Terduga Pembunuh Siswi SMP Mengaku Dendam Sering Diejek, Jemput Korban di Rumahnya dan Kejar-kejaran
Ternyata, pelaku nekat menghabisi nyawa korban karena kesal sering diejek banci dan miski oleh korban yang merupakan sepupunya sendiri.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Soewidia Henaldi
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Motif pembunuhan terhadap siswi SMP di Lubuklinggau, WW (15) akhirnya terungkap.
Sang pelaku yang merupakan sepupu korban MAF alias Al (15) itu tega menghabisi nyawa WW lantaran kesal sering diejek.
WW pertama kali ditemukan oleh dalam kondisi tak bernyawa di Jalan Mangga, RT 04 Kelurahan Lubuk Tanjung, Kecamatan Lubuklinggau Barat II, Sumsel, Jumat (17/5).
Jasad gadis malang itu ditemukan sekitar pukul 13.10 WIB, dalam keadaan tertelungkup.
Korban juga ditemukan dengan kondisi luka tusuk sebanyak tiga liang di bagian perutnya di parit jalan menuju kebun warga.
WW ditemukan meninggal dunia sepulang dari sekolahnya.
Pembunuhnya diduga MAF bocah berusia 15 tahun warga RT 01 Kelurahan Lubuk Tanjung, Kecamatan Lubuklinggau Barat I, yang tak lain sepupunya sendiri.
Berdasarkan informasi dihimpun MAF merupakan seorang pelajar yang tengah duduk di kelas X Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kota Lubuklinggau.
Dikutip dari laman Facebook Polsek Barat Kota Lubuklinggau pelaku saat ini telah diamankan, namun pelaku langsung diserahkan ke Polres Lubuklinggau untuk pengembangan lebih lanjut.
"Mengingat pelaku masih dibawah umur (anak-anak). Pelaku dilimpahkan ke Polres Lubuklinggau ke Sat Reskrim untuk penyidikan lebih lanjut," tulisnya di acount Facebook Lubuklinggau Barat.
• Terduga Pelaku Pembunuhan Siswi SMP Lubuklinggau Mulai Terbongkar, Sosoknya Masih Bocah
Dilansir dari TribunSumsel, Polres Lubuklinggau baru saja menggelar konferensi pers pembunuhan siswa SMP 4 Lubuklinggau, Wiwik Wulandari, Sabtu (18/5/2019).
Dalam konferensi pers tersebut, diahadirkan pula tersangka MAF alias Al (15).
Kapolres Lubuklinggau AKBP Dwi Hartono memimpin jalannya konferensi pers.
AKBP Dwi Hartono menjelaskan kronologi, motif dan pengungkapan kasus ini.
Polisi bisa menangkap MAF alias Al setelah melihat runtutan rekaman CCTV.
Berdasarkan rekaman CCTV tersebut, Al adalah orang terakhir yang bertemu dengan korban.
Atas keterangan tersebut, polisi kemudian mengejar Al.
• Siswi SMP yang Ditemukan Tewas di Parit Sempat Kirim Pesan Ini, Pembunuh Diduga Sepupunya Sendiri
"Sempat mendatangi beberapa tempat tapi tidak ketemu. Baru akhirnya ditangkap oleh Kanit Reskrim Polsek Linggau Barat di Daerah Talang Rejo Ulak Lebar Lubuklinggau," kata AKBP Dwi Hartono.
Awalnya, tersangka Al tak mengakui perbuatannya saat diintrogasi pihak kepolisian.
Tapi setelah menjalani proses pemeriksaan dan konfrontir, ia pun akhirnya mengaku.
Al dan korban masih berhubungan keluarga dan teman main sejak kecil.
"Pelaku dan korban juga masih ada hubungan keluarga dan rumah pelaku tempatnya korban sering bermain," katanya.
Motif Al menghabisi nyawa WW pun lantaran kesal sering diejek.
"Motifnya karena sering diejek, bancilah, miskin, sehingga korban sakit hati membunuh korban, tapi tidak menutup kemungkinan karena HP nya hilang bisa juga dia mencuri (merampok)," katanya," kata AKBP Dwi Hartono.
Dwi Hartono menyebutkan, dari tangan tersangka diamankan barang bukti (BB) berupa baju korban sementara pisau untuk pelaku membunuh masih dalam pencarian oleh petugas di lapangan.
• Terduga Pelaku Pembunuhan Siswi SMP Lubuklinggau Mulai Terbongkar, Sosoknya Masih Bocah
Sebelum membunuh WW, Al terlebih dahulu menjemput korban dengan berjalan kaki dari rumahnya.
Dwi Hartono menceritakan, sekira pukul 11.30 WIB, pelaku menjemput korban dari rumahnya di Jalan Mahoni Blok B RT 05, Tanjung Aman, Kecamatan Lubuklinggau Barat II dengan berjalan kaki.
"Saat dalam perjalanan menuju lokasi, karena lokasi tidak jauh dari rumah korban, keduanya sudah ribut-ribut. Korban saat itu berjalan duluan dan pelaku di belakang lalu dikejar dan kadang sebaliknya. Terlihat tampak sedang bertengkar," katanya.
Setiba di lokasi, pelaku langsung menghabisi korban dengan tiga tusukan.
Polisi menyebut, elaku memang sudah merencanakan pembunuhan itu sejak dirumahnya.
Meski tampak direncakan tapi Polres Lubuklinggau saat ini masih menjerat dengan pasal 338 KUHP.
Kirim Pesan di Facebook
Keluarga sangat terpukul mengetahui bungsu dari enam bersaudara ini meninggal dunia.
Saat disambangi di rumah duka Jalan Cianjur RT 07, Kelurahan Ponorogo, Kecamatan Lubuklinggau Utara II. kakak almarhum Teti Sutrisnawati (24 tahun), tampak terpukul.
WW merupakan anak bungsu dari enam bersaudara, sedangkan orang tuanya telah bercerai.
Selama ini ia hanya tinggal bersama kakaknya di Jalan Mahoni Blok B RT 05, Tanjung Aman, Kecamatan Lubuklinggau Barat II.
Teti menuturkan tak menyangka jika adiknya akan pergi secepat itu.
• Chat Terakhir Siswi SMP Lubuklinggau Sebelum Dibunuh, Pesannya ke Kakak & Teman Hampir Sama
Ia mengaku selama bulan Ramadan ini, adik kesayangannya itu selalu pulang siang hari.
"Teti mengaku tadi pagi berpisah dengan adiknya Wiwik sekitar pukul 07.15 WIB, sama-sama mengandarai ojek," ungkapnya pada
Tribunsumsel.com. Jumat (17/5/2019) malam.
Kemudian Teti berangkat kerja di pabrik roti Pogo, sedangkan WW berangkat ke sekolahnya.
"Kemudian sekitar pukul 11.00 WIB Wiwik mengirim pesan via facebook," katanya.
"'Yuk?' Kemudian baru saya balas pukul 12.00 WIB mengatakan ayuk hari ini pulang sore, kemudian setelah itu, chat tidak balas lagi," terangnya.
Kemudian sekitar pukul 16.30 WIB, ada keluarganya di Kelurahan Kayu Ara menyampaikan adiknya dibunuh.
Keluarga mengetahui itu setelah melihat video yang beredar di facebook.
"Kemudian datang ke Rumah Sakit Sobirin, sampai di Sobirin pas melihat kantung mayat dibuka ternyata benar itu adik saya," ujarnya.
Teti menuturkan selama ini adiknya itu baik-baik saja.
Tidak pernah adiknya mengeluh ada masalah apa pun, setiap kumpul keduanya jarang ngobrol.
• Andre Rosiade Kecewa AHY Bertemu Kepala Daerah, Kader Demokrat: Prabowo Undang Juga Biar Kita Datang
Namun selalu bertanya kalau ada kebutuhannya yang kurang.
"Tiap malam biasa kami nonton dan main hp habis itu kami tidur, pagi dia berangkat sekolah saya kerja," paparnya.
Pesan terakhir WW juga didapatkan oleh temannya.
Novi Harian (14 tahun), sahabat karib WW saat disambangi di rumah duka Jalan Cianjur RT 07, Kelurahan Ponorogo, Kecamatan Lubuklinggau Utara II tampak berurai air mata.
Novi mengaku berpisah dengan WW saat mereka pulang sekolah.
Saat itu Novi lebih dahulu turun dari ojek karena rumah mereka agak berjauhan.
"Sekitar pukul 11.00 WIB kami pulang, saya lebih dahulu turun dari ojek kemudian baru Wiwik, rumah kami agak jauhan," katanya pada Tribunsumsel.com, Jumat (17/5/2019) malam.
Diceritakannya selama di sekolah keduanya sempat bercanda bermain seperti biasa.
Memang selama ini WW orangnya agak tertutup kepada orang lain tapi tidak dengan sahabat karibnya.
"Memang pendiam di sekolah, kalau sudah kenal idak, sering cerita-cerita bermain biasa di sekolah dengan saya, karena kami sama-sama kelas 8 H," paparnya.
Sebelum pisah sewaktu pulang sekolah, keduanya sempat bercanda.
Saat itu WW mencubit tangan sambil tersenyum.
Bahkan WW sempat mengirim pesan via Facebook kepada Novi.
"Dia chat "Vi?" Kemudian saya balas, namun tidak ada balasan lagi dari dia (WW)" katanya.
Novi mengaku, kepergian WW dengan cara tragis membuatnya sangat terpukul, apalagi ada janji mereka berdua yang belum terlaksana hingga hari ini.
"Kami ada niat mau buka bersama, tapi belum ada waktu yang tepat, karena Wiwik takut dimarahi ayuknya kalau keluar sore hari," ujarnya.*
(TribunSumsel)