Pilpres 2019
Rocky Gerung Sebut Bambang Widjojanto Lalai Saat Bicara di MK, Rizal Mallarangeng :Omongan Tanpa Isi
Tanggapi Pernyataan Bambang Widjojanto di MK, Rizal Mallarangeng Sepakat dengan Rocky Gerung : Bukan Sempit, tapi Agak Lalai
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Damanhuri
Tanggapi Pernyataan Bambang Widjojanto di MK, Rizal Mallarangeng Sepakat dengan Rocky Gerung : Bukan Sempit, tapi Agak Lalai
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Rizal Mallarangeng sependapat dengan Rocky Gerung terkait pernyataan Ketua Tim Kuasa Hukum BPN Prabowo-Sandi Bambang Widjojanto di Mahkamah Konstitusi ( MK ).
Rizal Mallarangeng menilai pernyataan Bambang Widjojanto di MK yang menyebut Pemilu 2019 merupakan Pemilu terburuk tidak mengandung isi.
Diketahui pernyataan Bambang Widjojanto menjadi polemik.
Bambang Widjojanto mengatakan MK untuk tidak menjadi Mahkamah kalkulator.
Bambang Widjojanto juga mengatakan bahwa Pemilu 2019 menjadi pemilu yang terburuk sepanjang sejarah Indonesia.
"Mencoba mendorong Mahkamah Konstitusi bukan sekadar mahkamah kalkulator yang bersifat numerik tapi memeriksa betapa kecurangan itu sudah semakin dahsyat dan itu sebabnya di publik ada berabagai pernyataan yang menjelakskan inilah pemilu terburuk di Indonesia yang pernah terjadi selama indonesia berdiri," kata Bambang Widjojanto.

Soal pernyataan Bambang Widjojanto, Rocky Gerung memahami soal sistem Pemilu 2019 yang dianggap tidak sesuai.
"Saya ngerti psikologi saudara Bambang bahwa problem hari bukan lagi soal angka tapi sistem yang dianggap tidak adil,
seharusnya dari wal ada semacam publik addres dari MK, tapi kan Mahkamah Konstitusi kita kan konserfatif selalu menunggu kasus. jadi dia mesti aktif untuk menyelenggaraakan nilai konsstitusi," kata Rocky Gerung dikutoip dari tayangan CNN Indonesia.
Menurut Rocky Gerung akibatnya kini Mahkamah Konstitusi menjadi Mahkamah konstipasi
"Karena itu gak ditangkap sehingga Mahkamah Konstitusi berubah jadi Mahkamah Konstipasi, kadang kala gak bisa mencerna itu," kata Rocky Gerung.
Rocky Gerung mengatakan bila memang ada ide BPN Prabowo-Sandi melegitimasi, maka forumnya bukan ddi Mahkamah Konstitusi.
"Sekarang ada masalah, kalau misal ide BPN soal legitimasi itu bukan forum di Mahkamah Konstitusi tapi di forum publik opini tetap problem Mahkamah Konstitusi hari ini adalah menghitung suara untuk melihat siapa yang bisa membuktikan ada jarak yang sangat besar," kata Rocky Gerung.
Rocky Gerung sendiri mengatakan sejak awal sudah merasa adanya kecurangan.