Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Mantan Kapolri Ungkap Buku Khusus Milik Soeharto Saat Jadi Presiden, Diberi Daftar Urut Nama Menteri

Selama menjadi ajudan, Sutanto menyebut Soeharto sebagai seorang pemimpin yang memiliki prinsip dan konsisten.

Editor: Yudhi Maulana Aditama
Tribunnews
ILUSTRASI - Kolase Soeharto, buku khusus dan mantan Kapolri Sutanto 

Sjafrie melakukan hal itu agar Soeharto meminta kedua benda itu, dan bersedia mengenakannya.

Namun, harapan Sjafrie justru pupus.

Bukannya mengenakannya, Soeharto justru melakukan sebaliknya.

"Helmnya nanti masukkan ke Taman Mini ya! Nanti helmnya masukkan ke (museum) Purna Bhakti," ucap Soeharto saat itu.

Tidak hanya itu, Soeharto juga meminta agar Sjafrie Sjamsoeddin saja yang memegang rompi itu.

"Eh, Sjafrie. Itu, rompi itu cangking (bawa) saja. Kamu cangking saja," ujar Soeharto.

Mendapatkan permintaan dari Soeharto seperti itu Sjafrie hanya bisa pasrah, dan menaatinya.

Kontroversi Supersemar, Mantan Ajudan Ungkap Kondisi Soekarno yang Merasa Dikerjai Soeharto

Kiprah Politik Andi Arief: Diculik di Era Soeharto, Makin Moncer di Era SBY, Kini Terjerat Narkoba

Melewati Sniper Valley

Menjelang pesawat mereka mendarat di Sarajevo, Sjafrie Sjamsoeddin menyaksikan pemandangan dari jendela pesawatnya.

Pemandangan itu berupa adanya senjata laras panjang berpeluru kaliber 12,7 mm.

Menurut Sjafrie, senjata semacam itu biasa digunakan untuk menembak jatuh pesawat terbang.

Senjata tersebut terus berputar mengikuti pesawat yang ditumpanginya bersama Soeharto.

Meski demikian, Sjafrie Sjamsoeddin baru memberitahukan hal itu enam jam kemudian.

Jafrie menyebut, kawasan itu memang didiami banyak para sniper.

Sebab, wilayah itu memang dimiliki oleh kedua belah pihak yang sedang berkonflik.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved