Polisi Pajang 60 Foto Pencopet di Pasar Palembang, Libatkan Anak-Anak & Wanita Serta Berkomplot
Untuk mengantisipasi agar warga tidak menjadi korban copet, petugas keamanan yang berjaga di Pasar 16 Ilir Palembang ini punya cara yang unik.
Penulis: yudhi Maulana | Editor: Ardhi Sanjaya
Polisi Pajang 60 Foto Pencopet di Pasar Palembang, Berkomplot dan Libatkan Anak-Anak & Wanita
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Pusat perbelanjaan dan pasar mulai dipadati masyarakat jelang Hari Raya Idul Fitri 1440 H.
Padatnya warga yang berkunjung ke pasar atau pusat perbelanjaan biasanya dimanfaatkan pelaku kriminal untuk beraksi.
Kondisi ini menjadi kesempatan bagi pencopet untuk mencuri dompet atau barang berharga milik warga.
Untuk mengantisipasi agar warga tidak menjadi korban copet, petugas keamanan yang berjaga di Pasar 16 Ilir Palembang ini punya cara yang unik.
Yakni memasang foto-foto terduga copet di area pasar.
Dikutip dari Tribun Sumsel, wajah-wajah terduga pencopet dipampang jelas di sebuah spanduk besar.
Ada 60 foto terduga pencopet yang biasa beraksi di Pasar 16 Ilir Palembang itu.
Usut punya usut, spanduk ini dipasang oleh jajaran Polsek IT 1 Palembang.
• Pencuri Kembalikan Mobil yang Digasak, Tulis Surat Penyesalan Setelah Pemilik Berdoa di Mekkah
• Viral Video Seorang Kakek Mengadang Maling Motor di Jalanan Cuma Pakai Kayu, Pelaku Ambruk
• Sempat Tuduh Baim Wong Maling, Kakek Penjaga Masjid Ini Dihadiahi Umroh Oleh Suami Paula
Kapolsek IT 1 Palembang, Kompol Edi Rahmat didampingi Kanit Reskrim Ipda Jhony Palapa mengatakan, Pasar 16 Ilir Palembang yang masuk wilayah hukumnya dikenal rawan pelaku pencopetan, terlebih saat menjelang hari raya Idul Fitri.
"Selain memasang spanduk berisikan foto-foto pelaku pencopetan, kami juga menyebar anggota Buser untuk melakukan pengintaian terhadap aksi pelaku pencopetan," ujarnya, Kamis (30/5/2019).
Sejauh ini, Pasar 16 Ilir Palembang mulai dipadati masyarakat yang akan berbelanja kebutuhan lebaran.
Biasanya para pencopet ini beraksi tidak hanya seorang diri.
Akan tetapi, mereka juga beraksi secara berkelompok.
Dalam beraksi, para pelaku pencopetan memiliki peran masing-masing.