Viral Video Wanita Ingin Melahirkan Terpaksa Jalan Kaki Karena Terjebak Macet di Parungpanjang Bogor
Video yang diunggah akun Instagram @kontributor_bogor itu memperlihatkan seorang wanita hamil sedang berjalan di tengah-tengah kemacetan parah.
Penulis: yudhi Maulana | Editor: Yudhi Maulana Aditama
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Viral video seoang wanita yang ingin melahirkan terpaksa berjalan kaki karena mobilnya terjebak macet.
Video yang diunggah akun Instagram @kontributor_bogor itu memperlihatkan seorang wanita hamil sedang berjalan di tengah-tengah kemacetan parah.
Dalam informasi di postingan itu, diketahui peristiwa itu terjadi di Kecamatan Parungpanjang, Kabupaten Bogor.
Terlihat wanita hamil itu berjalan sambil memegangi perutnya.
Tampak beberapa wanita lainnya mendampingi wanita hamil itu berjalan.
Beberapa warga yang terjebak macet pun merasa kasihan dengan kondisi wanita tersebut.
"Orang mau lahiran, aduh kasian amat," ucap seorang wantia yang terdengar di video itu.
Terlihat memang kondisi kemacetan lalu lintas di video itu sangat parah.
• Siswa Tangerang Ini Jadi Buronan Dunia Karena Laporkan Grup di FB, Nyawanya Dihargai Puluhan Juta
• Viral Pipi Bayi Alami Luka Serius Usai Dipegang Banyak Orang Saat Acara Kondangan
Arus Kendaraan di dua jalur jalan itu tidak bergerak sama sekali.
Lalu banyak pula truk-truk besar yang ada di jalan itu
"Seorang ibu di Kecamatan Parungpanjang, Kabupaten Bogor harus berjalan kaki untuk ke dokter karena makin banyaknya truk tambang galian C. Padahal si ibu mau melahirkan.
.
." begitu bunyi tulisan di caption postingan video itu.
Seperti diketahui, memang kawasan Parungpanjang memang kerap dilalui truk-truk besar milik penambang galian C di wilayah sana.
Banyaknya hilir mudik truk galian C tersebut membuat kemacetan tak terhindarkan.
Berikut videonya :
Melahirkan di Atas Pohon
Bencana banjir yang dipicu oleh Topan Idai di Mozambik tengah menyebabkan ribuan orang harus mengungsi karena rumahnya terendam air.
Namun tak jarang ada warga yang terlambat untuk mengungsi sehingga terpaksa menyelamatkan diri dengan memanjat pohon.
Tragisnya, ada salah satu warga yang harus naik ke atas pohon mangga dalam kondisi hamil tua.
Perempuan bernama Amelia itupun terpaksa harus melahirkan di atas pohon mangga setelah rumahnya terendam air pada Maret lalu.
• Ketika Nikita Mirzani Melahirkan Tanpa Didampingi Suami, Ruben Onsu Miris : Gila Sih Buat Gue !
• Usai Melahirkan Sendiri, Siswi SMA Nekat Buang Bayinya karena Malu Hamil di Luar Nikah
Amelia naik ke atas pohon bersama dengan putranya yang baru berusia dua tahun, setelah air mulai naik dan merendam kediaman mereka di Mozambik tengah.
Di atas pohon, Amelia yang tengah mengandung anak keduanya, mulai merasakan kontraksi dan akan melahirkan.
"Saya tidak memiliki pilihan selain naik ke atas pohon, bersama dengan putra saya."
"Lalu rasa sakit itu mulai datang dan saya tidak memiliki siapa pun di sana untuk membantu saya," ujar Amelia kepada UNICEF.
"Beberapa jam kemudian, saya sudah melahirkan bayi perempuan saya, Sara, di atas pohon mangga."
"Saat itu saya benar-benar hanya ditemani Sara dan anak laki-laki saya," lanjutnya, dikutip Fox News.

Keluarga kecil itu bertahan di atas pohon dengan berpegangan pada ranting dan menunggu hingga sekitar dua hari sebelum banjir mulai surut dan tetangga mereka datang menyelamatkan mereka.
Saat ini, Amelia dan kedua anaknya tinggal di pusat akomodasi seadanya di Dombe, Mozambik utara.
Topan Idai menerjang wilayah Benua Afrika di selatan pada pertengahan Maret lalu, yang memicu terjadinya banjir, merendam ribuan rumah dan menggenangi kawasan pedesaan hingga mencapai ketinggian pohon di beberapa titik.
Lebih dari 700 orang dipastikan tewas di Mozambik.
Warga yang selamat juga masih terancam wabah penyakit kolera yang mematikan.
Ribuan warga mengungsi ke kamp-kamp pengungsian setelah lebih dari 50 ribu tempat tinggal hancur akibat topan maupun banjir.
• Meghan Markle Melahirkan Hari Ini, Kerajaan Inggris Berbahagia, Ini Jenis Kelamin Bayinya
• Fakta Tingkat Ketebalan Selaput Dara, Tak Mudah Sobek Meski Sudah Berkali-kali Melahirkan
Pascabencana, warga juga mulai dilanda krisis air bersih dan sanitasi, dengan badan kesehatan PBB, WHO, memperingatkan bencana kedua jika ancaman penyakit menular berbahaya seperti kolera dan malaria tidak segera diatasi.
Upaya pencegahan telah mulai dilakukan dengan pemberian vaksin kolera secara massal kepada para pengungsi di kota pelabuhan, Beira, yang berpenduduk 500 ribu jiwa.
Dilaporkan telah ada 1.400 kasus kolera yang terjadi sejak diumumkannya ancaman wabah pada pekan lalu. (*)