksi pemboikotan nasi padang.
angkapan layar komentar di Facebook mengenai aksi pemboikotan nasi padang. (Facebook)

"Tidak mungkin kami memboikot salah satu kuliner kebanggaan bangsa Indonesia. Pak Jokowi saja kemarin di Mall Grand Indonesia makan nasi Padang. Bukan karakter kami melakukan hal seperti itu," kata Ace saat dihubungi Kompas.com, Rabu (24/4/2019) siang.

Menurut dia, meskipun di beberapa daerah, pasangan capres-cawapres nomor urut 01 tidak mendapatkan suara maksimal dalam Pemilu 2019 kemarin, Joko Widodo tetap memberikan perhatian berbagai daerah tersebut.

Kahiyang Ayu Gagal Dapat Kejutan Ulang Tahun, Ekspresi Cucu Jokowi Saat Temani Ibunya Jadi Sorotan

Akun Twitter Atas Nama Kwik Kian Gie Bandingkan E-Sports dan Situng KPU, Anak Jokowi: Ini Beneran?

"Coba perhatikan kepemimpinan Pak Jokowi, beliau memiliki perhatian khusus dengan membangun daerah-daerah seperti di Sumatera Barat, Jawa Barat, Nusa Tenggara Barat, dan lain-lain," ujar Ace.

Ace menuturkan, pihaknya berkeinginan membangun wilayah Indonesia tanpa pandang bulu. "Kami ingin membangun Indonesia tanpa membeda-bedakan daerah yang Pak Jokowi-nya menang ataupun yang kalah," tutur dia.

Dilihat dari website Sistem Informasi Penghitungan Suara ( Situng) pada Rabu (24/4/2019) pukul 13.55 WIB, Jokowi - Maruf Amin hanay mendapatkan sebanyak 223.730 suara di Sumatera Barat.

Sementara untuk pasangan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno mendulang suara cukup banyak, yakni 1.462.540.

Alasan Beli Nasi Padang Dibungkus Lebih Banyak Ketimbang Makan Ditempat

Jika membeli nasi padang, bisa dipastikan porsi take away akan lebih banyak dibanding makan di tempat.

Ternyata ada alasan di balik hal tersebut.

Jangan heran jika Anda membawa pulang sebungkus nasi padang dan menemukan porsi yang super besar untuk dimakan.

Hal ini merupakan kebiasaan warga Minang dan dilakukan oleh seluruh restoran Padang di Nusantara.

"Kalau dibungkus, nasinya pasti lebih banyak. Memang begitu kebiasaannya, di semua restoran," tutur Reno Andam Suri, ahli kuliner Minang sekaligus penulis buku 'Rendang Traveler: Menyingkap Bertuahnya Rendang Minang' kepada KompasTravel, Rabu (25/5/2016).

Menurut Uni Reno, hal ini didasari beberapa alasan.

nasi padang
nasi padang (kompas.com)

Pertama, semua orang Minang menyadari bahwa mereka yang nasinya dibawa pulang tidak akan makan sendirian.

"Kalau dibawa ke rumah, pasti untuk lebih dari satu orang," tuturnya.

Kedua, di setiap tempat, nasi bungkusan punya patokan tersendiri.

Di Jakarta misalnya, ada patokan berapa centong nasi (centong ini terbuat dari batok kelapa) untuk pengunjung yang pesan take away.

"Entah kenapa, memang sudah ada patokan banyaknya nasi untuk dibungkus. Besarnya akan lebih bagus jika nasinya sekian centong. Jadi memikirkan estetikanya juga," papar Uni Reno.

Oleh karena itu, mereka yang nasinya dibawa pulang pasti akan mendapat beberapa 'bonus'.

Istirahat Makan Siang Beli Nasi Padang, Wanita Ini Menjerit Lihat Makhluk Ini di Dalam Bungkusnya

Isi Kantong Plastik yang Dikunyah Pria Ini Bikin Ngilu, Netizen Kira Lauk Baru Dari Menu Nasi Padang

Jika pesannya nasi dan ayam, akan mendapatkan 'bonus' seperti kuah kari, sayur nangka, daun singkong rebus, sambal hijau.

"Kalau nasinya banyak dan lauknya cuma satu, sepertinya ada yang kurang. Orang Padang paham betul itu," tambah wanita yang kini berbisnis Rendang Uni Farah itu.

Meski begitu, kebijakan penambahan harga berbeda di setiap rumah makan padang.

Ada restoran yang tidak menerapkan penambahan harga untuk nasi yang dibungkus, ada pula sebaliknya.

Salah satu rumah makan padang tertua di Jakarta, RM Sepakat misalnya, menambah harga nasi yang dibungkus sebesar Rp 1.000.

Rumah makan ini dibuka sejak 1969, dan memiliki dua cabang yakni Blok M Square dan Pasar Mayestik.

"Itu untuk biaya kertas, seperti itulah. Kalau dibawa pulang sudah termasuk nasi tambah," tutur Yuniar (55), salah satu anak pendiri RM Sepakat yang meneruskan bisnis orangtuanya.

Ayam Pop

Siapa yang tak suka dengan masakan padang, kuliner satu ini selalu jadi pilihan saat lapar melanda.

Rumah makan yang hampir selalu ada di setiap wilayah ini, memang memiliki cita rasa tersendiri.

Namun, tidak semua rumah makan padang menyediakan menu ayam pop.

Hanya beberapa rumah makan saja, yang menyertakan ayam pop dalam daftar menunya.

Seperti Rumah Makan Padang Trio Jaya, di Jalan Kumbang No 1, Bogor Baru, Kecamatan Bogor Tengah ini, menyediakan menu ayam pop dan kepala kakap sebagai menu andalannya.

Ayam yang digoreng sebentar dalam minyak panas ini, terasa gurih di mulut.

Apalagi jika dinikmati dengan sambal merah dan sambal hijau khas masakan padang, dijamin nendang di mulut.

Disajikan dengan nasi panas, sayur nangka, dan lalap daun singkong, akan menambah nikmat makan siang Anda.

Seporsi paket nasi ayam pop di Trio Jaya ini, dibanderol hanya Rp 17 ribu.

Selain ayam pop, ada menu lainnya seperti rendang, dendeng balado, paru, ayam bakar, cumi, udang, ikan goreng, dan ikan asin.

Bagi Anda yang tidak sempat keluar rumah atau kantor, rumah makan ini juga melayani pesan antar.

"Pesanan berapapun kami layani, kami antar langsung ke tempat tujuan, gratis tanpa ongkos kirim," kata pelayan Trio Jaya, Dino, kepada TribunnewsBogor.com, Rabu (18/5/2016) lalu.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved