Pertemuan AHY dan Jokowi di Istana Kepresidenan, Pembicaraan 4 Mata-Plat Nomor Mobilnya Beri Isyarat
kedatangannya ke Istana Kepresidenan itu untuk memenuhi undangan dari Jokowi yang merupakan Calon Presiden nomor urut 01.
Penulis: Damanhuri | Editor: Ardhi Sanjaya
Pertemuan AHY dan Jokowi di Istana Kepresidenan, Pembicaan 4 Mata Hingga Plat Nomor Mobilnya Beri Isyarat
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Komandan Kogasma Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY) menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (2/5/2019).
Putra sulung Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), AHY datang ke Istana Kepresidenan untuk menghadiri undangan dari Jokowi.
Kehadiran AHY di Istana Kepresidenan untuk bertemu Jokowi cukup menarik perhatian awak media.
AHY tiba di Istana Keperesidenan sekitar pukul 15.45 WIB.
Saat tiba di Istana Kepresidenan, AHY terlihat mengenakan pakaian batik lengan panjang.
Namun, menarik lainnya terkait plat nomor kendaraan yang digunakan oleh AHY saat menemui Jokowi di Istana Kepresidenan.
Plat nomor mobil AHY seolah meberi isyarat terkait target kedepan AHY bersama Partai Demokrat.

Menurut AHY, kedatangannya ke Istana Kepresidenan itu untuk memenuhi undangan dari Jokowi yang merupakan Calon Presiden nomor urut 01.
"Iya diundang (Jokowi)," ucap AHY sembari berjalan masuk ke gerbang ketiga komplek Istana dikutip TribunnewsBogor.com dari Tribunnews.com.
Saat ditanya pembahasan yang akan dibicarakan dengan Jokowi nantinya, AHY belum dapat menjelaskannya.
"Nanti yah," kata AHY.
Seolah masih menjadi teka-teki soal pertemuan itu, plat nomor kendaraan yang digunakan oleh AHY pun menimbulkan teka-teki bagi yang melihatnya.
AHY menggunakan mobil Toyota Land Cruiser hitam dengan pelat nomor B 2024 AHY.
Plat nomor ini seolah memberikan isyarat jika AHY akan bertarung di Pilpres 2024 nanti.
Namun, belum ada penjelasan resmi dari AHY terkait angka yang menempel di plat nomor kendaraannya.
Sementara itu, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengungkapkan pertemuan Presiden Jokowi dengan AHY sebagai upaya merangkul Demokrat masuk dalam koalisi.
"Sepertinya yang terlihat seperti itu (merangkul Demokrat). Politik segitu dinamis, jadi menit-menit terakhir berubah sangat cepat, jadi bisa saja yang tadinya berada di sana (oposisi), sekarang berada di sini, itu sangat dinamis," Kata Moeldoko yang juga menjabat Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Maruf.

Menurut Moeldoko, pada prinsipnya dalam menjalani roda pemerintahan yang efektif, maka dibutuhkan teman atau dukungan partai yang kuat, meskipun partai pendukung Jokowi-Ma'ruf saat ini sudah banyak.
"Sebenarnya sudah di atas 60 (persen), cukup ya. Tapi kalau bisa di atas 80 (persen), kenapa harus 60 kan, sehingga nanti semua hal-hal yang jadi kebijakan itu lebih mudah," tutur Moeldoko.
Moeldoko mengatakan, akan ada pembicaraan empat mata antara AHY dan Jokowi.
Pertemuan itu, tanpa didampingi jajaran menteri kabinet kerja
"Ini ada pembicaraan khusus begitu, mungkin empat mata," katanya.
"Dalam politik itu kan kalau mau mencari jalan keluar kan, tidak ada yang dominan. Jadi saling mendengarkan, saling mempertimbangkan bisa akhirnya saling bersepakat ya," katanya.
Diketahui, Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 yang membawa Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo bersama rombongan lepas landas dari Pangkalan TNI AU Adi Soemarmo, Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah menuju Jakarta, pukul 14.20 WIB.
Setibanya di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta, Presiden akan langsung menuju Istana Merdeka.
Tanggapan Sandiaga Uno
Mengutip Tribunnews.com, Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno mengaku tidak mengetahui pertamuan Ketua Kogasma Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY) dengan Jokowi.
Sandiaga Uno mengaku belum dikomunikasikan oleh AHY mengenai pertemuan tersebut.
"Belum. Belum dikomunikasikan saya," ujar Sandiaga Uno usai menyerahkan Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Dana Kampanye (LPPDK) di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis, (2/5/2019).
Mantan Wagub DKI itu tetap ingin berprasangka baik terkait pertemuan AHY dengan Jokowi.
mungkin, menurutnya pertemuan tersebut hanya silaturahmi saja.
"Saya belum di update pertemuan tersebut dengan mas AHY. Saya khusnuzon saya, itu pertemuan silaturahmi," katanya.
Sandiaga Uno mengaku tidak tahu mengapa AHY bersedia hadir bertemu Jokowi sebelum Pemilu usai.
Saat ditanya apakah kemauan AHY bertemu Jokowi menunjukkan Demokrat telah menyerah di Pilpres, Sandiaga Uno tersenyum dan menjawab singkat.
"Fight until the end," pungkas Sandiaga Uno.